Surat Untuk Amira
”Terkadang cinta bisa mati ditikam jarak.
Namun cinta masih bisa menyisakan akarnya. Saat waktunya tiba akar cinta
tersebut masih bisa menumbuhkan tunasnya. Tergantung si pemilik hati untuk
memilih mencabutnya tuntas hingga ke akar atau membiarkannya tumbuh dan
menjalar.”
Amira
menghidupkan laptopnya dan mencolokkan modem. Setelah seharian berkutat dengan
tugas aljabar linear Amira merasa perlu bersantai dengan berselancar di dunia
maya. Amira memberikan bonus kepada dirinya sendiri untuk begadang malam ini
ditemani dengan koneksi internet karena telah berhasil menyelesaikan begitu
banyak soal yang diberikan dosennya.
Amira
terkejut ketika melihat membuka inbox di akun facebooknya.