Duduk Paling Depan: Lifestyle
Mata Kering Bikin Produktivitas Terhambat? Insto Dry Eyes Solusi Jitu untuk Pekerja Fokus!

Mata Kering Bikin Produktivitas Terhambat? Insto Dry Eyes Solusi Jitu untuk Pekerja Fokus!


Dunia Kerja Milenial dan Gen Z: Produktivitas di Tengah Era Digital

Dunia kerja saat ini sudah tampak berbeda dibandingkan dengan satu atau dua dekade lalu. Kini, dunia kerja telah banyak didominasi milenial akhir (kelahiran 1990-1996) dan Gen Z (kelahiran 1997-2012).

Coba deh kalian lihat di kantor tempat kalian bekerja, sudah banyak rekan kerja yang kelahiran tahun 19986 ke bawah. Bahkan saya shock sendiri saat ada anak baru di kantor kelahiran tahun 2003. Harusnya anak-anak kelahiran 2000-an bukannya masih SMP/SMA ya?!! *berusaha denial*.

Generasi milenial akhir dan gen z yang tumbuh besar beriringan dengan pesatnya perkembangan teknologi ini, membawa serta gaya hidup digital ke dalam setiap aspek pekerjaan. 

Makanya nggak heran, kalau gadget mulai dari laptop, smartphone, hingga tablet, kini menjadi “senjata” utama yang tak terpisahkan dari rutinitas harian para pekerja muda ini. Bahkan mereka dianggap lebih paham dengan perkembangan dunia digital sebagai penyokong produktivitas kerja dan kemajuan perusahaan.

Dari meeting online yang tak mengenal batas ruang, surat menyurat yang lebih efisien menggunakan email, pemasaran digital yang semakin terus berkembang, hingga penyelesaian proyek dari seluruh dunia dengan koneksi internet, mata kita dituntut untuk terus beradaptasi dengan cahaya layar yang menyala sepanjang waktu.

Ketika Produktivitas Terganjal Mata Kering

Sayangnya, tuntutan kerja yang terus-menerus di depan layar ini seringkali berujung pada masalah yang umum namun sering disepelekan, yaitu mata kering

Sumber : freepik.com/author/benzoix


Saya yakin bagi kita para pekerja yang sehari-harinya menggunakan gadget dan menatap layarnya selama berjam-jam, membaca buku penunjang materi pekerjaan, dan melakukan pekerjaan tersebut di ruangan ber-AC, maka pasti pernah merasakan mata kering. 

Mata kering bukan sekadar rasa lelah biasa. Ini adalah kondisi di mana mata tidak memiliki cukup air mata yang berkualitas untuk melumasi permukaannya dengan baik.

Kenali Gejala Mata Kering 

Jangan sampai kamu mengabaikan sinyal yang diberikan mata. Gejala mata kering bisa sangat mengganggu produktivitas dan kenyamananmu. 

Tanda-tanda (Gejala) Mata Kering yang Perlu Diwaspadai : Mata SEpet, PErih, LElah.

1. Mata Sepet

Mata sepet adalah ungkapan yang menggambarkan kondisi mata terasa tidak nyaman, berat, sulit dibuka lebar, dan cenderung ingin selalu terpejam atau menyipit. Ini bukan istilah medis, tapi lebih ke deskripsi sensasi yang dirasakan. Biasanya, "mata sepet" muncul karena:

  • Terlalu lama menatap layar (komputer, handphone), membaca, atau fokus pada sesuatu tanpa istirahat.
  • Permukaan mata kurang terlumasi dengan baik, menimbulkan rasa tidak nyaman, perih, dan gatal, sehingga mata cenderung ingin menyipit.
  • Paparan lingkungan seperti debu, asap, atau udara AC yang kering bisa membuat mata terasa tidak nyaman.
2. Mata Perih

Mata perih adalah sensasi tidak nyaman yang terasa seperti ada rasa panas, menyengat, atau nyeri ringan hingga sedang di mata. Ini adalah gejala umum mata kering.

3. Mata Lelah

Gejala mata kering lainnya yaitu mata lelah, Mata lelah, kondisi umum di mana mata terasa pegal, berat, atau tidak nyaman setelah penggunaan gadget secara intensif. 

Jika merasakan gejala SEPELE (SEpet, PErih, LElah) di atas, jangan diabaikan begitu saja karena nanti malah bisa iritasi yang lebih parah atau bahkan infeksi. Jika gejala-gejala di atas akrab kamu rasakan, itu pertanda mata kamu membutuhkan perhatian ekstra.

Jangan Sepelekan Mata Kering Atasi Dengan Insto Dry Eyes



Jangan menganggap sepele gejala mata kering, lelah, karena dampaknya bisa sangat mengganggu. Bayangkan ada meeting yang menunggu, ada jadwal live streaming, ada target dan deadline yang harus dikejar.  

Jangan biarkan prooduktivitas menurun, fokus buyar, dan kenyamanan sehari-hari jadi terenggut. Terlebih lagi bagi kita yang hidup di era digital, di mana mata terus-menerus terpapar layar dan lingkungan ber-AC. 

Mata kita butuh pelumas khusus yang mampu mengembalikan kelembapan dan kenyamanan. Saya merekomendasikan memakai tetes mata Insto Dry Eyes. Solusi praktis mengatasi mata kering, membuat mata terasa lebih nyaman dalam waktu yang tidak terlalu lama. Cocok untuk para pekerja produktif yang berkejaran dengan waktu dan target setiap harinya.

Mengapa Harus Pilih Insto Dry Eyes?


Pelumas Andal untuk Mata Keringmu

Insto Dry Eyes mengandung bahan aktif Hydroxypropyl Methylcellulose 3.0 mg memberikan efek pelumas seperti air mata, sehingga membantu mengatasi gejala mata kering dan iritasi akibat kurangnya produksi air mata (sumber : Alodokter). 

Artinya, saat kamu meneteskannya, mata akan langsung merasakan efek melembapkan yang mirip dengan cara kerja air mata kita sendiri. Ini sangat penting untuk mengembalikan kenyamanan pada mata yang terasa kering, sepet, atau perih karena kurangnya lubrikasi. 

Fungsi pelumas ini memastikan permukaan mata tetap lembap dan terlindungi, mengurangi gesekan yang menyebabkan iritasi.

