Duduk Paling Depan
Menyapa Ikan-Ikan dan Putri Duyung di Ancol Jakarta

Menyapa Ikan-Ikan dan Putri Duyung di Ancol Jakarta





Mewujudkan Keinginan 10 Tahun Lalu


Butuh waktu sepuluh tahun bagi saya mewujudkan keinginan ini. 


Ceritanya pada tahun 2012 saya pergi study tour bareng teman-teman satu jurusan. Salah satu destinasinya adalah Taman Impian Jaya Ancol.


Di Ancol kita dibebasin milih tempat atau wahana yang dimau. Ada yang milih ke dufan, ada yang milih main-main di sekitaran pantainya aja, dan saya milih ke Sea World. 

Memulai 2023 Tanpa Resolusi

Memulai 2023 Tanpa Resolusi




Haloooo, gimana awal 2023nya? Apakah malam tahun baru diisi dengan kumpul-kumpul di rumah sambil bakar kenangan masa lalu daging/jagung? Atau ke tempat wisata untuk menikmati pergantian tahun dengan melihat semarak kembang api? 


Melewatkan Malam Tahun Baru dengan Biasa


Kalau saya malam tahun baru diisi dengan di rumah aja. Rebahan, nonton, makan, main sama anak, terus jam 10 malam kami tidur. Santai banget kayak nggak ada bedanya sama hari-hari lainnya. 


Nggak ada yang istimewa karena tanggal 31 Desember 2022 saya dan suami juga masih kerja. Anak saya juga belum ngerti soal tahun baru ini.


Besoknya memang kami pergi makan dan main ke taman. Tapi ini juga biasa aja sih dilakukan kalau lagi libur.


Alias nothing special 😆.


Saya memilih untuk santai aja melewatkan 2022 dan memasuki 2023. Apa mungkin karena tahun ini saya akan memasuki umur kepala tiga? Jadi lebih slow dan nggak menggebu-gebu.

 

via GIPHY

 

Memulai 2023 Tanpa Resolusi


Padahal tahun lalu saya masih semangat banget sampai sengaja menjadwalkan staycation di hotel. Lalu bikin resolusi panjang di buku catatan saya. 


Alhamdulillah banyak yang kesampaian, ada juga yang nggak. 


Tapi tahun ini saya malas bikin resolusi. Soalnya sering kecewa sama ekspetasi diri sendiri. 


Semakin bertambah umur saya berusaha semakin mengenali diri sendiri. Saya tahu bahwa saya termasuk orang yang berambisi. 


Ibaratnya kalau saya mau sesuatu, saya harus dapat. Kalau nggak, saya akan kecewa banget sama diri sendiri, marah dan menyalahkan keadaan. 


Itu rasanya capek banget, menguras energi, mengaduk-aduk emosi. 


Padahal nggak ada kok yang menekan saya harus begini dan begitu. Tapi saya terlalu keras sama diri sendiri harus bisa mencapai ini dan itu. 


Kemudian saya berusaha instropeksi. Apakah segala resolusi dan pencapaian itu memang benar-benar saya inginkan? Atau hanya ingin dapat pengakuan?


Memang sifat alami manusia butuh validasi apalagi kalau itu datang dari orang yang kredibel di bidangnya, atau orang-orang yang memang mau kita buktikan bahwa kita bisa. 


Tapi kok kalau pun sudah tercapai rasanya nggak benar-benar puas dan happy ya? 


Karena omongan orang nggak ada habisnya. 


Contoh kita punya resolusi nurunin bb, hanya karena ada yang bilang kita gendutan. 


Kalau berhasil ada yang muji bilang cantik kalau kurusan, tapi ada yang bilang nggak bagus karena kesannya kayak nggak dikasih makan.


pas nulis ini, pas ketemu quote ini.


Lagipula saya kemudian menyadari bahwa pergantian tahun itu cuma momentum pengingat bahwa waktu terus berjalan maju.


Karena kalau mau punya resolusi kenapa harus nunggu tahun berganti? 


Kalau mau jadi lebih baik, lakukan ketika niat itu tercetus, nggak harus nunggu malam saat kembang api besar meletus. 


So yeah, tahun ini memang pengen lebih santai sama diri sendiri. Nggak perlu bikin resolusi biar nggak ada ekspetasi tinggi sama diri sendiri. 


