Duduk Paling Depan: Jambi
Review Tempat Wisata Jambi Paradise

Review Tempat Wisata Jambi Paradise

jambi paradise


Mengisi Libur Lebaran

Libur lebaran tahun ini saya dan keluarga jalan-jalan ke salah satu tempat wisata di Jambi namanya Jambi Paradise. Ini kali kedua saya ke sana setelah pertama kali itu sekitar tujuh tahun yang lalu. Ternyata tempatnya sudah banyak berubah jadi lebih bagus dan banyak wahana permainannya.

Dulu setahu saya tempat ini cuman seperti Taman dengan gazebo dan juga kolam ikan yang besar jadi pengunjung bisa memberi makan ikan. 

Tapi bulan Ramadhan lalu saya lihat di media sosial kalau di Jambi Paradise bisa main mobil ATV juga. Jadi penasaran saya niatin banget waktu libur lebaran buat kesini. 

Saya jalan dari rumah orang tua saya Yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Sehingga perjalanan menuju kesana hampir dua jam menggunakan mobil. Tentunya dengan mengandalkan Google maps juga.

Harga Tiket Masuk dan Wahana di Jambi Paradise

Begitu sampai disana, langsung disambut dengan petugas yang memberikan karcis parkir dan kita harus membayar di awal sebesar Rp5000 untuk untuk parkir mobil. Kemudian lanjut membeli tiket masuk sebesar Rp30.000/orang. 

Tempat parkirnya sendiri juga luas banget. Jadi meski saya datang pada saat libur lebaran tetap gampang untuk dapat tempat parkir.

Pas masuk juga saya merasa banget kalo Jambi Paradise ini udah banyak berubah jadi jauh lebih bagus dibandingkan pertama kali saya kesini. 

Lanjut setelah parkir mobil kita mau langsung main. Nah, saya kira uang 30rb yang dibayarkan pada tiket masuk itu sudah sekalian sama wahana yang ada, tapi ternyata setiap wahana permainan kita harus bayar lagi.

Warna yang menarik perhatian adalah sewa sepeda dan mobil ATV. Untuk sepeda listrik dari sewanya 50rb per tiga puluh menit. Sedangkan ATV sewanya 150rb/sekali putaran. 




Jujur menurut saya agak mahal, karena pernah ke tempat wisata lain sewa ATVnya nggak semahal itu. Cuma karena memang lagi liburan dan sudah niat mau senang senang sama keluarga ya ikhlasin aja. 

Ternyata seru juga ya naik sepeda listrik. Ini memang pertama kalinya saya cobain sepeda listrik. Cara bawanya sama aja kaya mengendarai motor matic. 

Dengan sepeda listrik kita bisa keliling keliling di area Jambi Paradise yang luasnya sekitar 4 hektar. Sambil menikmati pemandangan dari tanaman/pepohonan, danau, dan dekorasi yang dibangun untuk menambah cantiknya tempat wisata ini. 

Kalau motor ATV, dipakai sama suami, anak, dan ponakan saya. Jadi ada guide yang memandu pengunjungnya naik motor ATV mengelilingi area Jambi Paradise. 

jambi paradise


Kenapa harus dipandu,? Karena memang ada jalur khusus ATV yang sudah disiapkan dan itu jalannya cukup menantang seperti ada bebatuan atau melewati aliran sungai. Nah kalau di tengah jalan pengunjung kesulitan mengendarai ATVnya, petugasnya akan siap membantu. 

Saya ngelihat suami dan anak-anak happy banget main ATV. Apalagi pas harus ngelewatin aliran sungai, berasa kayak syuting my trip, my adventure 😆. 

Setelah selesai main ATV, suami saya juga ikutan sewa sepeda listrik dan kita keliling bareng bareng terus kita ketemu ada ayunan di atas danau jadi kita foto-foto disitu. Disini emang banyak banget spot foto yang bagus-bagus dan instagramable tentunya. 





Selanjutnya anak anak mau main Bombom car water, Yang sekali main harganya Rp100.000 waktunya sekitar 20 menit. Ini kayak main bebek-bebekan air biasa tapi ditambah ada tembakan air di bagian depan. 




Oh ya di sini ada foodcourtnya yang dimana kita bisa pesan makanan/minuman. Tapi karena waktu itu udah kesorean dan anak anak juga nggak mau beli jajan di situ kita beli air meneral aja. 