Meringankan Iritasi Akibat Kurangnya Air Mata

Tak hanya melembapkan, Insto Dry Eyes juga dibekali bahan aktif yang efektif meringankan iritasi mata, yaitu kandungan  Benzalkonium Chloride 0.1 mg, senyawa kimia yang termasuk dalam golongan amonium kuarterner dan berfungsi sebagai antiseptik dan pengawet dalam produk tetes mata. Senyawa ini memiliki sifat antibakteri, antijamur, dan antivirus, sehingga mencegah pertumbuhan mikroorganisme pada produk dan menjaga kebersihan serta keamanan penggunaan tetes mata (sumber :  Alodokter). 

Praktis dan Siap Sedia

Insto Dry Eyes tersedia dalam ukuran 7,5 ml yang sangat praktis. Ukuran ini ideal untuk dibawa kemana saja – pas di saku, tas kecil, pouch, atau diletakkan di meja kerja. 



Dengan kemasan yang ringkas ini, kamu bisa memberikan pertolongan pertama pada mata kapan saja dan di mana saja, karena mata kering bisa menyerang kapan saja, dan Insto Dry Eyes siap menjadi solusi praktis dan cepat.

Tentu, ini adalah hal-hal penting yang harus diperhatikan ketika menggunakan Insto Dry Eyes, atau tetes mata kering pada umumnya, untuk memastikan keamanan dan efektivitas:

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Memakai Insto Dry Eyes

Menggunakan tetes mata dengan benar sangat penting untuk mendapatkan manfaat maksimal dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan. Berikut adalah panduan dan peringatan yang perlu kamu perhatikan saat memakai Insto Dry Eyes:

1. Baca Petunjuk Penggunaan dengan Seksama

Pastikan kamu membaca keterangan penggunaan kemasan Insto Dry Eyes untuk dosis, frekuensi penggunaan, dan cara pakai yang direkomendasikan.

2. Cuci Tangan Sebelum dan Sesudah Aplikasi Tetes Mata Insto Dry Eyes

Tangan yang bersih akan mencegah perpindahan kuman dari tangan ke mata, yang bisa menyebabkan infeksi.

3. Jangan Berbagi Tetes Mata Sembarangan

Tetes mata adalah produk personal. Berbagi botol tetes mata dengan orang lain dapat menyebarkan infeksi mata.

4. Perhatikan Penyimpanan, Tanggal Kedaluwarsa dan Masa Pakai Setelah Dibuka.

Insto Dry Eyes, seperti kebanyakan tetes mata dengan pengawet (Benzalkonium Chloride), memiliki tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan. Selain itu, perhatikan masa pakai setelah botol dibuka. Umumnya, tetes mata harus dibuang 1 bulan (sekitar 28-30 hari) setelah kemasan dibuka, meskipun isinya belum habis. Ini karena efektivitas pengawet berkurang seiring waktu dan risiko kontaminasi meningkat.

Simpan Insto Dry Eyes pada suhu kamar dan jauhkan dari paparan sinar matahari langsung atau suhu ekstrem (terlalu panas/dingin). Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

5. Bukan Untuk Digunakan Saat Memakai Lensa Kontak

Jika kamu memakai lensa kontak, dan mengalami gejala mata kering, lepas lensa kontak sebelum meneteskan Insto Dry Eyes.

Tunggu minimal sekitar 15-30 menit setelah meneteskan obat sebelum memasang kembali lensa kontakmu.

6. Perhatikan Reaksi Alergi atau Iritasi

Meskipun jarang, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi atau iritasi terhadap bahan dalam tetes mata. Jika sakit berlanjut segera pergi ke dokter mata terdekat. 

Pengalaman Menggunakan Insto Dry Eyes



Saya sendiri termasuk generasi milenial akhir yang sehari-harinya bekerja menggunakan gadget baik itu PC dan smartphone. Bukan cuma pekerjaan di kantor, tapi di rumah saya lanjut menjalankan pekerjaan sekaligus hobi saya sebagai blogger dan konten kreator. 

Tentunya saya pernah merasakan gejala mata kering SePeLe (Sepet, Pegel, Lelah) dan itu rasanya nggak nyaman banget. Apalagi kalau masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. 

Saya pakai Insto Dry Eyes karena memang Insto merupakan merk tetes mata yang termasuk dalam top of mind. Merk ini sudah sering saya dengar dari bertahun-tahun lalu karena iklannya cukup masif di media elektronik dan cetak. Sekarang diera media digital, Insto justru makin dikenal. 

Selain itu tentu karena efeknya yang cepat terasa, sekitar 10-15 menit, mata terasa lebih sejuk, nyaman dan saya dapat melanjutkan pekerjaan. Tetapi tentu saja setelah pekerjaan selesai saya tetap harus beristirahat full dan menjauhkan segala aktivitas yang menggunakan gadget sementara. 

Produk Insto yang mudah didapat di apotek dan mini market terdekat, juga menjadi alasan saya memilih tetes mata ini untuk mengatasi gejala mata kering. Apalagi bisa menggunakan aplikasi pesan antar, sehingga saya bisa memesan Insto Dry Eyes untuk diantar ke kantor saat saya bekerja. 

Lanjutkan Produktivitas yang Tertunda Karena Mata Kering Dengan Insto Dry Eyes

insto dry eyes


Dunia kerja yang serba cepat di era digital memang menuntut kita untuk selalu terhubung dengan layar. Namun, jangan biarkan tuntutan itu mengorbankan kesehatan matamu dan akhirnya merenggut produktivitasmu. 

#MataKeringJanganSepelein dan diabaikan, apalagi jika itu sudah mulai mengganggu konsentrasi dan kenyamanan bekerja. Ingat, mata adalah jendela produktivitasmu. Jadi, sudah saatnya kamu memberikan perhatian ekstra kepada aset yang berharga, yaitu mata.

Dengan  #InstoDryEyes, kamu bisa menjaga mata tetap lembap, segar, dan nyaman, siap untuk menghadapi tantangan pekerjaan. 

Mata yang nyaman, produktivitas optimal. Yuk, segera dapatkan Insto Dry Eyes di apotek atau mini market terdekat. 

Kelebihan dan Kekurangan Rumah KPR Subsidi

Kelebihan dan Kekurangan Rumah KPR Subsidi

Kelebihan dan Kekurangan Rumah KPR Subsidi


Dari Jual Rumah Hingga Ngontrak

Postingan saya sebelumnya cerita tentang bagaimana saya mengurus pelunasan KPR. Setelah lunas rumahnya dijual karena memang saya ada rencana pindah tugas mengikuti suami ke daerah lain. 