Let it flow, and make it easy. 


Saya yakin pandangan tentang awal tahun akan berbeda bagi tiap orang karena faktor yang mempengaruhinya juga berbeda. 


Kalau ada yang berambisi dan menggebu-gebu dengan daftar resolusinya tahun ini, ya nggak apa-apa. it's your choice.


Asalkan yakin bahwa apapun pencapaianmu, itu untuk diri kamu sendiri. 


Kalau diberi umur panjang, mari kita lihat seseru apakah tahun 2023 😊


Pengalaman Ujian Penyesuaian Ijazah Untuk ASN

Pengalaman Ujian Penyesuaian Ijazah Untuk ASN

image by Tirachardz on Freepik


Lulus ASN Dengan Ijazah SMA


Ya, memang benar adanya kalau saya lulus menjadi PNS (yang merupakan bagian dari ASN) dengan memakai ijazah SMA. Karena pada tahun 2012, formasinya dibuka untuk lulusan SMA dan saya sendiri waktu itu masih kuliah semester 3. 

Mungkin sudah jalan rezekinya, saya lulus tes CPNS dan akhirnya saya berhenti kuliah karena jurusannya nggak sesuai dengan bidang pekerjaan, dan waktunya juga nggak memungkinkan dengan jam kerja saya. 

Barulah tahun 2015 saya kuliah lagi di Universitas Terbuka (UT) mulai dari awal, karena males ribet ngurus transfer mata kuliah dasar (jangan ditiru ya, transfer matkul dasar yang sudah lulus itu memudahkan banget untuk lebih cepat lulus). 

Nah saya menyelesaikan semua matkul tahun 2020, nilai dan ijazah keluar tahun 2021. Saya sempat nggak ngontrak dua semester karena menikah dan lahiran. Ngerasa banget kuliah setelah menikah dan punya anak itu repotnya luar biasa dan fokus terbagi-bagi. 

Yasudahlah ya, yang penting lulus 😁.

Syarat Mengikuti Ujian Penyesuaian Ijazah


Setelah lulus kuliah, untuk diakui ijazah S1 ini, saya harus mengikuti yang namanya ujian penyesuaian ijazah (PI). Selain untuk pengakuan gelar dan ijazah, ujian ini berguna untuk naik golongan dan pangkat. 

Ada beberapa syarat untuk bisa mengikuti ujian PI salah satunya minimal pangkat adalah II b, minimal dua tahun. Sebenarnya aturan ini bisa berubah-ubah juga. Karena pernah juga aturannya minimal pangkat II c minimal satu tahun. 

Kemudian ada beberapa syarat administrasi lainnya yang harus dilengkapi seperti ijazah dan transkrip nilai. Terus minimal akreditasi jurusan adalah B dibuktikan dengan sertifikat akreditasi dari Dikti. 

Selain syarat administrasi itu, ditambah dengan diwajibkan membuat karya ilmiah sesuai dengan bidang pekerjaan. 

Semua syarat tersebut diupload di aplikasi SIMPEG, kemudian menunggu pengumuman seleksi administrasi untuk selanjutnya ke tahap ujian tertulis. 


Pengalaman Mengikuti Ujian Penyesuaian Ijazah


Jujur ini adalah tahap yang paling menegangkan ya karena penentuan apakah bakal lulus atau nggak. 

Untungnya kisi-kisi materinya sudah dikasih tahu sebelum pelaksanaan tes melalui menu "Seleksi" di aplikasi SIMPEG. Jadi saya bisa download materinya digoogle untuk dibaca dan dihapal.

Ini ya poin-poin kisi-kisi materi yang juga dikasih tahu melalui aplikasi SIMPEG. Oh ya saya ini ikut penyesuaian ijazah untuk instansi Kemenkumham khususnya petugas Lembaga Pemasyarakatan. Saya nggak tahu apakah sistem dan kisi-kisi materinya sama dengan instansi lain. 

