Rawat Kulit Berjerawat dengan Scarlett Acne Cream
Kecil tapi nyebelin, siapa lagi kalau bukan jerawat. Saya sendiri sudah akrab banget dengan jerawat sejak SMP. Mulai dari jerawat satu-satu sampai penuh semuka pernah saya alami.
Dari yang awalnya santai aja ngehadapin jerawat, sampai stres dan nangis terus karena jerawatnya susah banget pergi. Jerawat yang banyak bertengger di wajah saya tentunya menekan rasa percaya diri.
Penyebab Munculnya Banyak Jerawat
Saya ceritakan pengalaman ini biar teman-teman bisa ambil hikmahnya ya. Ingat banget waktu baru mulai puber sekitar umur 14 tahun, saya mulai coba-coba cream wajah. Pada masa itu nggak ada produk khusus remaja, dan informasi tentang skincare juga masih minim.
Jadilah saya mencoba cream wajah berdasarkan apa yang teman saya beli dan hasilnya terlihat cepat. Misalnya wajah bisa jadi cerah banget hanya dalam waktu dua minggu, walau pun resikonya kulit terkelupas.
Hanya saja efeknya pada saya, nggak cerah sama sekali tapi malah timbul jerawat. Karena panik, saya malah ganti produk. Begitu terus sampai yang ada jerawat bukannya sembuh malah makin parah.
Karena jerawat makin banyak, bikin saya nggak percaya diri dan kepikiran. Semakin dipikirin, semakin stres. Stres tersebut saya alihkan dengan makan makanan manis. Ya bisa ditebak jerawat semakin menjadi-jadi.
Kesalahan Merawat Kulit Berjerawat
Sebenarnya saya nggak tinggal diam dengan jerawat-jerawat yang banyak tersebut. Saran orang-orang di sekitar, saya ikuti. Mulai dari masker buah dan sayur, cream-cream wajah, salep, obat minum, ke klinik, facial, dan masih banyak lagi sampai nggak kehitung sudah berapa uang yang habis.
Ternyata kesalahan saya adalah menganggap jerawat sebagai penyakit yang dengan suatu obat, bisa sembuh. Hanya saja waktu itu saya merasa belum menemukan “obat” yang pas.
Padahal harusnya saya juga fokus dengan perawatan keseluruhan kulit wajah. Bukan hanya jerawatnya saja. Mau pakai cream semahal apapun, kalau saya nggak bersih cuci mukanya, atau malah terlalu sering cuci muka dan scrub, ya nggak akan selesai jerawatnya.
Belum lagi karena suka gregetan, jerawatnya saya pencetin akhirnya nimbulin bekas, bopeng, ada pula yang infeksi jadi makin besar.
Pernah juga lho saya kemakan mitos kalau nggak mau jerawatan harus cuci muka pakai sabun bayi yang batangan itu. Ternyata malah nggak cocok. Karena formula sabun bayi itu nggak sesuai untuk wajah orang dewasa.
Aduuuuh, ternyata ketidaktahuan saya tentang merawat kulit wajah yang berjerawat justru bikin perjuangan saya melawan jerawat jadi lebih lama.
Pentingnya Menerapkan CTMP Untuk Perawatan Kulit Wajah
Ketika saya berjerawat, banyak yang menyarankan produk ini dan itu. Nggak ada yang menjelaskan cara pakai skincare yang benar. Seperti yang sudah saya bilang di atas, mau produknya mahal dan bagus kalau cara pakainya salah ya nggak bakalan ngaruh.
Misalnya saya dulu pernah ngescrub wajah dua kali sehari. Niatnya biar kulit bersih dari jerawat. Si penjualnya juga bilang boleh dipakai setiap hari. Tapi apa yang saya dapat, malah jerawat makin meradang. Ternyata scrub wajah itu bolehnya cuma 1-2 kali aja lho dalam sebulan. Itu pun harus pilih produk yang lembut banget di wajah.
Begitu pula dengan tahapan skincare. Nggak bisa fokus hanya pada satu produk saja. Tapi kita butuh CTMP (Cleansing, Toning, Moisturizing, Protecting) atau bisa diartikan tahapannya adalah pembersihan wajah, pemakaian toner, pelembab, dan tabir surya.