Selagi menunggu SK pindah keluar, saya ngontrak dulu di perumahan yang termasuk KPR Subsidi. Perumahan ini baru ada sekitar 6-7 tahun. Saya pilih karena memang lokasinya strategis, dekat ke kantor, dan lingkungannya aman

Dari hasil ngobrol sama pemilik kontrakan, dia beli rumah ini dengan cicilan. Awalnya mau ditempati sendiri tapi karena suatu lain hal jadi kosong dan dikontrakan.

Kondisi rumah kontrakan ini masih bentukan asli dari pihak developer. Dengan 1 ruang tamu / serba guna, 1 kamar tidur, dan 1 kamar mandi. Jadi pemilik rumah belum melakukan renovasi. 

Nah, sekitar dua bulan saya tinggal disini, saya jadi punya sudut pandang tentang plus minus rumah KPR Subsidi. Saya mau share disini supaya teman-teman yang mungkin lagi cari rumah, bisa tahu kelebihan dan kekurangan rumah subsidi. 

Kelebihan Rumah KPR Subsidi

1. Uang Muka dan Cicilan yang Terjangkau

Ini memang jadi daya tarik utama rumah KPR Subsidi ya. Sesuai namanya "subsidi" memang ada peran pemerintah sehingga kita bisa beli rumah dengan harga yang lebih terjangkau. 

Bahkan sekarang banyak promo rumah KPR subsidi yang uang mukanya di bawah 10 juta, bahkan ada yang 0 Rupiah. 

Bayangkan dengan uang nggak sampai 10 juta, kita sudah bisa menempati rumah yang sertifikatnya akan jadi hak milik kita setelah cicilan lunas. 

Untuk cicilan perbulan pun bisa dibilang terjangkau. Dari hasil riset saya, cicilan rumah KPR Subisidi ini berkisar antara 800ribuan hingga 1,7 juta saja perbulan tergantung tenor yang diambil. 

2. Telah Tersedia Fasilitas Umum

Namanya perumahan biasanya sudah disiapkan fasilitas umum seperti jalan yang sudah dicor, ada taman bermain atau olahraga, pos satpam, bahkan ada perumahan yang ada fasilitas kantin-kantin umum. 

Perumahan biasanya juga dibangun di lokasi yang strategis meskipun di pinggiran kota. Minimal dekat dengan sekolah, atau perkantoran. Makanya jadi daya tarik masyarakat karena kalau dekat dengan sekolah atau tempat kerja bisa sekalian hemat biaya transportasi. 

3. Tenor Panjang

Masa pinjaman (tenor) KPR subsidi bisa sangat panjang, hingga 20-30 tahun. Ini membuat cicilan per bulan menjadi lebih kecil dan terjangkau.

4. Bebas PPN

Pembelian rumah subsidi dibebaskan dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN), yang secara signifikan mengurangi total biaya pembelian.

5. Proses Mudah

Proses pengajuan KPR subsidi cenderung lebih sederhana dan cepat dibandingkan KPR komersial, dengan persyaratan yang lebih longgar. Apalagi kalau ASN, biasanya sat set banget di-acc pengajuannya.

6. Ramai / Langsung Ada Tetangga

Ini cocok untuk yang orangnya emang ekstrovert, atau anak kos perempuan yang tentunya akan merasa lebih aman kalau tinggal di lingkungan yang ramai. 

Kekurangan Rumah KPR Subsidi

1. Ukuran Terbatas

Rumah subsidi umumnya memiliki luas bangunan dan tanah yang terbatas (misalnya tipe 21 atau 36). Seperti yang saya sebutkan di atas, di kontrakan saya tipe 21 dengan 1 ruang tamu / serba guna, 1 kamar tidur, dan 1 kamar mandi. 

Karena nggak ada dapur, jadi kompor dan peralatan dapur diletakkan di depan kamar tidur yang masih menyatu dengan ruang tamu. 

Begitu juga dengan jemuran handuk, mesin cuci, dan pakaian kotor juga di ruangan yang sama. Mau berusaha serapi dan se-estetik apapun tetap nggak enak dilihat. 

Kondisinya anak saya baru satu, sehingga masih bisa tidur dengan kami. Bayangkan kalau anak lebih dari satu, ada yang sudah dewasa, tentu kondisi ruangannya sudah nggak ideal. 

2. Butuh Renovasi dengan Biaya yang Lumayan Besar

Menyambung dengan alasan di poin satu, maka rumah subsidi butuh renovasi minimal tambahan ruang dapur, ruang tidur, garasi, dan pagar (untuk lebih aman). 

Pengalaman saudara dan teman-teman saya yang renovasi rumah subsidi, nggak kurang dari 100juta bahkan lebih. Tergantung pula dengan material yang dipilih, biaya tukang, dan biaya nggak terduga lainnya. 

Jadi jika uang muka dan cicilan ringan, kita tetap butuh menguras saldo untuk renovasi. Karena benar-benar nggak nyaman jika berkeluarga dan tinggal dengan bentuk asli bangunan. 

3. Pengap dan Panas

Ini memang tergantung lokasi dan desain, tapi pengalaman saya, rumah didesain dengan plafon yang tidak terlalu tinggi, ventilasi kecil, sehingga terasa pengap dan panas. 

Saya hanya pakai AC di kamar tidur, nah kalau keluar kamar, hawanya langsung gerah, belum lagi faktor cuaca.

Apalagi perumahan di tempat saya nggak didesain ada pohon-pohon rindang, benar-benar dari depan sampai akhir blok-blok, nggak ada pohon, jadi kalau panas ya langsung ke dalam rumah. 

Jujur saya sering banget ngeluh soal ini, karena benar-benar mempengaruhi mood di dalam rumah. 

Untung anak saya sudah SD dan sudah bisa dikasih pengertian. Kalau anak saya masih bayi atau toddler, dia pasti rewel terus karena panas. 

Kalau bukan ngontrak, mungkin saya juga akan pasang AC di ruang tamu ini yang mana akan berpengaruh ke cost listrik yang membengkak. 

4. Material Bangunan Belum Tentu Baik

Lagi-lagi tergantung developernya ya. Tapi saya lihat rumah kontrakan ini sudah ada retak rambut, dan jamur. Padahal baru kurang lebih 5 tahun. 

Itu artinya rumah ini perlu biaya perawatan berkala lebih sering dibanding rumah yang dibangun sendiri dengan kualitas bahan yang ada di bawah kontrol pemilik rumah. 

