√ Warisan dari Orang Tua - Duduk Paling Depan

Warisan dari Orang Tua


Warisan biasanya diberikan kepada ahli waris jika pewaris tersebut telah meninggal. Tapi saya beruntung bisa mendapatkan warisan dari orang tua saat mereka masih ada, masih sehat walafiat. 

Bentuk warisan tersebut bukanlah harta benda. Namun warisan itu membuat saya sampai hari ini hidup dalam kecukupan dan mengecap banyak rasa bahagia. 

Kali ini, saya mau membagikannya melalui tulisan di blog ini. Inilah warisan yang orang tua saya berikan. 

1. Warisan Ilmu


Saya bersyukur orang tua saya merupakan tipe ortu yang mementingkan pendidikan. Baik itu ilmu duniawi maupun ilmu agama. Ingat banget waktu SD, saya juga harus sekolah Madrasah.

Padahal bagi saya yang masih anak-anak waktu itu, rasanya capek banget setelah pulang sekolah biasa harus nyambung madrasah sampai jam 4-5 sore. Enakan main aja kan harusnya.

Tapi mama saya akan marah kalau saya nggak mau madrasah. Katanya mending sekalian berhenti sekolah umum kalau nggak mau madrasah.

Begitu juga dengan mengaji. Setiap habis magrib, papa saya akan langsung mengajar ngaji. Padahal ada sinetron anak yang bagus juga tayang habis magrib. Mau merengek pun nggak bisa, harus tetap ngaji. 

Sekarang saya bersyukur sih "dipaksa" seperti itu, karena bekal ilmu tersebut sangat berguna bagi kehidupan saya sampai dewasa ini. 

Apa lagi ilmu agama, itu bagaikan fondasi menjalani kehidupan. Walaupun harus diakui, saya manusia biasa yang juga melakukan kesalahan baik disengaja ataupun nggak, tapi fondasi tersebut selalu menjadi alasan untuk kembali mengingat mana yang baik dan yang buruk.

2. Warisan Kasih Sayang


Saya tahu kedudukan seorang ibu itu sangat mulia, karena ibu yang mempertaruhkan kesehatan dan nyawanya saat mengandung dan melahirkan kita. 

Tapi bagi saya, sosok ayah juga sama berharganya. Karena papa bukan cuma pemberi nafkah dalam keluarga. Beliau juga jadi guru ngaji, teman main, teman nonton tv, teman cerita, kalau anaknya sakit paling perhatian. Mukanya kayak galak, tapi hatinya baik dan lembut. 

Kasih sayang itu bukan cuma buat anaknya, tapi setelah kami menikah, mereka memperlakukan menantu dan cucu juga dengan baik. Bahkan mama saya selalu ingat hari ultah suami saya. Kadang ngucapin duluan dibanding saya yang serumah dengan suami. 

Bagi saya cara mereka memperlakukan orangtuanya (nenek & datuk), anak, menantu, serta cucunya dengan kasih sayang, adalah role model bagi saya.

Setelah saya menikah dan punya anak, kasih sayang itu juga saya teruskan untuk keluarga saya. Nanti kelak kalau punya menantu dan cucu semoga bisa seperti itu juga.




Warisan yang ini sangat berharga, karena kita nggak bisa memilih terlahir dan besar dalam keluarga seperti apa. Maka saya merasa bersyukur ditakdirkan Allah SWT jadi anak mama papa yang penuh kasih sayang.


3. Warisan Kemampuan Menyelesaikan Masalah


Dari SMA tinggal berjauhan sama ortu, lanjut kuliah, kerja, dan setelah menikah juga jauh dari ortu. Walau kadang ada rasa iri sama orang yang tinggal dekat dengan ortunya, tapi tetap ada sisi positif yang saya syukuri.

Karena jauh dari ortu, tentu ada masa dimana harus menghadapi dan menyelesaikan masalah sendiri. Sekalian melatih mental juga. 

Hal tersebut sangat membantu ketika semakin dewasa ternyata masalah hidup itu ya makin rumit juga.

Sampai-sampai saya dan suami sudah berdiskusi, kelak anak kami juga harus merasakan tinggal jauh dari orang tuanya. Agar terlatih untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Karena kita nggak mungkin bisa selalu ada di sisinya.

4. Warisan Untuk Mandiri Finansial


Sejak saya remaja, selalu diingatkan ortu untuk sekolah yang benar agar nilainya bagus. Katanya nilai yang bagus bisa jadi salah satu modal untuk mencari kerja.