Kisi-Kisi Materi/Soal Ujian Penyesuaian Ijazah ASN Kemenkumham


  • Pancasila 
  • Undang-Undang Dasar Tahun 1945 
  • Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara 
  • Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil dan perubahannya, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020
  •  Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) 
  •  NAWACITA / Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
  • Struktur Organisasi Kementerian Hukum dan HAM 
  • Rencana Strategis Kementerian Hukum dan HAM 
  • Teori Kepemimpinan 
  •  Fungsi Manajemen 
  •  Perkembangan (Isu-Isu Terkini) Politik Dalam Negeri, Ekonomi dan Pembangunan
  •  Perkembangan (Isu-Isu Terkini) Politik Luar Negeri, dan Kerjasama Negara-Negara Anggota ASEAN 
  • Sejarah Indonesia 
  •  Bahasa Indonesia 
  •  Bahasa Inggris

Jadi kisi-kisinya memang cuma poin-poin materi ya. Untuk contoh-contoh soal saya cari sendiri di google dan youtube dengan keyword "contoh soal ujian penyesuaian ijazah ASN". 

Selain itu saya juga download dan baca UU dan PP yang disebutkan di atas. Untuk soal dengan materi ini memang nggak jauh dari isi UU dan PPnya. 

Bagi saya yang susah itu materi Pancasila, Sejarah Indonesia, ASEAN, dan Perkembangan Isu-Isu Terkini. Karena terlalu luas materinya, nggak bisa ditebak spesifik ke pembahasan apa. Jadi saya mengandalkan contoh-contoh soal yang ada di google atau youtube. 

Alhamdulillahnya ada yang mirip, tapi banyak juga yang nggak. Misal kayak materi ASEAN, saya sudah ngehafalin sejarahnya, filosofi logonya, negara-negara anggotanya, serta tanggal kongres besarnya.

Tapi ternyata yang keluar justru isu ASEAN yang baru-baru terjadi. Huhuhuhu jadi kayak sia-sia ngehafal seluk beluk organisasinya tapi ngelewatin isu-isu terbarunya. 

Untungnya dari 100 soal yang ada, saya terbantu dengan soal yang materinya berhubungan dengan instansi tempat saya bekerja, pertanyaan tentang ASN yang sesuai dengan UU ASN, bahasa Indonesia, dan bahasa inggris. 

Misalnya pertanyaan tentang ASN itu apa perbedaan PNS dan PPPK? terus juga ada tentang apa hak yang tidak dimiliki oleh PPPK? Ada juga pertanyaan tentang nama pangkat/golongan ASN.

Untuk bahasa Indonesia kayak mengenal jenis teks dari beberapa paragraf bacaan yang disediakan, atau tentang jenis kalimat.

Kalau bahasa inggrisnya semacam soal grammar tingkatan kelas 3 SMA. Kalau bisa bahasa inggris so-so, insyaAllah bisa kok. 

Waktu itu saya pede jawaban saya benar sekitar 60-70%. Sisanya yaa "semoga beruntung" aja sih, wkwkwkw. 

Cuma saya masih punya harapan karena sebelumnya diminta untuk membuat karya tulis ilmiah. Dari yang saya baca di website BKN, pembuatan karil ini berperan juga untuk menambah nilai kelulusan penyesuaian Ijazah.

Hasil Ujian PI


Setelah kurang lebih berjarak 1,5 bulan dari masa ujian, pengumumannya keluar dan saya dinyatakan lulus. Pengumumannya hanya ada Lulus/Tidak Lulus ya, nggak ada dicantumkan berapa skor hasil ujian.

Alhamdulillah terbayarkan juga rasanya perjuangan menyelesaikan S1, apalagi mengingat saya sempat kuliah tiga semester, berhenti, lalu mengulang dari awal dengan jurusan berbeda, kuliah dengan perut gede karena hamil, pernah juga kuliah sambil bawa pompa ASI, wiih akhirnya sampai juga di titik lulus ujian PI. 

Selang beberapa bulan berikutnya, SK dengan golongan yang baru juga turun. Jadi dari masa ujian sampai ke turunnya SK kurang lebih 5 bulan. 

Semua proses menurut saya efisien karena dari awal pemberkasan syarat administrasi melalui aplikasi, jadi dokumennya dalam bentuk scan. Segala pengumuman juga jelas di aplikasi SIMPEG, bahkan ujiannya juga melalui situs aplikasi SIMPEG. 