5. Jarak Rumah Berdempetan 

Syukurnya kalau di tempat saya ngontrak meski berdempatan tapi cukup kedap suara, sehingga saya nggak dengar isi rumah tetangga. Paling hanya dengar derit pintunya itu pun sayup-sayup. 

Tapi bagi saya jarak rumah yang berdempetan ini bisa jadi kekurangan karena rawan konflik. Iya kalau dapat tetangga baik, kalau nggak?

Contohnya tetangga saya ada tong sampah di depan rumahnya, dia taruh di antara halaman dia dan saya. 

Suatu hari saya pulang kantor, lihat sampah dia berserakan di halaman rumah saya. Posisi capek jadi emosi karena sampah itu sampah makanan yang berisi nasi bekas dll. Mungkin ada binatang atau anak kecil iseng nendang tong sampah sehingga sampahnya berserakan ke arah halaman saya.

Tentu saya ogah mungutin dan bersihin sampah orang. Tapi saya gedeg juga karena ya nggak etis ada sampah tergeletak dimana orang juga lalu lalang lewat. 

Nah, andai rumah ini tidak terlalu berdempetan, tentu nggak ada space tetangga naruh tong sampah di antara rumah dia dan rumah saya. 

Ini cuma satu contoh kasus ya, saya yakin ada banyak contoh konflik lain antar tetangga jika rumah terlalu berdempatan. Walaupun balik-balik lagi tergantung karakter individu masing-masing. 

6. Tidak Cocok Untuk Orang yang Suka Bikin Acara

Bagi sebagian keluarga, kita pasti punya budaya bikin acara tergantung hajatnya. Ada yang suka bikin pengajian mingguan, bulanan, arisan keluarga, bahkan acara khitan dan pernikahan jika memang sudah tiba waktunya. 

Nah ini saya nggak kebayang kalau ada yang tinggal di perumahan subsidi dengan ruas jalan blok terbatas, dan rumah yang berdempetan, gimana kalau mau bikin acara khitanan atau resepsi pernikahan?

Khusus untuk di daerah saya, belum ada gedung serba guna yang bisa disewa untuk pernikahan, dan juga belum lazim. 

Nggak kebayang riwehnya bangun tenda/pelaminan di halaman rumah yang kecil, dan bisa jadi rawan konflik dengan tetangga karena berdempatan dan bagian rumahnya harus dipakai untuk hajatan. 

Kembali Kepada Kondisi Masing-Masing

Kelebihan dan Kekurangan rumah KPR Subsidi yang saya tulis di atas murni dari sudut pandang dan opini saya pribadi. 

Saya juga bisa memahami nggak semua orang punya kesempatan untuk bangun rumah di atas tanah sendiri atau tanah warisan orangtua. Nggak semua orang bisa beli rumah cash yang cukup besar. Nggak semua orang, bisa lolos administrasi KPR komersil. 

Pada akhirnya keputusan punya rumah dikembalikan kepada kondisi, kebutuhan, dan keinginan kita masing-masing. 

Pengalaman mengontrak ini benar-benar membuat saya lebih paham akan kelebihan dan kekurangan rumah KPR Subsidi dan bisa jadi bahan pertimbangan kelak ketika memutuskan untuk punya rumah sendiri setelah berhasil pindah. 

Semoga sharing pengalaman ini bisa bermanfaat, dan saya do'akan yang sudah baca ini kelak bisa punya rumah impian kalian ya. Amiiin. 😊💜



What Are the Trends in Personalized Gift Giving?

What Are the Trends in Personalized Gift Giving?

 


Gift giving express love, appreciation and connection. But in recent years it has evolved into something more intentional. In recent times it’s just not only a nice touch, it has become the heart of meaningful gifting. From lifestyle items to fashion keepsakes, people want gifts that feel that they were made just for them. 

This isn’t a shift that is just about printing a name on a product or choosing a favorite color. It’s about designing experiences, giving something that carries emotional weight and preserving memories. Personalized gift giving reflect deeper values like creativity, authenticity and emotional connection.

gift drawelry


Focusing on sentiment over the price tag

Gifts-givers are leaning away from expensive or flashy items more and more. And they are leaning towards more thoughtful ones. The goal is to create something memorable and meaningful, not simply something impressive. A well thought custom piece, can carry more emotional value than the priciest gadget. 

This is the reason why gifts are now being curated around shared stories, family history and inside jokes… even life milestones. When someone receives something that has been tailored to their personal journey, it will become a keepsake for them, not simply a gift. The level of attention and care will make personalized items stand out on a world of mass-produced products. 

custom gift drawely


Jewelry with deeper meaning

Personalized jewelry is still trending, but now it has a modern twist. We are saying goodbye to the days where only engraved initials were enough. Now people are looking for pieces that hold stories. One standout piece now is custom men's bracelets. These are being design with everything from subtle engraving to coordinates of special locations. And these are details that only the wearer and the gift giver understand. 

It can be a message from a child, a design that represent a personal triumph, a date etched inside the clasp. This gift style will blend masculinity with sentimentality in a way that resonates. It can be a perfect gift for anniversaries, Father’s Day or any other occasion where connection matters. 

custom gift drawelry


Personalization meets comfort

Nowadays, self-expression and comfort are highly valued, which is making personalized apparel have a huge moment. People want to wear pieces that reflect who they are, what they believe in, or things that they hold dear. This becomes true when it comes to casualwear.

In this moment, is when personalized hoodies come in. You can transform the hoodies into meaningful, wearable memories with names, dates, favorite quotes or even original artwork. Some might feature handwritten notes turned into embroidery. Others include small designs hidden in collars or cuffs. These will be touches that only the recipient might appreciate. Definitively a quiet way of keeping your cherished moments close without being super flashy. 

These intentional and cozy pieces are perfect for your loved ones who appreciate subtle but significant gestures. And since hoodies are versatile wardrobe staples, they will become a part of someone’s everyday life easily. Turning the gift into a lasting reminder of how thoughtful you are. 



Elevated everyday style

Function and fashion merge beautifully nowadays, especially when it comes to personalized gifts. While comfort is key, many people look for pieces that make them feel stylish and unique. 

These pieces will allow people to take something ordinary and turn it into something that is truly their own. With quotes, embroidered names, minimalist art and even line drawings based on photos. All of these are being used to turn apparel into personalized Mother's Day gifts.

The craftmanship of embroidery also adds a touch of timelessness elevating the piece into something that feels modern and meaningful. This is a very versatile trend, that works across genders, age groups and style preferences. No matter who you are giving the gift to, there will be a way to personalize embroidered piece to suit their aesthetic perfectly. 



