√ 5 Cara Menjaga Sistem Imun Anak Saat Cuaca Tak Menentu - Duduk Paling Depan

5 Cara Menjaga Sistem Imun Anak Saat Cuaca Tak Menentu

cara menjaga sistem imun anak



Sistem imun anak dapat menurun saat cuaca tak menentu. Di daerah tempat tinggal saya sedang musim kemarau disertai kabut, sehingga membuat udara terasa kotor dan nafas jadi sesak. Ketika hujan turun, saya kira itu pertanda musim kemarau berakhir, tetapi nyatanya masih berlanjut.  Bahkan anak saya tak terhindarkan dari flu, batuk, dan diare.


Sebagai orang tua, melihat anak terserang penyakit sangat menyedihkan. Biasanya anak ceria, tetapi ketika sakit menjadi lemas dan enggan makan. Saya telah membawa anak ke dokter, yang mengatakan bahwa banyak anak yang sedang berobat karena kondisi udara yang buruk saat ini.

Anak saya juga termasuk tipe yang sangat sulit minum obat. Tidak peduli seberapa keras kami membujuknya, dia akan menutup mulut dengan tangannya, menggelengkan kepala, bahkan bisa berteriak dan menangis. Kami terpaksa harus menggenggam tangannya dan kakinya dengan kuat agar mau minum obat.

Selain berkonsultasi dengan dokter, saya juga banyak membaca artikel tentang cara menjaga sistem imun anak saat cuaca tidak menentu seperti sekarang. Saya berbagi informasi di sini agar para ibu bisa mencegah anak-anak mereka dari penyakit.


1. Rajin Cuci Tangan Pakai Sabun


Walaupun terlihat sepele, mencuci tangan dengan menggunakan sabun merupakan salah satu cara yang efektif untuk memutus rantai penyebaran kuman. Terlebih lagi, anak saya sudah mulai masuk daycare, yang berarti setiap harinya dia berinteraksi dengan banyak orang dan menyentuh mainan yang digunakan bersama di sana. Oleh karena itu, ketika pulang, saya langsung mengajaknya untuk mencuci tangan, mencuci kaki, dan mengganti pakaian.

Meskipun anak-anak terkadang sulit diatur, terkadang mereka suka mengambil makanan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah bermain di luar. Itulah sebabnya anak saya mengalami diare, mungkin karena saya kurang waspada. Memang perlu mengedukasi mereka berulang kali sambil memberikan contoh cara mencuci tangan yang benar.


2. Mengkonsumsi Makanan yang Bergizi Seimbang 


source : Kemenkes

Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung nutrisi yang seimbang, sehingga dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Hal ini membantu menjaga kesehatan anak dan mendukung pertumbuhan dan perkembangannya yang baik.

Sejujurnya, menjaga pola makan anak dengan asupan gizi yang seimbang merupakan sebuah tantangan bagi saya. Anak saya sudah mengenal makanan seperti coklat, es krim, dan permen. Jika diberikan sekali, dia akan memintanya berulang kali.

Beruntungnya, pihak daycare juga mendukung anak-anak untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, sehingga saya dapat meminta bantuan para guru untuk membujuk anak agar makan dengan baik. Saya juga berusaha menyediakan nasi, lauk-pauk, dan sayuran yang seimbang dalam porsi makan anak. Meskipun anak saya hanya mau makan wortel sebagai sayuran, dan hanya menyukai beberapa jenis buah tertentu.


3. Tidur yang Cukup


Ternyata anak-anak membutuhkan tidur selama 8-10 jam untuk menjaga kesehatan mereka. Jika tidurnya kurang dari waktu yang ideal, anak dapat menjadi gelisah dan mudah rewel. Sistem kekebalan tubuhnya juga dapat melemah, sehingga rentan terhadap penyakit.

Meskipun terkadang anak sulit tidur, terutama saat mereka sedang asyik bermain, saya memiliki beberapa tips. Salah satunya adalah mematikan semua lampu, baik di kamar tidur maupun di ruangan lain yang dapat memasukkan cahaya ke dalam kamar. Saya memeluk anak, membelainya, dan menceritakan cerita hingga akhirnya dia tertidur sendiri.


4. Memberikan Asi dan Vaksinasi


ASI (Air Susu Ibu) memang sudah terbukti kandungan gizinya yang juga dapat menjadi sistem imun bagi anak. Selanjutnya dilengkapi pemberian vaksinasi dasar lengkap. Tujuannya tentu saja untuk mencegah anak sakit jika jadi terjadi wabah penyakit di lingkungan kita. Namun sekalipun anak juga ikut terkena, tidak akan terlalu parah dibanding anak yang tidak divaksin.

5. Hindari Polusi Udara 


Di wilayah tempat tinggal saya, sering terjadi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Oleh karena itu, saya mengurangi waktu anak bermain di luar rumah. Ketika keluar rumah tanpa menggunakan mobil, saya berusaha membantu menutup mulut anak. Pada dasarnya, saat cuaca tidak stabil, penting untuk menjaga anak agar terhindar dari polusi udara.

Itulah lima cara untuk menjaga sistem kekebalan tubuh anak saat cuaca tak menentu. Meskipun kita tidak dapat mengendalikan cuaca, setidaknya kita dapat melakukan upaya pencegahan agar anak tidak sakit atau membantu mempercepat proses penyembuhannya. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Get notifications from this blog

4 comments

  1. org besar aja rentan apalagi anak2 yah.
    Saya juga sempat tinggal 3 tahun di kota yang langganan asap tiap tahun. Duh tersiksa banget. Anak2 jadi gak bisa main ke luar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya di Jambi juga sering banget kabut asap karena karhutla, huhuhu.

      Delete
  2. Kalau anak saya yang kecil biasanya di boost vitamin dan ASI, lagi musim batuk juga nih, kakaknya batuk lagi ketularan temennya di sekolah, dan saya jadi sedikit was-was adiknya tertular.
    Tapi bersyukur ya, meski kami tinggal di daerah yang polusinya lebih buruk ketimbang di sana, tapi Alhamdulillah nggak ada asap kayak di sana juga.

    Semoga masalah asapnya bisa segera teratasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya benar mba, kalau polusi kendaraan nggak terlalu karena bukan kota besar tapi malah jadi langganan asap dan kabut karena karhutla :(

      Delete