Memang masih ada wahana yang belum kita mainin kayak gokart, paint ball, dan flying fox. Tapi berhubung kita memang mengejar waktu untuk pulang sebelum Maghrib kita putusin cuma main itu aja. 

Sebenarnya Jambi Paradise ini buka dari 09.00 pagi sampai 11.00 malam. Apalagi kalau malam itu ada dekorasi lampu-lampu yang cantik, menambah kesan menarik buat foto-foto. 

Secara keseluruhan, kesan saya liburan ke Jambi Paradise kemarin terasa menyenangkan walaupun rasanya kurang puas karena cuma sebentar. Semoga nanti ada kesempatan lagi buat kesana. 

Oh iya saya juga ngonten review tempat wisata ini di IG dan Tiktok. Nggak nyangka viewnya tembus sampai puluhan dan ratusan ribu 😍. Kalau mau nonton juga kontennya silahkan langsung ke instagram saya ya @dudukpalingdepan.




Nah semoga tulisan ini bermanfaat buat teman teman yang mencari referensi tempat wisata di kota Jambi dan sekitarnya. 

Lezatnya Mie Kocok Bandung "Gilang" dan Mudahnya Pembayaran Dengan Mesin EDC Gopay

Lezatnya Mie Kocok Bandung "Gilang" dan Mudahnya Pembayaran Dengan Mesin EDC Gopay



Sebagai ibu yang bekerja, akhir pekan sangat saya nanti-nantikan sebagai waktu untuk quality time bersama keluarga kecil saya. Kegiatan favorit kami di akhir pekan adalah kulineran dan mengajak anak ke taman bermain. Saya memilih ke kabupaten Bungo, satu jam dari tempat tinggal saya. Meski kabupaten, di sini banyak banget pilihan tempat makan yang enak dan jajanan kekinian. 

Saking seringnya ke Bungo untuk kulineran, saya sampai bingung mau kemana lagi. Bosan kalau cuma makan itu-itu saja. Akhirnya saya inisiatif tanya ke seorang teman yang juga blogger, yaitu mas Djangki. Beliau merekomendasikan tempat makan Mie Kocok Bandung "Gilang". 

Saya sendiri belum pernah mencoba mie kocok Bandung sebelumnya. Saya nggak berekspetasi tinggi juga sih, takutnya kecewa. Maklum, soalnya sudah sering dikecewakan karena terlalu banyak berharap, wkwkwkw. 

Lezatnya Mie Kocok Bandung "Gilang" di Bungo

Bermodal Google Maps, sampailah saya di tempat makannya. Ternyata warung Mie Kocok Bandung Gilang ini memanfaatkan halaman rumah pemiliknya, jadi bukan bangunan khusus gitu. Saya langsung suka dengan suasananya yang teduh, karena banyak tanaman hijau. Selain tanaman asli, ada juga daun rambat sintetis yang dipasang untuk memperindah dekorasi. Di bagian kanan, ada ayunan dengan hiasan daun-daun juga, cocok deh untuk yang suka foto-foto buat Instagram. 
Liburan Seru Sehari di Bungo

Liburan Seru Sehari di Bungo


Libur akhir tahun kemarin pada kemana nih? Saya sendiri cuma bisa libur satu hari, pas ditanggal merah hari raya Natal tanggal 25 Desember. Soalnya karena kerja di Lapas, kami nggak boleh cuti karena akhir tahun memang masa-masa rawan. 
Nikmatnya Berakhir Pekan di Lubuk Beringin

Nikmatnya Berakhir Pekan di Lubuk Beringin

lubuk beringin wisata bungo jambi

Bagi teman-teman yang tinggal di perkotaan, mungkin mall atau bioskop jadi tempat yang mengasyikkan untuk menghabiskan akhir pekan bersama orang-orang tersayang. Sedangkan bagi saya yang tinggal di daerah kecil, kedua tempat tersebut nggak tersedia di sini, sempat bingung mau jalan-jalan kemana saat weekend tiba. 

Dari cerita tetangga saya jadi tahu tentang wisata alam Lubuk Beringin atau biasa disebut dengan singkatan "Luber". Lokasinya sekitar dua jam dari tempat tinggal saya di kabupaten Tebo, Jambi. Akhirnya berangkatlah saya bareng suami, anak, dan mertua kesana. 
Lebaran Ke Kebun Binatang [Taman Rimbo Kota Jambi]

Lebaran Ke Kebun Binatang [Taman Rimbo Kota Jambi]



Lebaran kali ini bisa dibilang nggak terlalu semarak dengan acara kumpul keluarga. Beberapa bulan lalu nenek saya, satu-satunya orang tua yang tersisa dari sisi mama dan papa saya meninggal. Terakhir kali sembilan orang anak nenek berkumpul saat pengajian 40 hari. Selebihnya kembali ke kotanya masing-masing. Sehingga alasan kuat untuk pulang ke Jambi sudah nggak ada.