Dengan rangkaian tersebut, kandungan masing-masing produk akan “bekerja sama” sehingga akan memaksimalkan fungsinya pada kulit wajah.
Cleansing juga nggak cukup sekali, apa lagi yang suka pakai makeup. Perlu double cleansing dengan micellar water/oil cleangsing dan facial foam. Pemakain toner juga perlu. Lebih joss lagi ditambah pemakaian serum. Pelembab wajah juga penting banget. Terakhir sun screen atau tabir surya adalah wajib hukumnya.
Review Scarlett Acne Cream, Pelembab Wajah yang Cocok Untuk Kulit Berjerawat
Seperti yang sudah saya jelaskan, salah satu rangkaian skincare wajib adalah pelembab. Dulu saya sempat takut pakai pelembab karena kulit wajah saya berminyak.
Ternyata wajah akan semakin banyak memproduksi minyak jika kulit nggak terhidrasi dengan baik. Itulah kenapa pakai pelembab itu penting banget.
Pilihan saya jatuh kepada Scarlett Acne Cream. Setelah mencoba Scarlett Acne Serum yang pernah saya review juga di blog ini, senang banget Scarlett ada pelembabnya juga khusus untuk kulit berjerawat.
Saya akan bahas beberapa hal yang saya suka dari Scarlett Acne Cream ini. Yuk, disimak terus sampai habis.
Packaging yang Cantik nan Elegan
Karena saya pencinta warna ungu, cocok banget deh packaging Scarlett Acne Cream ini juga warna ungu. Kemasan dalam bentuk jarnya juga terlihat elegan dan cantik banget dipajang di meja rias. Dengan size 30gram, masih muat di pouch saya sehingga gampang dibawa kemana-mana.
Terdiri dari Dua Varian Sesuai Kebutuhan
Scarlett Acne Cream ada dua jenis varian yaitu Acne Cream Day dan Acne Cream Night. Menurut saya memang harus dipisah karena fungsinya tentu berbeda saat siang hari kita banyak beraktifitas baik di dalam dan di luar ruangan sedangkan malam hari kulit beristirahat saat kita tidur.
Bau yang Nggak Menyengat dan Tekstur yang Lembut
Sebagai pejuang jerawat, saya hafal banget sama cream wajah yang diklaim khusus untuk kulit berjerawat. Rata-rata memiliki bau khas seperti bau obat, dan saya kurang suka akan hal itu.
Sedangkan Scarlett Acne Cream ini nggak ada bau yang menyengat seperti itu, sehingga lebih nyaman saat diaplikasikan. Tekstur creamnya juga lembut banget, mudah di-blend, dan tentunya mudah menyerap pada kulit wajah.
Dibuat dengan Kandungan Bahan yang Berkualitas
Scarlett Acne Cream Day terdiri dari kandungan berupa Double action salicylic acid, natural squalance, hexapeptide-8, natural vit c, tricaramide, dan aqua peptide glow yang berfungsi untuk melembabkan wajah, merawat tekstur kulit, dan tentu saja untuk mengatasi serta mencegah jerawat datang kembali.
Sedangkan untuk Scarlett Acne Cream Night terdiri dari kandungan CM Acnatu, natural squalance, hexapeptide-8, poreaway, natural vit c, tricaramide, dan aqua peptide glow yang berfungsi untuk melembabkan, mencegah kerutan, dan sebagai anti inflamasi yang dapat melawan bakteri penyebab jerawat.
Melembabkan Wajah dan Meredakan Peradangan Jerawat
Sudah hampir tiga minggu saya pakai Scarlett Acne Cream terasa banget wajah jadi lebih lembab dan kenyal. Walau tentu saja untuk hasil maksimal baru bisa dilihat setelah pemakaian yang lebih lama.
Untuk jerawatnya, kebetulan waktu menstruasi akhir bulan lalu ada jerawat besar muncul di atas bibir saya. Aduh, walau hanya satu tapi sangat menggangu karena terasa perih banget.
Alhamdulillah Scarlett Acne Cream membantu meredakan peradangan jerawat. Pada hari ketiga dari munculnya jerawat tersebut, sudah mulai kempes dan mengering.
