√ Kembali Kepada Cinta Pertama - Duduk Paling Depan

Kembali Kepada Cinta Pertama

 

Kembali Kepada Cinta Pertama

Cinta pertama punya tempat yang istimewa

Setuju dengan kalimat di atas? Itu yang saya rasakan. Eits, tapi konteksnya bukanlah tentang seseorang, melainkan sesuatu, yaitu blog ini. 

Bertumbuh dan Berkembang Dengan Ngeblog

Sebelum asik ngonten di media sosial, blog adalah tempat pertama saya untuk berkarya. Menulis pengalaman yang sekiranya bermanfaat untuk dibagikan.

Melalui blog ini saya merasa belajar dan bertumbuh. Belajar menulis, belajar mendesain dan memaksimalkan blog, belajar SEO, belajar edit foto dan video. 

Blog ini juga menjadi media perantara rezeki dari Allah. Dari yang awal hanya dikirimi barang untuk diulas tanpa dibayar, job hanya sesekali, sekarang bisa keduanya dan tiap bulan ada aja jobnya. Bahkan dari klien luar negri. 

Dengan ngeblog saya jadi tahu bagaimana cara buat invoice, tahu kalau pekerjaan seperti ini juga harus potong pajak, jadi tahu gimana rasanya dibayar pakai dollar, jadi ngerasain nego sama klien luar negri dengan bahasa inggris pas-pasan 😆. 

Dari ngeblog juga saya bisa ngerasain kerjasama bareng brand yang dulu iklannya hanya saya lihat di TV, Youtube atau majalah.

Lewat blog juga saya menerima banyak pesan dari pembaca yang bilang kalau tulisan saya bermanfaat. Bahkan ada yang nyemangatin untuk terus ngeblog. 

It makes me feel all warm and fuzzy inside.

Padahal Saya Hanya Blogger Daerah



Menjadi seorang blogger daerah tentunya ada tantangan tersendiri. Tawaran job Event Attendance seringkali hanya untuk kota-kota besar. Begitu juga dengan endorsement, seringkali syaratnya hanya untuk mereka yang tinggal di sekitar Jabodetabek. 

Sedangkan saya tinggal di Kabupaten Tebo, 5-6 Jam dari kota Provinsi Jambi. Bahkan untuk berkumpul dengan sesama blogger Jambi saja saya nggak bisa karena memang terkendala jarak. 

Jujur saja, saya sedih. Saya merasa tidak mendapatkan banyak kesempatan hanya karena saya tinggal di Kabupaten. But, I still hang in there. Saya tetap ngeblog, tetap mengulas barang yang saya suka, tetap cerita apa saja yang sekiranya pantas untuk dibagikan. 

Hasilnya saya tetap mendapatkan penawaran kerjasama meski saya tinggal jauh dari perkotaan. Bahkan saya sendiri sering heran dan terharu, kenapa bisa ada klien dari luar negri menawarkan job untuk saya. Ya, mungkin memang begitulah cara semesta bekerja. 

Rasa Cinta Juga Ada Jenuhnya

I love being blogger, I love writing on this blog. Tapi segala sesuatu ada fase jenuhnya. Apalagi ketika konten medsos lebih mengundang trafik dan cuan. 

Kinerja marketing bisnis juga mulai beralih ke berbagai media sosial. Menjadi peluang untuk konten kreator berkarya sekaligus menambang pundi-pundi Rupiah. Termasuk saya sendiri.

Instagram @dudukpalingdepan


Saya jadi ketagihan bikin konten di media sosial. Apalagi kemudian trend video pendek. Views lebih mudah didapat, peluang endorsement juga jauh lebih banyak ketimbang sponsored post di blog. Akhirnya saya beralih, blog pun terabaikan.

Mengaku sebagai blogger tapi saya justru menulis lebih jarang. Bahkan mengisi blog hanya jika ada tawaran posting berbayar. Pikir saya saat itu, media sosial lebih mudah mendatangkan engagement. Sekali posting dalam hitungan menit sudah bisa dilihat angka views dan like yang bertambah.

Tapi sebagaimana pujangga berkata bahwa cinta pertama yang selalu punya tempat istimewa di hati, saya ingin kembali. 

Blog Adalah Prioritas

Ya, saya ingin kembali menjadikan blog sebagai prioritas. Menulis setiap hari atau setidaknya seminggu sekali. Bercerita banyak hal didorong oleh rasa kecintaan saya pada rangkaian kata, bukan hanya terpaku pada tawaran postingan berbayar saja.

Untuk itu saya mungkin akan sangat jarang membuat konten lagi di media sosial. Karena memang tidak sanggup jika saya memaksakan diri untuk menghandle semuanya. Karena saya juga masih punya kesibukan di rumah dan di kantor yang juga butuh dedikasi dan perhatian.

Konsekuensinya mungkin akan melewatkan banyak kesempatan mendulang cuan dari konten promosi produk/jasa di medsos. But it’s okay, selama ini saya selalu punya prinsip kalau bisa mendapatkan  lebih kenapa nggak, tapi dengan begini saya harus belajar untuk bisa cukup dengan apa yang sudah didapat. 

Karena kalau terlalu terpaku untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya, seringkali lupa esensi utama dari berkarya.

Ingin Tetap Menulis. Selamanya, Semampunya.

Meski membuat konten video pendek pun menyenangkan, tapi saya merasakan bahwa cinta pertama dan sesungguhnya adalah menulis. Blog menjadi wadah yang tepat untuk saya.

Jadi saya masih ingin dan akan terus menulis. Sekalipun mungkin orang-orang sudah tidak banyak yang membaca blog. 

Saya ingin tetap menulis sampai Google menutup platform ini. Saya ingin tetap menulis untuk mengabadikan apa yang saya rasa, saya alami, saya pikirkan.

Jadi saya ingin tetap menulis, selamanya, semampunya.

Soal rezeki mari kita serahkan sepenuhnya kepada yang Maha Pemberi. Tugas saya hanya berusaha. 

Begitulah, semoga kembalinya kepada cinta pertama akan membuat saya lebih produktif berkarya. Semoga ada yang suka membacanya, meski hanya beberapa, nggak apa-apa, itu akan tetap membuat saya bersuka cita.









Get notifications from this blog

2 comments

  1. Saya suka banget deh sama semangatnya, Mbak. Mau tetap menulis selamanya

    ReplyDelete
  2. Memang ngeblog bisa menjadi salah satu hobi yang menghasilkan ya hihi

    ReplyDelete