Be Plus Be Positive

Be Plus Be Positive



Assalamualaikum... yang cantik yang ganteng.

Iya kamu.. kamu yang ganteng.

Bukan..bukan kamu.. itu coba geser dikit, nah itu.. yang di sebelah kamu. 

Nggak ada siapa-siapa di sebelah kamu? Kan makhluk itu bukan Cuma yang bisa dilihat tapi ada juga yang nggak bisa dilihat dengan kasat mata, xixixixi.
 
Lho kok jadi horor?
Gentala Arasy, Wisata di Tengah Kota.

Gentala Arasy, Wisata di Tengah Kota.

Sebenarnya bisa sih liburan ke Paris dan selfie depan menara Eifel, tapi gimana dong ya nggak punya banyak waktu tuh. *digeplak sendok nasi*. Intinya sih nggak punya duit banyak buat kesana, tapi bahagia itu nggak selamanya tergantung pada uang banyak kok, yang pas-pas-an juga bisa bikin bahagia. Kayak kamu, pas di hati aku #eaaa #salahfokus


Warna Warni Festival Lampion

Warna Warni Festival Lampion

Assalamualaikum...

Sebagai AHGJ (Anak Hampir Gaul Jambi) belum hits rasanya kalau aku belum berkunjung ke tempat yang lagi jadi pembicaraan warga Jambi. So, jadilah kemaren aku mengisi waktu sabtu malam (bukan malam minggu) ke festival lampion Suzhou.

Tempoyak. Cherrybelle Aja Suka.

Tempoyak. Cherrybelle Aja Suka.

Aku suka tempoyak hingga tetes terakhir” *pakek nada lagu iklan susu*

Kuahnya yang kental dengan rasa asam manis pedas, harum khas durian. Kuah nikmat itu bergumul dengan ikan patin yang dagingnya lembut dan gurih. Bisa juga dengan jenis ikan lain atau udang, euum.. Delicious *lap iler*.

Kalau orang Jambi udah pasti tahu lah ya sama yang namanya Tempoyak. Apa? gak tahu? Duh, pasti Jambinya karbitan nih, atau kw 20?!. Meski nggak semua orang Jambi suka sama Tempoyak (berdasarkan survey aku ke warga komplek) tapi hampir semua orang Jambi tahu kalau salah satu makanan khas Jambi adalah Tempoyak.
Kalau Palembang punya empek-empek, Jakarta punya kerak telor, Jogja punya gudeg, nah Jambi punya tempoyak sebagai kuliner khasnya. Tempoyak itu terbuat dari fermentasi buah Durian. Tempoyak memang jadi sejenis lauk yang enak disantap dengan nasi putih. Apalagi kalau dihidangkan pas hangat-hangatnya, ditambah lalap dan makannya bareng orang tercinta, beeeeeh!
Aku sendiri suka banget makanTempoyak. Kalau nemu rumah makan yang jualan lauk Tempoyak, rasanya kayak nemu gebetan dengan kriteria yang diidam-idamkan *sekalian curcol*. Iya, soalnya meski Tempoyak makanan khas Jambi tapi disini lebih banyak kita temuin Rumah Makan Padang dari pada Rumah Makan Jambi. Itulah kenapa ada orang bilang, orang Padang nggak bisa lihat perempatan jalan, bawaannya pasti pengen buka rumah makan.
Meski begitu aku tahu dimana tempat makan Tempoyak yang enak di Jambi ini. Ada rumah makan “Bu Salma” yang memang menyajikan kuliner khas Jambi kayak Ikan patin tempoyak dan ikan patin pindang. Di beberapa restoran di Jambi juga menyajikan Tempoyak sebagai menu andalannya. Di depan kampus aku juga ada yang jual tempoyak yang seporsinya sesuai sama kantong mahasiswa.
Penasaran tempoyak itu penampakannya kayak apa? ini dia.



tempoyak udang made by mrs.Nur'aini a.k.a my emak.
Karena tempoyak berbahan dasar fermentasi durian, nggak semua orang bisa makan karena ada orang yang nyium bau durian aja udah mual. Aku sih kasian banget sama orang yang nggak suka Durian, nggak menikmati hidup tuh. Karena bagi aku durian adalah buah surga yang bibitnya jatuh ke bumi dan kemudian dikembangbiakkan sama manusia. Kalau bukan buah surga nggak mungkin tuh seenak itu *teori ngasal*.