Terus pemberkasannya juga nggak ribet, jadi setelah dinyatakan lulus saya cuma menunggu sampai SK keluar, nggak perlu ngurus apa-apa lagi. 

Terimakasih untuk kepegawaian kantor saya, kepegawaian kantor wilayah, kepegawaian kantor pusat yang sudah membantu proses ujian penyesuaian Ijazah ini secara efisien, transparan, dan tepat waktu. 

Tentunya juga makasih untuk pasangan dan keluarga saya yang selalu support saya dalam keadaan apapun.

Semoga tulisan ini bermanfaat ya buat teman-teman ASN yang lagi berjuang menyelesaikan kuliahnya agar bisa PI dan naik pangkat/golongan.

Kalau ada yang mau ditanyakan atau didiskusikan, jangan sungkan untuk menghubungi saya melalui email dudukpalingdepan(@)gmail(.)com. 


Cara Klaim Asuransi Garda Oto Karena Kecelakaan

Cara Klaim Asuransi Garda Oto Karena Kecelakaan

 

image by: Freepik

Jika memiliki sebuah kendaraan, tentu kamu menginginkan kendaraan tetap terawat dan terlindungi dari kejadian yang tidak diinginkan. Salah satu cara untuk melindungi kendaraan agar terlindungi maka Kamu bisa menggunakan asuransi Garda Oto

Dengan memiliki asuransi tersebut, maka ketika berkendara kamu akan lebih merasa tenang dalam setiap perjalanan.

Pengalaman Mengambil Ijazah di Universitas Terbuka (UT)

Pengalaman Mengambil Ijazah di Universitas Terbuka (UT)



Tulisan saya yang berbagi pengalaman mengerjakan karya ilmiah UT ternyata cukup ramai dibaca. Nah sekalian deh saya cerita pengalaman saya mengambil ijazah di UT.


Hampir 10 Bulan Menunggu


Alhamdulillah akhir tahun 2020 saya menyelesaikan semua mata kuliah dan mengikuti UAS terakhir. Kemudian nilai semester terakhir keluar bulan Februari 2021. 


Nah, selanjutnya saya mendapat pengumuman sebagai mahasiswa yang telah lulus menyelesaikan semua mata kuliahnya dan berhak mengikuti wisuda itu pada akhir Mei 2021. 


Setelah itu saya diharuskan mengirimkan formulir data diri dan pas foto ke UPBJJ tempat saya, yaitu UPBJJ Jambi. 


Status ijazah bisa dipantau melalui situs aksi.ut.ac.id ya. Itulah yang saya suka dari sistem UT ini semua serba online dan dipermudah. 


Barulah pada bulan Oktober 2021 saya dikabarkan melalui grup WhatsApp kalau sudah bisa ambil ijazah dan mengikuti wisuda daring. 


Iya, sayangnya waktu itu masih pandemi jadi wisudanya dari rumah masing-masing secara online. Meski begitu saya tetap foto-foto di studio dengan keluarga pakai kebaya dan toga, biar berasa vibes wisudanya sekaligus kenang-kenangan juga. 


Cara Mengurus Pengambilan Ijazah di Universitas Terbuka (UT)


Sebelum mengambil ijazah, semua peserta calon wisudawan wajib mengisi formulir secara online untuk data diri sekaligus memilih tempat mengambil ijazah. 


Jadi memang ijazah bisa diambil di kantor UPBJJ atau diambil di pokjar kota/kabupaten masing-masing. Saya memilih ambil di kantor UPBJJnya langsung karena sekalian mau ke tempat keluarga. 


Di kantor UPBJJnya, saya bilang ke petugas yang ada di front office mau ambil ijazah. Lalu saya diminta menyerahkan kartu mahasiswa, baru deh diambilin segala keperluannya berupa ijazah dan baju toga. 


Nah, salutnya ternyata saya nggak perlu bayar sepeserpun untuk pengambilan ijazah dan baju toga ini.

 

Padahal ijazah dan transkrip nilainya nggak diberikan dalam map kertas atau plastik aja, tapi dalam map yang bagus dan ekslusif. Baju toganya juga dikemas pakai totebag. Keren banget deh UT, padahal setiap semester kita juga cuma bayar SKS aja, nggak ada bayaraan tambahan, jadi ini semua murni dari kampus. 