Saya sempat protes, kenapa perempuan harus bekerja kalau nanti kodratnya menikah dan yang wajib menafkahi itu suami? Mama saya bilang, kita nggak tahu jodoh kita seperti apa. 

"Kalau kita cocok sama dia karena dia baik, masak ditolak hanya karena dia bukan orang kaya? Yang penting itu, lelaki harus bisa mencukupi kebutuhan dan bertanggung jawab. Tapi kalau kamu punya keinginan sendiri, bisa pakai uang sendiri."

Masih kata beliau "sebelum mikirin jodoh atau siapa yang menafkahi kita kelak, mending pikirin dulu diri sendiri. Mama papa belum tahu umurnya sampai kapan. Senggaknya kamu bisa menafkahi diri sendiri nantinya".

Ternyata itu benar banget, sekarang saya merasa bersyukur bisa bekerja dan punya penghasilan sendiri. Ada beberapa financial goals yang bisa tercapai lebih cepat karena usaha berdua saya dan suami.

Begitu pula dengan keinginan pribadi lainnya, saya bisa mengusahakannya sendiri. Meski suami pun bertanggung jawab, tapi ada sensasi kepuasan tersendiri jika beli sesuatu pakai uang sendiri. 

Sekarang kerasa banget, cerewetnya ortu nyuruh belajar, ribetnya ortu nemenin dan nganter waktu ngelamar kerja, ternyata hasilnya ya buat saya sendiri. 


***

Itulah warisan dari orang tua saya yang saya dapatkan saat mereka masih ada. Rasanya jauh lebih berharga daripada kalau dikasih harta saja tapi tanpa warisan ilmu dan kasih sayang. 

my support system


Saya menulis ini sengaja, karena kata orang bijak kalau ingin mengungkapkan perasaan atau pujian kepada orang yang kita sayang seharusnya saat mereka masih ada. 

Jangan sampai saat mereka sudah tiada, baru kita menyesal belum menyampaikan betapa mereka sangat berharga dalam kehidupan kita. 






Get notifications from this blog

7 comments

  1. betul sekali, seperti saya, kedua ortu saya udh gak ada, byk sekali penyesalan yg saya rasakan.. hiks... jd teringat mereka..

    ReplyDelete
    Replies
    1. InsyaAllah bisa menyampaikan rindu lewat do'a-do'a kak ^^

      Delete
  2. huhuhuhu, jadi kangen mama dan bapak.
    Sejujurnya, mereka bukanlah sosok yang bisa saya ingat dengan hal yang manis di masa kecil.
    Tapi mereka luar biasa dalam kebaikan versinya.

    Nasihat yang sama juga dari orang tua ke saya dulu.
    Bahwa sebaiknya saya jangan hanya menggantungkan diri ke suami, tapi punya penghasilan sendiri.

    Dan hal yang paling saya banggakan dari ortu adalah, mereka, khususnya bapak saya, dulu galaknyaaaa minta ampun, tapi benar-benar membukakan pintu selebar-lebarnya buat anak-anaknya dalam memilih masa depannya sendiri.

    Mau nikah sama siapa kek, agama apa kek, bebas..
    Mau sekolah pilih jurusan apa kek, bebas..

    Warisan ortu ke saya yang paling terasa adalah kemauan dan semangat yang tak pernah menyerah :D
    Dari galaknya dulu, tapi ternyata jadi warisan yang sangat berarti :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah itu termasuk privelege juga mbak. Karena banyak juga anak-anak yang nggak bisa menentukan jalan hidupnya sendiri karena harus ikut kemauan ortu. Semoga beliau sehat selalu ya mbak ^^

      Delete
    2. aamiin, bener banget say, semangat dan keuletan itu sungguh berguna banget :)

      Delete
  3. Woaaa gini doang aku pengen nangis bacanya mbak,
    akupun mendapatkan semua warisan itu, ayahku udah meninggal 7th yg lalu, wuntung aku udah lulus kuliah, udah kerja juga, aku biayain ibuku dan adikku yg baru masuk SMA dan tinggal di asrama Puji Tuhan seneng banget aku mampu lewatin itu semua.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ya mbak. Memang warisan paling berharga itu ilmu dan kasih sayang. Karena kita bisa pakai ilmu itu untuk survive dan kasih sayang yang akan terus dikenang dan kita wariskan lagi kepada anak-anak kita ^^

      Delete