Pengalaman Pelunasan KPR di BSI

Pengalaman Pelunasan KPR di BSI

Pengalaman Pelunasan KPR di BSI


Saya memang berniat menulis pengalaman ini ketika prosesnya sudah selesai, dengan harapan bisa menenangkan para pejuang pelunasan KPR di luar sana. Karena ketika saya browsing tentang pengalaman pelunasan KPR di Bank Syariah, ceritanya tuh nggak ada yang menenangkan, malah bikin tambah cemas 😖. 

Kreasi Kartu Ucapan Idul Fitri 2025: Keluarga Kartun Lucu dan Gemas

Kreasi Kartu Ucapan Idul Fitri 2025: Keluarga Kartun Lucu dan Gemas


Hari Raya Idul Fitri 1446 H / 2025 M sebentar lagi tiba. Momen kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa ini tentu menjadi saat yang paling dinanti. 

Selain tradisi silaturahmi dan saling bermaaf-maafan, mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri melalui staus media sosial juga menjadi salah satu cara untuk mempererat tali persaudaraan. 

Perempuan Berdaya, Alam Terjaga, Bersama Komunitas Tenun Endo Segadok dan Cinta Bumi Artisans

Perempuan Berdaya, Alam Terjaga, Bersama Komunitas Tenun Endo Segadok dan Cinta Bumi Artisans

Perempuan Berdaya, Alam Terjaga, Bersama Komunitas Tenun Endo Segadok dan Cinta Bumi Artisans

Perempuan Berdaya, Perempuan Berkarya, Perempuan Bisa!

Rasanya slogan di atas sangat tepat untuk menggambarkan betapa saya kagum dengan para perempuan yang memiliki semangat untuk memberdayakan manusia dan sumber daya alam di sekitarnya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai guna. 

Termasuk dua narasumber perempuan yang saya lihat dan dengar ceritanya melalui pertemuan daring via zoom meeting pada tanggal 28 Februari 2025 lalu, yang difasilitasi oleh komunitas Eco Blogger Squad (EBS) dengan tema  “Fashion Reimagined: Upcycling Waste into Wearable Art".

Eco Blogger Squad


Senang banget rasanya pada tahun 2025 ini, saya masih diberikan kesempatan bergabung dengan EBS bersama para blogger lainnya untuk belajar mengenai isu lingkungan. 

Kali ini, saya belajar bagaimana benda-benda yang ada di alam sekitar kita, yang selama ini kita pikir hanya akan berakhir di tanah atau tempat pembuangan, bisa menjadi produk fashion yang luar biasa indah dan bernilai ekonomi tinggi. 

Saya akan bahas satu persatu, di bawah ini. Mari sini, duduk paling depan, dan simak ceritanya. 

Merajut Tenun, Menuai Karya, Bersahabat dengan Alam Semesta. 

Mungkin teman-teman sudah banyak yang tahu tentang kain tenun, helai demi helai benang ditenun, digabungkan menjadi kain dengan motif tertentu. 

Namun ada yang spesial dari kain tenun yang dibuat oleh para perempuan dari Suku Dayak Iban, Kalimantan Barat. 

Kenapa spesial, karena kegiatan nenun bagi mereka sudah menjadi tradisi yang diwariskan oleh leluhur Suku Dayak Iban sejak zaman dahulu sampai dengan sekarang.

Bahkan, dulunya perempuan dari Suku Dayak Iban wajib bisa menenun sebelum menikah. Jadi salah satu standar perempuan disana, dianggap sudah bisa menikah jika sudah pandai nenun. Jika ditarik lebih jauh, kegiatan nenun menjadi salah satu kegiatan para istri di Suku Dayak Iban dalam menunggu suami pergi bekerja atau berperang. 

Kain tenun yang ditenun oleh Suku Dayak Iban terbuat dari lembaran – lembaran benang yang telah diwarnai dengan pewarna alam. Sehingga lebih ramah lingkungan, dan mereka memang benar-benar bersahabat dengan alam semesta sejak dulu.

Tentunya saya tahu hal tersebut di atas dari narasumber pada online gathering EBS, yaitu Margaretha Mala yang merupakan Ketua Komunitas Tenun Endo Segadok.

Semangat Juang Margaretha Mala dalam Melestarikan Tradisi dan Konservasi

Margaretha Mala
Image by Margaretha Mala


Margaretha sendiri merupakan keturunan asli Suku Dayak Iban. Dia memiliki beberapa kain tenun yang ditenun oleh neneknya. Dari sana dia berpikir kenapa sekarang sudah nggak banyak lagi perempuan Iban yang menenun? 

Ternyata jawaban dari beberapa penenun disana adalah karena mereka bingung kain-kain hasil tenun nanti untuk apa? Karena setiap rumah biasanya sudah memiliki beberapa kain hasil dari tenun orangtua atau nenek mereka. Apalagi satu lembar kain tenun prosesnya sangat panjang dan memakan waktu yang lama. 

Dari sana Margaretha tertarik untuk menggiatkan kembali tradisi nenun yang sebelumnya telah menjadi tradisi Suku Dayak Iban, Khususnya yang ada di Dusun Sadap, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. 

Namun untuk membuat kegiatan nenun ini menjadi berkelanjutan, maka hasil dari kain tenun ini harus bernilai jual yang manfaatnya dapat kembali kepada masyarakat Suku Dayak Iban, sehingga mereka mempunyai semangat untuk kembali menghidupkan tradisi nenun. 

Maka dari itu Margaretha mencetuskan Komunitas Tenun Endo Segadok, untuk memberdayakan para perempuan Iban untuk menenun, mengajarkan cara menenun kepada generasi lebih muda, dan memikirkan pemasaran yang tepat untuk hasil kain-kain tenun yang telah dibuat. 

Perjalanan Panjang Sebuah Kain Tenun yang Indah

Image by Margaretha 


Untuk mendapatkan sebuah kain tenun yang indah, ternyata ada proses yang sangat panjang lho. 

Proses menenun diawali dengan pembuatan pewarna alam untuk mewarnai benang yang akan digunakan dalam menenun. Adapun tanaman yang biasanya digunakan sebagai pewarna alami berasal dari Rengat Padi, Mengkudu Akar,  Engkerebai, mengkudu, sibau, durian, tengkawang, buah pinang, kemunting, pepaya, dll.

Image by Margaretha/Tenun Endo Segadok



Kemudian tanaman tersebut harus diproses terlebih dahulu untuk menghasilkan warna yang diinginkan. 