Saya juga berharap dalam jangka waktu yang lama, cream wajah dari Scarlett ini bisa membantu menghilangkan bekas-bekas jerawat lama.
Harga yang Terjangkau
Dengan harga 75ribu dan berat bersih 30gram menurut saya cukup terjangkau karena isinya cukup banyak bisa dipakai lebih dari sebulan. Apa lagi Scarlett sering ada promo diskon juga. Ordernya di official Shop Scarlett ya bisa klik link berikut https://linktr.ee/scarlett_whitening
Oh ya, untuk teman-teman yang masalah kulitnya bukan jerawat seperti saya, Scarlett juga ada lho Face Care varian lainnya yaitu Brightly Ever After Cream Day and Night yang dapat melembabkan dan membuat kulit wajah tampak lebih cerah.
Semoga review saya kali ini bermanfaat ya. Semangat selalu untuk para pejuang jerawat.
Baca juga:
Review Mie Instan Korea yang Pedasnya Nampol
Mie instan Korea memang lagi hits banget ya di Indonesia. Hal ini nggak dipungkiri karena pengaruh Drama Korea yang mana pasti ada aja adegan makan mienya. Entah kenapa setiap mereka makan mie instan tuh kayaknya enak banget dan bikin ngiler.
Review Fitur Simpanan dan Riwayat Transaksi di Aplikasi blu by BCA Digital
Sebelumnya saya
sudah menulis pengenalan tentang aplikasi blu by BCA digital, serta fitur-fiturnya secara garis
besar. Kali ini saya mau nulis review jujur aplikasi ini setelah sebulan lebih
pemakaian.
Fitur-fitur di aplikasi blu banyak membantu keseharian saya mengelola keuangan untuk bayar-bayar, nabung, dan juga belanja.
Cara Menghangatkan Makanan Anak yang Benar Agar Nutrisi Tidak Hilang
Menghangatkan
makanan anak memang cukup penting untuk dilakukan. Terlebih jika bayi atau anak
kita tidak selera makan. Tentunya makanan-makanan yang ada akan selalu
tersisa, daripada terbuang mendingan dipanaskan saja.
Selain
itu, trik memanaskan masakan yang benar pasalnya mampu menjaga nutrisi pada
makanan selalu terjaga. Oleh karena itu sangat penting bagi kita sebagai orang tua untuk selalu
memperhatikan makanan yang akan dikonsumsi oleh anak.
Cara
Menghangatkan Makanan Anak dengan Beberapa Metode
Ketika
bayi sudah bisa dan mulai makan di saat usianya 6 bulan, maka kebanyakan orang
tua terutama ibu untuk memberikan MPASI. MPASI sendiri merupakan makanan
pendamping ASI yang bisa dimasak sendiri dari rumah.
Biasanya
ketika akan memasak MPASI juga tidak dapat sesuai dengan porsi makanan anak,
karena umumnya sedikit. Oleh karena itu jika masih ada sisa, sebaiknya jangan
langsung dibuang begitu saja karena sangat sayang.
Di
waktu selanjutnya juga untuk menghangatkan makanan juga tidak boleh dilakukan dengan cara sembarangan. Tujuannya supaya kualitas gizi dari makanan
tersebut selalu terjaga. Lalu bagaimana cara yang tepat? Berikut penjelasannya!
Menggunakan
Rice Cooker
Menghangatkan makanan anak yang pertama adalah dengan menggunakan rice cooker atau slow
cooker. Pasalnya memanaskan makanan terutama MPASI dengan cara ini sudah tidak
asing lagi di telinga.
Cara
seperti ini dapat kita lakukan setelah tahapan memanaskan makanan menggunakan
kompor maupun microwave. Ibu bisa mengatur slow cooker untuk memastikan bahwa
suhu makanan berada pada 60 derajat celcius.
Sebelum
kita memberikan kepada anak, sebaiknya periksa terlebih dahulu apakah sudah
matang atau belum. Jika sudah matang atau panas secara merata maka dinginkan
beberapa saat sampai kondisinya hangat.