Setelah itu juga saya difotoin sama petugas disana, buat ditampilkan saat wisuda daring. Fotonya juga gratis ya. 


Hanya saja ada biaya legalisir, 50ribu untuk 7rangkap masing-masing ijazah dan transkrip nilai. It's okay, nggak apa-apa banget, ini murah banget dengan segala fasilitas yang diberikan. 


Setelah ambil ijazah besoknya saya foto keluarga. Seminggu kemudian baru wisuda daring yang saya ikuti dari rumah.




Sayangnya saya nggak merasakan vibes wisuda di gedung yang rame-rame gitu. 


Bedanya tahun ini, giliran suami saya yang wisuda dari UT. Karena pandemi sudah mereda, jadi wisudanya diadakan luring/offline di salah satu gedung mewah di Jambi.


Rangkaian acara wisudanya dilakukan dua hari, hari pertama seminar akademik dan gladi resik. Hari kedua acara inti wisuda sekaligus penyerahan ijazah. 


Kerennya lagi, itu semua gratis. Termasuk nanti baju toga dan snack pas acaranya. Tinggal bayar keperluan pribadi kayak penginapan kalau dari luar kota, dan biaya makan. 


Huhuhu, mantep banget deh Universitas Terbuka (UT) benar-benar support agar semua orang, dari berbagai kalangan, bisa kuliah dan wisuda. Biaya kuliahnya terjangkau, bahkan ada beasiswa, pas wisuda nggak dibebani biaya apa-apa. 


Semoga makin banyak yang tahu tentang kemudahan pendaftaran dan fasilitas yang ada di UT. Jadi nggak memutuskan harapan anak bangsa yang mau meneruskan pendidikan sampai jenjang Universitas.


Saya juga kalau ada dananya mau banget lanjut S2 di UT. Doain yaaa ada rezekinya. 


Ijazah Lulusan UT Sangat Terpakai 


Oh ya hasil ijazahnya kemudian kepakai banget, karena pertengahan tahun 2022 saya ada ujian penyesuaian ijazah. UT termasuk universitas yang diterima untuk penyesuaian ijazah ASN tanpa pandang jarak kampus-kantor. Jadi pas pendaftaran administrasi saya lancar-lancar aja.


Baca juga : Semua Orang Bisa Kuliah di UT


Setelah melewati proses ujian dan pembuatan karya tulis ilmiah, Alhamdulillah saya dinyatakan lulus. Sekarang tinggal menunggu SK kenaikan pangkat/golongan. Nggak henti-hentinya mengucap syukur sama Allah, dan terimakasih kepada semua pihak yang sudah support saya. 


Termasuk UT, kampus yang sangat membantu saya berkuliah sambil kerja dan mengurus rumah tangga. Hahaha jadi ingat masa-masa ujian dengan perut gendut karena hamil, dan ujian dengan ditungguin bayi karena masih menyusui.


Semua sudah dilalui dengan cerita suka duka. Semoga sharing saya bermanfaat dan jadi motivasi buat teman-teman yang sedang berjuang menyelesaikan perkuliahannya di UT ya. 


Wujudkan Kencan Impian di Jakarta Bersama Teman Hidup Traveloka

Wujudkan Kencan Impian di Jakarta Bersama Teman Hidup Traveloka





"Enakan nikah daripada pacaran, bisa puas berduaan kemana aja. Nggak bikin orangtua khawatir, nggak bikin orang-orang berprasangka buruk"

Itu adalah kalimat nasihat dari salah seorang teman saya, sewaktu dulu sebelum saya menikah. Saya memang menyetujui apa yang dia bilang, makanya saya juga waktu itu memutuskan cepat menikah tanpa harus pacaran lama. 

Proses dari kenal, minta restu ortu, sampai lamaran dan akad itu kurang lebih cuma enam bulan. Lebih cepat daripada kuliah D1. Tapi saya tetap melakukan background check, ngobrol banyak hal untuk melihat apakah kami cocok atau nggak. Sampai dimana saya yakin bahwa dia orang yang tepat untuk menjadi teman hidup saya, dan begitu pula sebaliknya. 

Memutuskan cepat meresmikan hubungan salah satu alasannya adalah, biar bisa cepat tinggal bareng. Karena sebelumnya saya dan dia tinggal beda Kabupaten. 