Tapi anehnya ada temen aku yang suka durian tapi nggak suka tempoyak, ada juga yang suka tempoyak tapi nggak suka durian. Kenapa nggak kayak aku aja sih, yang mencintai durian apa adanya bagaimanapun bentuknya. Dan tahukah kamu nggak aku aja yang doyan tempoyak, Cherrybelle aja suka, nih buktinya.
Oh iya kalau ada yang mau coba masak Tempoyak tinggal googling aja resepnya. Jangan tanya aku karena aku masak mie instan aja nggak enak apalagi masak tempoyak. Walaupun banyak cowok yang suka sama cewek yang jago masak, semoga jodoh gue kelak memaklumi bahwa gadisnya ini nggak bisa masak. Lah, curcol lagi ._.
Kalau kalian yang belum pernah nyobain Tempoyak tapi penasaran sama rasanya, boleh lho hubungin aku untuk jadi guide dan temen makan tempoyak bareng. *ini bukan modus* *kalau dianggep modus ya nggak apa-apa juga sih* *sambil menyelam minum susu*.

Nb: tulisan ini sebelumnya dimuat di http://jabloco.blogspot.com/2014/06/tempoyak-cherrybelle-aja-suka.html
Mengabdi, Menginspirasi, Berprestasi!

Mengabdi, Menginspirasi, Berprestasi!

Judul di atas adalah slogan dari LSO (Law Science Organization) , Organisasi yang kemarin berkolaborAKSI bersama komunitas B+ mengadakan kegiatan di Lapas Anak Ma.Bulian, Jambi.


Ada bahagia yang nggak bisa dinilai dengan apapun saat aku berkegiatan seperti ini. Ada rasa haru disaat melihat teman-teman relawan yang rata-rata aku nggak kenal sebelumnya tapi atas rasa kepedulian mereka mau menempuh perjalanan kurang lebih satu jam dari kota Jambi menuju Lapas.

Lebih haru lagi saat aku melihat anak-anak didik di Lapas yang biasanya minder, malu untuk mengungkapkan pendapat, hari itu malah rebutan tunjuk tangan bahkan berdiri untuk menyuarakan opininya. Hari itu teman-teman dari LSO mengusung tema "Kejujuran mencegah korupsi" yang disampaikan dengan ringan melalui film pendek yang menarik.
Melawan Ragu

Melawan Ragu

Setiap akan memulai hal baru selalu terlintas keraguan bahkan ketakutan di dalam diri ini. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul seolah-olah menahan diri untuk melangkah. "Apa ini akan berhasil?" "Gimana kalau ternyata nggak ada yang support?" "Gimana kalau ternyata malah dicemooh orang?" "Yakin ini nggak akan sia-sia?" dan serentetan pertanyaan lainnya di dalam hati yang bikin semakin ragu memulai hal baru.


Kadang-kadang suka stres sendiri karena pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari diri sendiri justru nggak bisa aku jawab. Kalau sudah gitu kadang suka stuck sendiri dan nggak tahu harus ngapain. Tapi biasanya setelah melewati guling-guling di rumput kamar seharian akhirnya muncul kalimat lain di dalam kepala "Kalau mau tahu jawaban dari semua pertanyaan itu satu-satunya cara adalah mencoba. Gimana bisa tahu itu gagal atau berhasil kalau nggak dicoba? gimana bisa tahu ada yang support atau nggak kalau nggak berani memulai? gimana bisa tahu orang-orang akan mencibir atau malah memuji jika terus bergumul dengan keraguan? gimana bisa tahu ini akan sia-sia atau malah bermanfaat untuk orang lain jika kamu terus diam di kamar? Keluarlah, mulailah dengan sederhana, semampu yang kau bisa".
Sharing is caring

Sharing is caring



“This life is for loving, sharing, learning, smiling, caring, forgiving, laughing, hugging, helping, dancing, wondering, healing, and even more loving. I choose to live life this way. I want to live my life in such a way that when I get out of bed in the morning, the devil says, 'aw shit, he's up!”
Steve Maraboli, Unapologetically You: Reflections on Life and the Human Experience




Udah mayan lama nih nggak nge-post. Maafkanlah penulis amatiran yang sok sibuk ini. huhu.
Ramadhan Ceria Bersama Anak Didik di Lapas Anak Ma.Bulian, Jambi.