Gunakan
Microwave
Menghangatkan
makanan anak dengan menggunakan microwave tampaknya lebih praktis dan mudah
untuk dilakukan. Namun pastikan bahwa menggunakan tempat yang aman supaya
saat di dalam microwave tidak rusak, misalnya seperti wadah dari kaca.
Pasalnya
jika menggunakan tempat plastik untuk menghangatkan makanan tentu sangat
berbahaya. Sebab bahan kimia yang ada di plastik sangat berbahaya dan bisa saja
bocor ke makanan tersebut.
Nah,
gunakan wadah dari kaca dan panaskan makanan kurang lebih selama 15 detik saja
atau lebih dari itu. Lakukannya ini secara bertahap sampai jumlah sedikit
supaya suhu makanan tidak panas.
Menggunakan
Kompor
Menghangatkan
makanan anak dengan kompor dan panci ukuran sedang sepertinya sangat cocok
untuk memasukkan MPASI ke panci. Namun sebaiknya gunakan api kecil saja untuk
menghangatkan makanan itu.
Kita bisa menggunakan api kecil saat memanaskan MPASI untuk meminimalisir supaya
makanan tidak cepat hangus. Setelah itu jangan langsung menyimpan sisa makanan
itu jika tidak habis dimakan oleh bayi.
Pasalnya
air liur anak atau bayi yang sudah mencemari makanan tersebut bisa memunculkan
adanya racun pada makanan jika disimpan lagi. Oleh karena itu, sebaiknya buang
saja jika benar-benar sudah tidak aman untuk dikonsumsi.
Merendam
dengan Air Hangat
Ada 2 cara yang bisa dilakukan untuk menghangatkan makanan dengan air panas sebagai
elemen pemanasnya. Caranya dengan meletakkan tempat atau wadah MPASI ke dalam
mangkuk besar yang berisi air panas.
Nah,
satu tempat kecil MPASI tersebut biasanya akan langsung mencair sekitar 20
menitan setelah direndam merata. Tidak hanya itu saja, namun kita juga bisa
meletakkan wadah makanan ke dalam panci yang ada air panasnya untuk merebus
dengan api kecil.
Cara menghangatkan makanan anak atau bayi dengan metode seperti di atas bisa langsung ibu coba di rumah. Sebagai pengetahuan, jika ada makanan sisa yang masih layak konsumsi sebaiknya panasnya dengan cara yang benar.
Melatih Kecerdasan Bayi dengan Bimbingan Sejak Dini Dari Orang Tua
![]() |
Tumbuh menjadi
seseorang yang cerdas harus dididik mulai dini. Melatih kecerdasan bayi akan
berpengaruh hingga mereka dewasa. Seribu jalan harus ibu lakukan untuk
menstimulasi kecerdasan hingga otak anak bisa berkembang hingga 80% dari otak
dewasa.
Masa kecil seorang
bayi akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan kecerdasaan mereka secara
optimal. Masa-masa tersebut membuat mereka harus mendapatkan nutrisi yang
lengkap untuk modal masa depan. Stimulus juga memiliki kedudukan yang penting
demi kecerdasannya.
Cara Melatih Kecerdasan Bayi
Ada beberapa cara
yang bisa kita lakukan untuk menumbuhkan kecerdasan pada bayi sejak mereka
lahir. Kebiasaan ini harus ditanamkan secara rutin sehingga indra kepekaan
mereka bertambah. Bayi akan merespon sesuatu sesuai dengan apa yang mereka
tangkap.
Menjalin Hubungan
Emosional yang Kuat
Cara yang paling
mudah untuk membantu menumbuhkan kecerdasan pada bayi adalah dengan melakukan
berbagai kegiatan bersama orang tua. Kegiatan tersebut bernama bonding time.
Hal ini mampu memperkuat ikatan emosional bayi dengan orang tua.
Selain itu sebagai
orang tua harus bisa memberikan naluri rasa aman terhadap bayi. Usahakan untuk
selalu mengupayakan skin to skin contact sejak mereka lahir. Caranya dengan
memberi pijatan lembut pada tubuhnya.
Bahkan memakaikan
pakaian kepada bayi akan memicu naluri rasa aman. Jangan sampai kita sebagai
orang tua bertengkar karena bisa memberikan rasa cemas pada bayi.