Jujur aja nih, saya orangnya nggak bisa LDR (Long Distance Relationship), karena hubungan jarak jauh itu berasa kayak hubungan gaib, antara ada dan tiada😱. 

Sebenarnya apa sih kencan impian saya?



Kencan Impian di Jakarta




Yap, Jakarta. Ibu Kota negara Indonesia (selama belum dipindah ke Ibu Kota Nusantara). Kota metropolitan yang padat penduduk dan kendaraan. 

"Orang-orang mah pengennya liburan bareng teman hidup tuh ke Bali, ke Lombok, ke Yogyakarta, ke Raja Ampat, pokoknya yang indah-indah. Lah ini, apa mau ngedate di MRT?"

Hahaha, saya sebenarnya juga mau ke tempat-tempat indah tersebut. Tapiiiiiii, seperti yang sudah saya bilang ini tuh impian saya dari remaja yang mana dulu nggak bisa diwujudkan karena wahananya nggak ada di tempat tinggal saya, nggak ada duitnya juga, nggak ada kesempatannya, sama bakal diusir bapak saya kalau berani liburan keluar kota berdua lawan jenis. 

Nah, ada beberapa kegiatan ngedate yang pengen banget saya lakukan di Jakarta bareng teman hidup. 

1. Dufan Date




Shall we go to the Ferris wheel over there? 
Let me show you the garden and my heart 
That I made and decorated for you
 How about the roller coaster over there? 
Just like the night I stayed up alone It goes up and down 

It’s filled with dreams and love 
Let’s go to the mysterious world 
Splendid fireworks A wonderful parade just for the two of us 
I’m your amusement park

"Baekhyun – Amusement Park"


Lirik lagu di atas menggambarkan banget perasaan saya kalau bisa ngedate bareng teman hidup ke Theme Park yang terkenal di Indonesia yaitu Dunia Fantasi (Dufan) Ancol. 

Tahun 2012 saya pernah kesini bareng teman-teman kampus dalam rangka study tour. Disitu saya sudah kepikiran pengen banget ngedate di taman bermain seperti ini. 

Saya ngebayangin naik wahana yang seru-seru terus kita teriak bareng, kalau saya takut saya bisa pegang erat tangannya *modus abieeez😆*, kalau berhasil menaiki wahana yang ekstrim, kita akan ketawa bareng. Terus naik komedi putar sambil lihat pemandangan dari atas, dan habis itu kita bisa keliling-keliling sambil makan es krim. 

Padahal tahun ini memang saya sekeluarga ke Ancol tapi kita memilih ke Sea World dan Ocean Dream Samudra yang dirasa lebih kids friendly karena memang anak dan ponakan saya masih di bawah 12 tahun. 

Rasanya senang bisa mengajak anak melihat keanegaragaman satwa laut di Sea World, tapi saya tetap menoleh ke Dufan dan berharap nanti bisa ngedate disana. 


2. Concert Date




Nonton konser bareng pasangan juga jadi salah satu wishlist saya. Di Jakarta kan ada banyak banget konser, apalagi semenjak pasca pandemi ini. Banyak banget promotor yang menggelar konser, karena juga banyak orang yang haus hiburan live music

Meski ada beberapa selera musik yang nggak sama antara saya dengan pasangan, tapi saya tetap mau menikmati vibes konser bareng dia. 

Kalau yang kami sama-sama suka itu beberapa band Indonesia yang memang menemani masa-masa remaja kami seperti Sheila on 7, Noah, Dewa 19, Ungu, dan masih banyak lagi. 

Cuma kalau lebih spesifik saya sukanya Kpop, penyanyi/group Indie, dan pop western. Sedangkan dia sukanya dangdut koplo. 

Tapi nggak apa-apa kok, asal sama dia saya juga mau nonton konser Denny Caknan atau Nella Kharisma. 

Kebayang nggak sih, nonton konser terus kita nyanyi sama-sama. Menikmati keramaian tapi serasa dunia milik berdua, wkwkwkw. 

3. Workshop Date




Maksudnya kegiatan ngedate  yang bisa sambil bikin kesenian dan prakarya. Misalnya kayak MoPaint dari MoJa Museum yang terletak di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, dimana kita bisa bebas melukis di kanvas maupun tembok dan hasilnya bisa dibawa pulang.