Misalnya untuk pembuatan warna biru dengan menggunakan Rengat Padi melewati proses perendaman 1 x 24 jam, dicampur dengan kapur sirih, dan masih perlu diendapkan lagi untuk mendapatkan warna biru yang diinginkan.

Contoh warna biru dari rengat padi. Image by Margaretha/Tenun Endo Segadok



Jika pewarna alami sudah bisa dipakai, maka dilanjutkan dengan proses pewarnaaan benang satu persatu warna. Benang direndam sampai berubah warna, lalu diangin-anginkan.

Nah, proses pewarnaan benang ini dalam tradisi Suku Dayak Iban disebut juga sebagai Nakar / Perminyakan.

Nakar / Perminyakan merupakan proses pemberian protein pada benang dengan tujuan untuk mengikat warna agar mampu bertahan lama dan memiliki warna lebih kuat pada kain serta membuat kain menjadi lebih tahan lama.

Uniknya, ada hal- hal yang perlu diperhatikan dalam prosesi Nakar / Perminyakan lho. Diantaranya ialah  :

a. Nakar tidak boleh dilakukan pada saat ada orang meninggal karena benangnya akan menjadi rapuh dan mudah putus;
b. Yang mencampur ramuan tersebut harus orang tua yg sudah beruban (umur lebih dari 60 tahun);
c. Wanita yang sedang menstruasi dan hamil tidak boleh melakukan upacara Nakar;
d. Upacara Nakar tidak boleh dilakukan di dalam rumah;
e. Benang yang sudah di-Nakar harus dimasukkan kedalam rumah betang dan dijaga sepanjang malam, tidak boleh dibiarkan tanpa ada yang jaga.

prosesi nakar
Image by Margaretha/Tenun Endo Segadok


Itulah yang namanya tradisi adat, harus kita hormati karena leluhur dan nenek moyang pasti memiliki alasan yang bijak agar kegiatan nenun dapat berjalan lancar. 

Masih belum selesai, benang yang sudah selesai diwarnai baru dapat ditenun. Proses nenun ini bisa memakan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan tergantung ukuran kain dan rumitnya motif yang dihasilkan. 

Makanya Margaretha menyampaikan bahwa kain tenun ini sebutannya bukan untuk dijual, melainkan diadopsi. Karena proses pembuatannya yang panjang, mempertahankan tradisi, serta mendukung konservasi alam, nilainya lebih dari sekedar jual-beli barang. Maka dari itu istilah "mengadopsi" kain tenun, diharapkan dapat membuat pemiliknya bisa merasakan nilai-nilai yang ada dibalik sebuah kain tenun tersebut. 

Keren banget ya, setelah tahu proses yang sangat panjang dari sebuah perjalanan kain tenun, saya jadi memaklumi kalau kain tenun asli itu memang lumayan harganya. Karena yang kita beli bukan cuma barang, tapi banyak sekali nilai-nilai mengagumkan dibaliknya.

Pelestarian Tumbuhan Pewarna Alam

Image by Margaretha/Tenun Endo Segadok


Sejak diberdayakan oleh komunitas Tenun Endo Segadok, kain tenun Iban menjadi lebih dikenal dan permintaanpun meningkat. Tapi hal tersebut nggak membuat masyarakat Iban mengeksploitasi alam mereka secara berlebihan. 

Salah satu program dari FORCLIME (program hutan dan perubahan iklim) adalah budidaya tanaman pewarna alam di demplot dengan luas 1 ha. Jenis tanaman yang dibudidayakan : rengat akar, rengat padi, dan mengkudu akar. 

Adapun bentuk pemanfaatannya yaitu memanen tanaman pewarna secara lestari (sesuai kebutuhan), melakukan penanaman kembali, dan membersihkan segala jenis gulma yang ada di demplot tersebut.

Untuk memberdayakan tanaman pewarna alami tersebut ada Kebun etnobotani, yaitu kebun koleksi tumbuh – tumbuhan yang dipergunakan sehari – hari oleh masyarakat etnis tertentu dengan berbagai pengetahuan pribumi dalam pemanfaatannya.

Kebun etnobotani ini merupakan inisiatif masyarakat Dusun Sadap dan didukung oleh petugas Resort Sadap, Balai Besar TNBKDS. Masyarakat Dusun Sadap bebas memanfaatkannya dan berkewajiban untuk menjaga / melestarikannya.

Lokasi kebun ini berada di Dusun Sadap, Desa Menua Sadap, Kec. Embaloh Hulu, Kab. Kapuas Hulu.

Cara Membeli Kain Tenun Suku Dayak Iban




Gimana, cantik-cantik kan hasil kain tenun Suku Dayak Iban? 

Kalau teman-teman tertarik membelinya bisa langsung menghubungi kontak Margaretha pada nomor yang tertera pada foto di atas ya. 

Mau datang langsung sekaligus melihat bagaimana proses nenun Suku Dayak Iban, dan melihat hutan konservasi tanaman pewarna alamnya, juga bisa lho. Tinggal janjian dan atur waktunya dengan Margaretha. Mereka juga sudah biasa menerima tamu dari dalam dan luar negri. 

Untuk harga memang bervariasi dari ratusan ribu hingga belasan juta Rupiah. Tergantung dari ukurannya, kesulitan proses pembuatannya, dan motifnya. Karena ada juga lho motif tertentu yang dianggap sakral, jadi tentu harganya juga menyesuaikan ya 😉.

Saat ini memang belum bisa diorder melalui market place, karena sinyal internet dan listrik juga masih terbatas disana. Namun di tengah keterbatasan itu, para perempuan Suku Dayak Iban punya semangat juang yang tinggi lho dalam melestarikan tradisi mereka, yaitu menenun. 

Semangat yang perlu kita tiru. 


Cinta Bumi Artisans, Mengubah yang Tidak Berguna Menjadi Karya.

 "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin"

Rasanya judul Novel karya Tere Liye tersebut bisa berkenaan dengan kegiatan yang dilakukan oleh Cinta Bumi Artisans, platform usaha sosial di bidang fashion dan aksesoris asal Bali. 

Ya, daun yang jatuh tak pernah membenci angin karena jatuhnya daun ke tanah bisa memberikan manfaat untuk tanah itu sendiri, atau untuk kita, manusia pencinta fashion yang membutuhkan dan menginginkan pakaian dan aksesoris yang indah untuk dipakai. 