Melatih kecerdasan bayi dengan memberikan ikatan emosional yang kuat bisa meningkatkan kemampuan
sosial dan komunikasi anak. Dengan begitu memiliki IQ yang tinggi sekaligus
dengan imunitas tubuhnya.
Rutin Mengajak Bayi
untuk Bercakap Sejak Lahir
Kebanyakan orang tua
selalu mengajak anaknya untuk berbicara sejak lahir. Pada dasarnya kebiasaan
ini bisa meningkatkan kecerdasan pada mereka. Sehingga akan berpengaruh pada
kemampuan berbahasa.
Jika mereka sudah
mencapai usia 3 tahun maka tingkat komunikasinya cenderung lebih baik. Hal ini
akan berbeda dengan anak yang jarang diajak berbicara saat mereka masih bayi.
Sebagai orang tua seharusnya sudah memahami step atau langkah awal ketika
bercakap-cakap dengan si kecil.
Untuk permulaan kita bisa mengajak si kecil bercakap mengenai lingkungan terdekat. Misalnya dengan
mengenalkan orang tua, saudara, benda-benda sekitarnya, dan lain-lain. Secara
perlahan kata-kata tersebut akan masuk ke otak mereka.
Cara melatih
kecerdasan bayi memang tidak mudah. Perlu kesabaran dan komunikasi yang kuat.
Termasuk mengajarkan berbagai nada yang bervariatif saat berbicara dengan bayi.
Memperkenalkan
Lingkungan Sekitar
Sejak bayi, seseorang
harus sudah familiar dengan lingkungan sekitar. Tak heran bila orang tua sering
mengajak mereka berkeliling rumah, tetangga, komplek, berbelanja, dan lain
sebagainya. Tentu tujuan utamanya adalah memperkenalkan lingkungan sekitar pada
si kecil.
Adanya kegiatan
tersebut akan mempermudah bayi untuk membedakan mana manusia, hewan, benda,
suara, warna, dan lain sebagainya. Hal ini akan meningkatkan pola pikir mereka
menjadi lebih baik.
Melatih Ekspresi
Wajah
Melatih kecerdasan
bayi bisa dengan menunjukkan berbagai ekspresi wajah. Ketika kita sedang
berbincang ria bersama mereka tunjukkan berbagai ekspresi wajah yang
bervariasi. Hal ini akan melatih komunikasi non verbal pada bayi.
Ketika mereka berusia
3-4 tahun pastinya akan mudah mengenali lingkungan sekitar. Artinya mereka bisa
membedakan karakter serta sifat orang. Dengan begitu akan tercipta respon yang
sesuai dari mereka kepada orang lain.
Menunjukkan Benda Di
Sekitar Bayi
Ada satu hal yang juga
sama pentingnya untuk kecerdasan bayi. Kita harus bisa memperkenalkan berbagai
benda yang ada di sekitar mereka. Dalam hal ini mulai dari pakaian, mainan,
bantal, dan lain sebagainya.
Tunjukkan secara
perlahan dan ajak mereka berbincang dengan kalimat yang panjang. Hal ini akan
melatih kecerdasan bayi untuk mengingat apa yang mereka dengar. Bahkan bisa
membuat mereka cepat berbicara sesuai dengan kemampuannya.
Jika usia mereka
sudah menginjak 9 bulan pasti akan mulai memahami benda-benda tersebut. Biasanya
mereka mulai menunjuk benda yang diinginkan. Bahkan mulai berbicara sepatah dua
patah kata kepada orang terdekat.
Hal tersebut
menandakan bahwa si kecil mulai terbiasa dengan benda-benda sekitarnya.
Sehingga mulai nyambung berkomunikasi dengan orang lain. Artinya kecerdasan
mereka sudah mulai terbentuk.
Dengan memahami cara
melatih kecerdasan bayi maka kita harus rutin mengajari mereka untuk tumbuh dan
berkembang. Selalu memberi dukungan kepada mereka akan berpengaruh pada
mentalitas diri. Sehingga akan terbentuk karakter yang pemberani dan selalu
memiliki rasa ingin tahu.


