Ramadhan Ceria Bersama Anak Didik di Lapas Anak Ma.Bulian, Jambi.


Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. Alhamdulillah..

Duh, nggak henti-hentinya aku bersyukur atas kelancaran acara kemarin.

Sudah lama sebenarnya aku menggagas sebuah komunitas sosial anak muda yang melakukan pendampingan ke Lapas (Lembaga Pemasyrakatan) namun belum ketemu moment yang pas untuk memulai langkah awal. Pas banget waktu lagi main twitter ngeliat timeline @DreamDelion yang mengadakan acara “Share the Love” yang menggalang dana  buka bersama dan pemberian donasi buku untuk anak-anak di Lapas Tanggerang. 

Terinspirasi @Dreamdelion akhirnya aku mengajak teman-teman komunitas B+ dan bekerja sama dengan komunitas Sketchers Jambi dan Bara Api untuk mengadakan acara “Ramadhan Ceria” di Lapas Anak Ma.Bulian, Jambi.

Pemuda : Berkarya, Peduli dan Berkontribusi. (Pelatihan Puisi di Lapas Anak dan Wanita Ma.Bulian)

Pemuda : Berkarya, Peduli dan Berkontribusi. (Pelatihan Puisi di Lapas Anak dan Wanita Ma.Bulian)



Senin, 26 mei 2014 yang lalu, di lapas tempat aku bekerja kedatangan teman-teman komunitas “Malam Puisi Jambi (MPJ)”. Komunitas yang isinya anak-anak muda pencinta puisi. Biasanya setiap sebulan sekali mereka mengadakan pesta puisi mengundang siapa saja untuk membacakan puisi. Aku juga sering datang untuk baca puisi atau jadi mc. 

Hari itu mereka memberikan pelatihan membaca puisi ke warga binaan wanita dan anak didik di lapas tempat aku bekerja. Pelatihan satu setengah jam dirasa kurang cukup untuk mereka semua belajar mengekspresikan diri melalui pembacaan puisi. Awalnya sih warga binaan pada malu-malu untuk bacain puisinya, harus dipancing dulu sama temen-temen komunitas MPJ.
Mereka juga bisa berkarya #NapiCraft

Mereka juga bisa berkarya #NapiCraft

Assalamualaikum...

Kalau ditanya hobiku apa, salah satunya adalah menulis. Tapi nggak sinkron banget sama blog yang sering terbengkalai :P

Mau cerita soal kerjaan ah,
Kerjaan aku nih kadang-kadang bisa santai banget, kadang-kadang bisa sibuk banget, kadang-kadang bisa santai tapi sekaligus sibuk atau sebaliknya sibuk sekaligus santai.
Jadi Polsuspas atau yang biasa dikenal sipir penjara emang ngeri-ngeri -sedep. Bisa ngebayangin kan yang dihadapin sehari-hari itu orang yang  nakal-nakal gimanaaa gitu makanya bisa dapat tiket ekslusif menginap gratis selama bertahun-tahun di hotel prodeo.
Pendampingan Sahabat Ilmu Jambi

Pendampingan Sahabat Ilmu Jambi

Meski mereka rada susah diatur, meski mereka susah untuk duduk diam dan mendengarkan dengan seksama, tapi selalu ada senyum dan tawa yang tulus terpancar dari bocah-bocah itu :)

Sabtu (26/10) kemarin aku dan relawan Sahabat Ilmu Jambi (SIJ) ke panti Al-kautsar untuk pendampingan.
Kangen banget sama anak-anak itu, udah lebih sebulan aku nggak ke panti karena sebelumnya masuk asrama untuk prajabatan. Ketemu mereka itu kayak moodbooster. Padahal kepala aku rada pusing karena kurang tidur (abis dinas malem) dan capek juga abis nemenin keponakan berenang. Tapi mereka itu kayak sumber semangat, moodboosternya aku.

"Hai... Apa kabar? masih inget nggak sama kakak?" 
"baik.. masih dong, kak Ein"

Duh, senengnya mereka masih inget meski ada juga lupa :P