Masih dalam kegiatan Online Gathering bersama  #EcoBloggerSquad, ada Novieta Tourisia selaku founder Cinta Bumi Artisans yang menceritakan bagaimana brand yang ia miliki ini bukan hanya fokus pada penciptaan karya tetapi juga edukasi tentang  pelestarian alam. 

Cinta Bumi Artisans menghasilkan produk-produk Ecoprinting, yaitu teknik cetak motif pada kain menggunakan bahan alami seperti daun, bunga, batang, atau kulit kayu.

Tujuannya mengajak para pecinta fashion untuk lebih peka bahwa bahan-bahan alam yang ada di sekitar kita, yang biasanya hanya berakhir di tanah, atau tempat pembuangan sampah, bisa menjadi motif cantik pada pakaian, tas, atau aksesoris lain yang kita gunakan. 

Salah satu prinsip dari Cinta Bumi Artisans ialah “Wearable Poetry”, yaitu Sandang dan aksesoris berbahan alami, produksi skala kecil, diolah secara etis.

Cinta Bumi Artisans
image by Cinta Bumi Artisans

Cinta Bumi Artisans
image by Cinta Bumi Artisans



Bahkan meski permintaan akan produk mereka meningkat, Cinta Bumi Artisans berusaha memproduksi sesuai dengan ketersediaan bahan alam yang ada saja, demi mencegah adanya eksploitasi yang justru berlawanan dengan visi mereka sedari awal. 

Keren banget ya, biasanya saya melihat pebisnis mengatakan untuk menangkap peluang sebanyak-banyaknya terutama disaat permintaan akan produk kita meningkat. Tapi Cinta Bumi Artisans, paham betul bahwa penggunaan bahan alam pun ada batasnya. 

Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan beberapa restoran yang ada di Bali, dengan mengambil limbah makanan mereka, contohnya biji alpukat yang bisa diolah menjadi pewarna alami. Salah satu cara memaksimalkan upcycling waste, yang sebelumnya nggak pernah terlintas di pikiran saya. 

Cinta Bumi Artisans, Bukan Hanya Fokus Pada Produksi Tapi juga Edukasi.

Cinta Bumi Artisans
Image by Cinta Bumi Artisans


Selain bisa beli produk-produknya, kita juga bisa lho belajar langsung tentang ecoprinting dan pewarnaan alam di Cinta Bumi Artisans. Karena mereka juga menyediakan lokakarya sandang berpewarna alami, kebun pewarna alami, kegiatan kepenulisan, dan pengembangan komunitas.

Bahkan kami para peserta Eco Blogger Squad, juga dikasih ecoprinting kit yang isinya ada tote bag kain, daun-daun kering, kayu dan tali, untuk dibuat menjadi tas dengan motif alam yang cantik. 




Tote bag eco printing
image by Cinta Bumi Artisans

Tutorialnya juga diajarkan sewaktu online gathering kemarin. Punya saya belum selesai, kalau sudah selesai akan saya update lagi ya disini. 

Tapi kalau teman-teman mau belajar langsung bisa lho datang ke Cinta  Bumi Artisans yang ada di Jl. RSI Markandya II No.22, Payogan, Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Bisa juga ikuti update upcoming events mereka di Instagram @cintabumiartisans.

Perempuan Berdaya, Perempuan Berkarya, Perempuan Bisa!

Dua narasumber di atas adalah perempuan-perempuan hebat yang mampu berdaya dan berkarya sehingga membuktikan bahwa perempuan pun bisa. 

Tentunya ini sejalan dengan makna perayaan Hari Perempuan Internasional yang jatuh  Pada tanggal 8 Maret 2025.


international womens day
made by canva


Dikutip dari Unwomen tema perayaan Hari Perempuan Internasional pada tahun ini adalah "For ALL women and girls: Rights. Equality. Empowerment" atau "Untuk SEMUA perempuan dan anak perempuan: Hak. Kesetaraan. Pemberdayaan.

Penting banget untuk menyerukan pada dunia bahwa perempuan juga punya hak kesetaraan dan pemberdayaan. Karena perempuan adalah tonggak kehidupan, dari rahimnya lahirlah generasi penerus yang akan berkontribusi di bumi. 

Perempuan yang cerdas dan berdaya, tentunya akan mendidik generasi yang hebat, dan dapat menebar manfaat bukan hanya untuk dirinya dan keluarga, melainkan kepada banyak orang di sekelilingnya. 

Enny Luthfiani



***

Nah, semoga tulisan ini dapat menambah khasanah pengetahuan terutama peran perempuan dalam pemberdayaan masyarakat dan lingkungan. 

Kalau ada yang mau didiskusikan, bisa komentar di bawah ya. 

Terimakasih sudah sudi membaca 😊
Petualangan Kuliner Interaktif Dengan Game Seru dan Gratis Untuk Semua Usia

Petualangan Kuliner Interaktif Dengan Game Seru dan Gratis Untuk Semua Usia

Culinary game



Dunia kuliner dekat dengan keseharian kita, khususnya bagi seorang ibu, sekalipun kita bukan chef profesional. Karena hampir setiap hari seorang ibu memasak dan menyajikan makanan untuk keluarganya tercinta.

Nah, kuliner bukan cuma tentang aneka menu makanan dan bagaimana cara kita menikmatinya, tapi bisa jadi bagian dari edukasi juga lho bagi anak. Contohnya, anak harus tahu bahwa makanan dan minuman bukan cuma sekedar membuat kenyang dan menghilangkan rasa haus. Tetapi juga ada kandungan gizi di dalamnya yang bermanfaat untuk tumbuh kembangnya. 

Selain itu, anak juga bisa mempelajari bahwa jenis makanan itu sangat beragam. Di satu daerah saja ada banyak jenis kuliner, belum dari Provinsi dan Negara lain. 

Ada banyak hal yang bisa dieksplor dan dijelajahi dari dunia kuliner, dan kini, petualangan itu bisa dinikmati dengan cara yang lebih seru dan interaktif melalui game. Game kuliner bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana edukasi yang menyenangkan bagi semua usia.

Mengapa Bermain Game Kuliner?


Pembelajaran yang Menyenangkan: Game kuliner memperkenalkan berbagai jenis makanan, bahan-bahan, dan teknik memasak dengan cara yang interaktif.

Keterampilan Manajemen: Banyak game kuliner melibatkan manajemen waktu dan sumber daya, melatih keterampilan perencanaan dan organisasi. Misalnya dengan game yang berperan sebagai pemilik sekaligus pramusaji sebuah restoran.

Hiburan untuk Semua Usia: Dari anak-anak hingga orang dewasa, game kuliner menawarkan keseruan yang dapat dinikmati bersama keluarga atau teman.

