Tips Menjadi Ibu Produktif
Senang banget untuk pertama kalinya saya berkolaborasi menulis dengan salah satu parenting blogger favorit saya, yaitu mbak Yeni Sovia (Jakarta). Gaya bahasanya dalam menyampaikan nggak terkesan menggurui. Selain itu kami punya sudut pandang yang berbeda karena latar belakang yang juga berbeda namun saling melengkapi. Mba Yeni adalah Stay at Home Mom dan saya working mom. Kali ini kita mau bahas bagaimana untuk tetap produktif meski sudah menjadi ibu dengan rutinitas segambreng.
Mesin Waktu
"Kalau punya mesin waktu dan bisa balik ke masa lalu apa yang akan kamu lakukan?"
"Tapi mesin waktu kan nggak ada"
"yaa, seandainya ada?"
"Kenapa berandai sama sesuatu yang nggak nyata sih?"
"Berarti kamu nggak mau memperbaiki kesalahan di masa lalu?berandai aja kamu nggak mau"
Pengalaman dapat Iphone 7 dari Alfamart
on
May 27, 2018
Ini bukan sponsored post, saudara-saudari. Mau sharing pengalaman saya menang kuis instagram dari Alfamart. Sekalian menjawab keraguan para netizen yang mengira kuis Alfamart itu cuma bohongan karena pengumuman kuisnya cuma sesekali, pengumuman pemenangnya juga nggak ada di Instagram. Nah lho, gimana tuh? dulu saya juga mengira begitu sampai mengalami sendiri beneran dapat iPhone 7 rose gold, uhuuy!!
Ramadhan Tiba, Saatnya Mengencangkan Doa Untuk Indonesia.
on
May 17, 2018
Alhamdulillah kita dipertemukan lagi dengan bulan yang penuh kemuliaan bagi umat Islam, bulan suci Ramadhan 1439 H. Tapi sayangnya tahun ini saya belum kuat berpuasa, karena masih menyusui. Saya sudah coba, tapi abis sahur sampai jam menjelang ke kantor Mukhlas sudah 2-3 kali minta nenen. Alhasil pagi-pagi saya sudah lemas dan tenggorokan sakit rasanya pengen minum. Setelah ngobrol sama suami, dia menyarankan saya untuk nggak puasa dulu. Daripada memaksakan diri jadi dehidrasi.
Jadi Blogger Dapat Apa?
on
May 09, 2018
Saya mulai bikin blog tahun 2009, saat itu lagi hits banget bikin-bikin blog karena virusnya Raditya Dika. Penulis yang awalnya bikin buku dari kumpulan tulisannya di blog. Kayaknya waktu itu banyak banget blog yang nichenya personal-komedi. Saya pun jadi terpengaruh, makanya awal-awal tulisan itu kebanyakan curhat doang.
Nah itu dia kayaknya kesalahan saya, bikin blog cuma buat ikut-ikutan.
Minder
Siapa sih yang nggak pernah ngerasa minder dalam hidupnya? kalau ada saya salut banget, berarti tingkat percaya dirinya melebihi Miss Internasional yang tetap kece meski kejengkang saat sedang catwalk, hihihi. Minder itu sendiri berarti rasa tidak percaya diri yang cenderung merendahkan diri sendiri. Bahkan ada yang mindernya sudah sampai tahap akut, alias nggak mau bersosialisasi. Alasannya minder duluan karena pasti nggak ada yang mau berteman dengannya.
Saya sendiri pernah merasa minder, terutama dalam hal fisik dan materi.
Ngomelin Pelakor? Setuju Nggak?
Kayaknya jaman sekarang ngomelin pelakor (perebut laki orang) dan diunggah ke media sosial sudah menjadi semacam trend di kalangan buibuk. Trend yang membuat saya keheranan sampai nggak habis pikir. KENAPA MASALAH RUMAH TANGGA CENDERUNG AIB BEGITU DIUMBAR KE MEDIA SOSIAL?
Saya nggak mengerti apa tujuan dari buibuk yang dengan sengaja merekam aksinya saat melabrak perempuan yang dianggap merebut suaminya dan mengunggahnya ke media sosial. Pengen dapat ribuan likes? ratusan komentar? apa itu semua bisa membantu menyelesaikan rumah tangga tersebut? Nggak, kan?!!
Bacotan Warganet
Gila ya, nggak habis pikir sama sebagian warganet yang kalau komentar di Instagram publik figur udah kayak buang sampah ke Kali. Semua yang kotor-kotor dan nggak bermanfaat ada.