Ada juga kelas pembuatan keramik cantik di Semesta Living, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dimana kita bisa belajar bikin kerajinan keramik seperti gelas, mug, mangkuk, piring, pot, dan lainnya.

Sebenarnya saya dan pasangan memang nggak berbakat di bidang seni, tapi melakukan sesuatu yang belum pernah kami lakukan, di luar zona nyaman dan kebiasaan, rasanya akan jadi kenangan manis yang terpatri dalam memori kami berdua💑. 

Studio workshop seperti ini belum ada di tempat tinggal saya. Itulah makanya kalau pas ke Jakarta mau sekalian ngedate kayak gini. 

4. Hotel Date




Ngedate di hotel? Nah kalau ini memang harus pasangan sah aja ya. Seperti kalimat pembuka tulisan ini. Kalau sudah menikah sih bebas mau nginap di hotel mana aja bareng #TemanHidup. 

Di Jakarta ada banyak banget hotel bagus yang cocok untuk pasangan. Khusus untuk saya dan suami, ada beberapa kriteria yang kami mau dari hotel yang ingin kami inapi. 

Pertama, kamarnya nyaman dengan kasur yang empuk dengan interior dan pencahayaan yang memberikan efek menenangkan ketika kita berada di dalamnya. 

Kedua, ada fasilitas kolam renang dan spa. Karena suami saya suka banget berenang. Kalau saya sih nggak bisa berenang, cuma suka aja mencelupkan diri ke dalam kolam, apalagi kalau bareng pasangan *modus terooos*. 

Terus kita berdua memang suka banget pijat relaksasi. Kalau keluar kota, kami sempatin ke tempat pijat keluarga karena setelah menempuh perjalanan jauh badan jadi pegal-pegal kan. 

Selanjutnya mau yang pemandangannya bagus, makanannya enak dan banyak pilihan menunya. 

Terakhir, ada yang sama-sama kami mau karena habis nonton film To All the Boys I've Loved Before, yaitu yang ada jacuzzinya. Ngebayangin berendam bersama pasangan di jacuzzi dengan air hangat, rasanya juga hangat sampai ke relung hati #eaaa

Nah, ada beberapa hotel yang saya jelajahi di aplikasi Traveloka yang sesuai dengan kriteria di atas. 

1. The Dharmawangsa Hotel




Hotel ini sebenarnya sudah terkenal juga sebagai venue untuk acara pernikahan. Apalagi memang desainnya banyak terinspirasi dari kekayaan seni, budaya, dan tradisi Indonesia. 

Disini juga terkenal dengan Bimasena Spanya yang mampu memberikan relaksasi pada tubuh dan pikiran kita dengan menggunakan bahan dan rempah yang khas aroma dan khasiatnya. 

Kamarnya juga luas, nyaman, bersih, dan warnanya memberikan kesan kalem, elegan, dan romantis. 

2. Putri Duyung Ancol 



Kalau ini berhubungan juga dengan impian ngedate di Dufan. Karena lokasinya ada di kawasan Taman Impian Jaya Ancol maka akan lebih memudahkan akses untuk ke Dufan dan sekitarnya. 

Kamarnya juga bernuansa earth tone yang menurut saya memberikan kesan menenangkan dan intimate. 

Ditambah ada restoran dan kolam renang yang menghadap ke pantai Ancol, melengkapi romantismae perjalanan bersama teman hidup. 

3. The Sultan Hotel 



Hotel ini menjadi pemenang Traveloka Hotel Awards 2019 dengan kategori Layanan Terbaik. Selain fasilitas memang yang membuat terkesan salah satunya adalah bentuk keramahan pelayanan para staf hotelnya. 

Seperti yang saya ceritakan di atas, saya pengen nyobain jacuzzi bareng pasangan dan hotel The Sultan Hotel ini menyediakan fasilitas tersebut. 

Teman Hidup Traveloka Temani Setiap Perjalanan Impian



Setiap merencanakan perjalanan, rasanya pasti kita bakal ingat dengan aplikasi Traveloka. Sama seperti teman hidup yang selalu ada, Traveloka juga selalu ada untuk membantu memenuhi kebutuhan perjalanan kita.