Mainkan Ratusan Game Kuliner Menyenangkan di Culinary Schools

Main game khususnya online games, nggak selamanya buruk asalkan memang kita tahu bagaimana mengatur waktu. Terutama bagi anak-anak, asalkan games yang dipilih sesuai umur anak, tidak menampilkan kekerasan, dan tidak ada unsur pornografi, maka boleh-boleh saja. 

Apalagi kalau kita bisa main bareng anak, jadi orangtua bisa langsung menjelaskan hal-hal yang bersifat edukasi terutama jika anak punya rasa ingin tahu yang tinggi. 

Saya mau merekomendasikan satu situs yang isinya banyak banget games yang menarik dengan tema kuliner, yaitu di culinaryschools.org/kids-games/. 


Semua games yang ada disana gratis, tanpa perlu download aplikasi, tanpa perlu register atau bikin akun. Mudah banget, kan?

Rekomendasi Games Seru di Situs Culinary Schools

Ratusan games yang ada di situs Culinary Schools bisa untuk semua usia, tapi ini saya rekomendasikan 3 games yang cocok untuk anak-anak di bawah 7 tahun, dan 3 games lagi untuk anak di atas 7 tahun sampai orang dewasa.

Rekomendasi Games Culinary Schools Untuk Usia 7 tahun ke bawah:

1. Veggie friends

Games ini cocok untuk mengenal jenis-jenis sayuran dalam bahasa inggris. Selain mengenal nama-nama sayuran, juga dijelaskan manfaat dan kandungan vitamin yang tedapat dalam sayuran tersebut. 

Game Veggie Friends

Culinary Schools Games

Kemudian ada permainan untuk memasangkan bagian-bagian "tubuh" dari bentuk sayuran. Sehingga anak dapat mengenal jenis-jenis sayuran dengan cara yang lebih menyenangkan.


2. Find Pair

Sesuai namanya yang artinya "menemukan pasangan", game ini memasang-masangkan makanan sesuai dengan gambarnya. Misalnya apel dengan apel, coklat-dengan coklat. Cukup mudah tapi tetap butuh ketelitian karena semakin naik level maka gambarnya semakin banyak dan acak. 

Find pair game
Find Pair Level 3

Main game ini sama anak, bisa sekalian mengajarkan anak untuk fokus, teliti, dan mengenal nama-nama makanan atau buah yang ada pada permainan ini.


3. Egg Go

Anak-anak biasanya suka makan telur, termasuk anak saya sendiri. Tapi apakah anak sudah tahu kalau telur ayam itu ada yang bisa menetas, ada juga yang busuk sehingga nggak bisa dimasak. 

Egg Go Game
Egg Go Game by Culinary Schools

Nah, game Egg Go ini kita diminta untuk memisahkan telur sesuai bentuknya. Telur hijau artinya busuk, telur retak artinya bisa menetas menjadi anak ayam, dan telur utuh bisa jadi telur ceplok.

Jadi sambil main bisa mengajarkan anak kalau telur dari seekor ayam, bisa jadi anak ayam atau dimasak. Tapi kalau yang busuk, ya harus dibuang karena kalau dimakan malah jadi sakit. 


Rekomendasi Games Culinary Schools Untuk Usia 7 tahun ke Atas dan Dewasa


1. Banana Jungle

Kita harus menggerakkan seekor monyet untuk mengumpulkan pisang sebanyak-banyaknya, tetapi tentu ada tantangannya yaitu harus melewati berbagai rintangan seperti jamur atau batang kayu yang kalau tidak bisa dilompati dengan baik, maka karakter monyetnya akan mati. 

Banana Jungle Game


Ini seru banget, karena benar-benar harus fokus dan tangan juga harus cepat mengetuk tombol lompat atau merunduk agar tokoh monyet kita nggak tersandung dan mati, serta mendapatkan pisang yang banyak.


2. Fast Food Combat

Ini salah satu games yang seru banget, bisa buat anak-anak dan dewasa. Jadi ada dua karakter yang harus rebutan buah-buahan, siapa cepat dia dapat. 


Fast Food Combat


Tapi jangan cuma cepat, harus teliti karena diantara buah-buah segar, ada buah-buahan busuk yang kalau kita makan, bikin kekuatan jadi melemah. Ada juga buah frozen, yang kalau dimakan, membuat player jadi beku. 


3. Pizza Shop

Saya sendiri suka game model restoran seperti ini sejak saya kenal computer game waktu saya SMP. Jadi main game Pizza Shop ini bikin saya nostalgia rasanya. 

pizza shop game
Pizza Shop Game

Senang aja gitu berperan jadi pramusaji, melayani customer mau pesan apa, lalu membuat pesanan, mengantarkan pesanan, dan menerima bayaran. 

Butuh kecepatan dan ketelitian di game ini supaya pesanan customer nggak salah satu sama lainnya. 


Kelebihan Main Games di Culinary Schools



  1. Kelebihan games di Culinary Schools ini nggak perlu download ataupun bayar, semuanya gratis dalam satu situs saja. Jadi nggak makan memori penyimpanan. 
  2. Menggunakan HTML5, jadi bisa diakses di berbagai gadget baik di PC, Tablet, maupun di smartphone. 
  3. Meski ada iklan, tapi iklannya hanya di bagian bawah dan samping, nggak berbentuk pop-up dalam games, jadi nggak mengganggu. 
  4. Pilihan gamesnya ada ratusan dan setiap bulan ada games baru, jadi nggak bakal ngebosenin karena kita bisa cobain banyak game. 
  5. Bukan cuma game bertema kuliner, tapi juga ada game kartu yang bisa mengasah otak, game tema olahrga, dan masih banyak lagi. 

Jelajahi Petualangan Kuliner Interaktif Dengan Game Seru dan Gratis Untuk Semua Usia 

Jadi gimana, tertarik main game kuliner di situs Culinary Schools bareng anak? Bisa jadi bonding time yang menyenangkan terutama diwaktu luang. Apalagi ada jenis games yang bukan cuma menghibur, tapi bisa jadi pelajaran interaktif untuk anak.


Nggak perlu ribet download atau bikin akun juga, tinggal masuk ke situs culinaryschools.org, dan kita bisa langsung memainkan banyak game kuliner yang seru. 

Yuk, ajak orang-orang tercinta untuk main game kuliner bareng. 

Ada yang suka juga main online games dengan tema kuliner? Cerita di kolom komentar, ya.