Saya lagi esmosi. Lihat ada publik figur yang upload foto bareng teman-temannya isi captionnya lagi siap-siap mau syuting, eh ada aja yang komen begini :
Liburan tanpa instastory
Saya dan suami ambil cuti dari tanggal 15-20 Januari lalu. Sebenarnya nggak liburan yang gimana-gimana, nggak keluar kota atau ke luar negri (kayak banyak duit aje sih 😝). Kami cuma ke tempat orang tua di Sabak dan kota Jambi. Kalau dari tempat tinggal saya di kabupaten Tebo sekitar 5-7 jam. Kebetulan orang tua saya akan berangkat umroh, jadi kami sengaja datang untuk menghadiri pengajiannya.
Suka Duka 2017
Saya positif hamil dari Juli 2016, waktu itu saya pikir proses melahirkan akan menjadi momen paling berkesan di tahun 2017. Ternyata Allah SWT memberikan banyak kejutan sehingga banyak pula kejadian yang membekas di hati saya sepanjang 2017. Bukan cuma momen menyenangkan seperti kelahiran anak pertama kami, tapi juga momen menyedihkan dimana keuangan keluarga sempat kritis, ketipu belanja online, baby blues, dan masih banyak lagi.
Semua Orang Bisa Kuliah [Review Universitas Terbuka]
Dulu saya nggak kebayang sama sekali bakal menjalani perkuliahan dengan status sebagai ibu rumah tangga dan seorang karyawati di Lapas. Mikirnya pasti rempong banget, euy. Dulu saya waktu single aja kuliah masih ada keteteran ketika dalam satu minggu tugas barengan datangnya, belum lagi kuis-kuis dan ujian. Maklum sih, saya nggak pinter-pinter banget jadi kalau belajar nggak bisa lama-lama. Kelamaan dikit otak berasap.
Tiga Profesi yang Saya Cintai
Saya adalah seorang ibu rumah tangga yang juga bekerja sebagai petugas lapas dan blogger. Semua pekerjaan tersebut sangat saya cintai sekalipun saya sering merasa keteteran dan kecapekan karena mengerjakan ketiganya. Tapi kalau disuruh memilih salah satu, apa yang saya pilih? mari kita bahas satu-satu.
Pengalaman uang di rekening hilang, padahal tidak melakukan transaksi.
Sebenarnya saya nggak mau cerita ini, tapi kemarin kakak kandung saya menelpon dengan suara yang
lemes dan kedengaran mau nangis karena uangnya hilang juga di rekening padahal
dia ngerasa nggak melakukan transaksi senilai uang yang hilang. Gara-gara itu saya jadi flashback dan mau
sharing supaya bisa jadi pelajaran untuk orang lain.
*catatan : Saya tidak akan menyebutkan nama Bank tersebut karena takutnya malah jadi pencemaran nama baik padahal niat saya hanya ingin sharing*
Nodong Nikah
“Aku sayang sama kamu”
“hm.. aku juga. Tapi hubungan kita mau dibawa kemana?”
“jalanin aja dulu, urusan kedepannya gimana nanti”
Nggak asing sama percakapan tersebut? Saya juga mengalaminya
ketika dulu menjadi aktivis pacaran. Saya menganggap pacaran adalah aktivitas
menuju pernikahan yang sebenarnya tameng dari ketidakmampuan saya menahan
nafsu.
Kenapa Menulis?
freepik.com |
Namun karena komitmen saya setelah menikah mengabdi dengan suami saya berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Apalagi semenjak jadi ibu rasanya hari-hari berjalan sangat cepat. Bangun pagi sudah riweh dengan urusan rumah dan anak, kemudian kerja, pulang kerja ya urus anak dan rumah lagi. Rutinitas seperti itu pasti bikin saya ngerasain capek dan jenuh.
Wanita Cengeng
Saya mengenalnya sejak dua puluh empat tahun yang lalu, waktu yang lebih dari cukup untuk membenci atau mencinta. Meski dua puluh empat tahun itu kami tidak selalu bersama, tapi dia sudah masuk ke dalam daftar orang yang bisa saya andalkan kapan saja.
Waktu saya kecil nggak banyak ingatan yang menyenangkan tentang dia. Saya seringkali merajuk karena dia nggak membolehkan saya untuk ikut pergi dengannya. Kami sering berantem tanpa ada yang meminta maaf kemudian, namun nggak butuh waktu lama kami saling bertegur sapa kembali.
Dulu saya menganggapnya adalah orang yang kebetulan saja Tuhan berikan ke dalam kehidupan saya. Dia, wanita yang lebih tua dari saya namun terlihat cengeng dimata saya.