Rasa Nano-Nano Diklat Kesemaptaan 2015
sumber foto : jambi.kemenkumham.go.id |
Assalamualaikum...cantik, ganteng, (tapi punya orang) #eh
Long time no update, hampir aja aku jadi blogger murtad nih
karena udah lama nggak nge-blog. Aku baru aja selesai pendidikan dan latihan
kesamaptaan. Semacam diklat wajib dari
intansi tempat aku bekerja, Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Selama dua minggu di asrama kita semua peserta diklat nggak
boleh pakai handphone, nggak boleh megang uang, dibolehkan ke kantin hanya
sesekali, duh aku jadi ngerasain perasaan warga binaan (narapidana) di lapas.
Hari pertama diklat, aku pingsan.
Hari kedua, jatuh tersungkur.
Huaaaaa rasanya pengen melambaikan
tangan ke kamera tanda nggak kuat karena pelatihannya cukup berat. Bangun jam
4.30 wib untuk sholat subuh berjamaah, dilanjutkan dengan olahraga pagi
(jogging, sit up, push up, jumping jet) , belajar di kelas (karena kurang tidur
biasanya dikelas aku dan anak-anak lain berusaha keras menahan ngantuk mulai
dari melototoin pemateri sampai ngolesin fresh
care di bawah mata) , sebelum makan siang olahraga lagi dengan matahari
tepat diatas kepala sukses bikin kulit yang udah item jadi makin eksotis
gosongnya. Ketika makan pun mesti masuk ruangan dengan teratur, duduk yang
rapi, berdo’a bersama dan ketika makan nggak boleh ada suara. Lebih penting
lagi makannya mesti cepat malah kadang harus habis dalam hitungan 30. Alhasil
makan nggak lagi mentingin kunyah 33x, boro-boro dah yang ada kunyah kanan-kiri,
telan. Padahal menunya enak-enak tapi karena waktunya sedikit ada aja yang
nggak sempat kemakan. Tiga hari pertama aku selalu nggak bisa menikmati buah
sebagai pencuci mulut. Hari keempat aku memodifikasi cara makan dengan
menjadikan buah sebagai lauk. Cuma di diklat kesamaptaan ini aku ngerasain
bahwa makan nasi lauk semangka ternyata enak juga.
![]() |
ayooo makan yang cepat :D (dok. kanwil kemenkumham Jambi) |
![]() |
push up (dok. kanwil kemenkumham Jambi) |
![]() |
push up terus biar kekar (dok. kanwil kemenkumham Jambi) |
![]() |
(dok. kanwil kemenkumham Jambi) |
Selain itu ada banyak latihan yang benar-benar menguras
tenaga (cailaaah) kayak latihan beladiri, Panca daya, lintas medan, merambat
tambang, latihan menembak, apa lagi yaaa banyak deh pokoknya.
Capek? iya.
Kesal? Kadang iya.
Nyesal? Nggak sama sekali.
Dibalik latihan yang sempat bikin nangis ini aku dapat
banyak pelajaran terutama tentang kebersamaan. Aku ingat di hari pertama udah
disuruh merayap di atas tanah becek yang bikin celana-baju kotor banget. Padahal baju seragam pdl cuma ada satu
stel. Mau nggak mau kita semua harus mencuci sebelum tidur. Aku bisa sih nyuci,
tapi pakek mesin cuci. Ternyata susah ya nge-bros kotoran tanah yang nempel di
baju. Badan udah pegal, mata udah ngantuk, tapi masih harus nyuci baju yang
susah bersihnya ini. Mamaaaaa.... hiks. Tapi sebelum aku gegulingan di lantai
kamar mandi, partner aku yang cewek-cewek bersedia mencucikan dan aku cuma
kebagian tugas ngejemur. Makasiih yaaak kalian huhuhu.
Cerita lainnya, kalau kita sedang latihan fisik kayak jogging atau
long mars (jalan jauh) aku pasti berada diurutan ketiga, kedua, bahkan
pertama...... dari belakang. Tapi teman-teman lain bukannya meninggalkan justru
kasih semangat dan bahkan aku ditarik tangannya supaya nggak tertinggal
rombongan. Hal-hal yang kayak gitu bikin aku terharu huhuhu. Mungkin karena
senasib dan sepenanggungan kita semua nggak segan untuk saling berbagi, saling
support.
![]() |
(dok. kanwil kemenkumham Jambi) |
![]() |
tidur dimana ajapun bisa (dok. kanwil kemenkumham Jambi) |
![]() |
we need full of concentration (dok. kanwil kemenkumham Jambi) |
![]() | |
tembak adek, bang... (dok. kanwil kemenkumham Jambi) |
![]() |
Rinduuuuu (dok. kanwil kemenkumham Jambi) |
Nggak hanya mereka, para pembina dan panitia juga bikin aku
yang awalnya menganggap diklat kesemaptaan ini sebagai beban berubah menjadi
hal yang menyenangkan. Pak Ihsan, Pak Ridwan, Pak Riyadi, Bang Andri, mereka
adalah instruktur yang tegas namun penyayang (cieee). Mereka tegas disaat kami
latihan, tapi mereka juga memperhatikan kondisi siswanya. Menulis ini bikin aku
kangen dibecandain pak Ihsan, nyabut uban pak Ridwan, ditenangkan pak Riya, dan
diledekin sama bang Andri. Terimakasih pembina yang sudah memberikan banyak hal
yang bermanfaat untuk kami khususnya aku, aku berdo’a semoga beliau-beliau
tersebut selalu dilindungi Allah dimanapun mereka berada.
Lebih haru disaat acara malam perpisahan, kita semua
bersenang-senang dengan bernyanyi dan berjoget bersama. Awalnya sih pada
malu-malu, eh lama-lama pada lepas segel dan semua bergoyang #aseeek.
Setelah
selesai bersenang-senang eh malah bertangis-tangis ria disaat acara malam
renungan.
Semua menangis nggak terkecuali aku. Pak Ihsan, pembina kami
berbicara tentang sosok orang tua yang selalu mendo’akan kami, berjuang tanpa
lelah hanya untuk kebahagian kami, tapi sebagai anaknya kami belum banyak bisa
membalas jasa orangtua. Siapapun pasti tersentuh kalau sudah menyangkut jasa
orangtua. Aku jadi ingat mama dan papa. Betapa mereka adalah suporter terbaik
dalam hidupku. Support merekalah yang membuat aku menjadi bagian dari
Kemenkumham. Awalnya aku membenci dunia ini, aku merasa kenapa aku harus susah
payah bekerja sedangkan teman-teman seumurku masih asyik dengan dunia remaja?
Tapi makin kesini aku makin sadar, bahwa apa yang orangtuaku lakukan itu
hanyalah demi kebahagiaan Ein semata. Sekalipun mereka nggak pernah meminta
bagian dari gaji yang kuterima. Mereka juga tidak pernah menuntut apapun. Kalau
bukan karena mereka, aku mungkin nggak jadi bagian dari Kemenkumham, aku nggak
akan ketemu sama rekan-rekan yang loyal seperti angkatan ini, aku nggak akan
ketemu sama pembina yang banyak mengubah sudut pandangku, aku nggak akan ketemu
senior-senior baik yang mau menasehati bocah labil ini. Huaaaa jadi kangen kesamaptaan.
Tapi kalau disuruh ngulang sih nggak mau hehee. Soalnya
nggak kuat lari, aku kuatnya Cuma lari dari cowok-cowok php #eaaaa.
Pesannya adalah sesulit apapun itu selalu menyenangkan
mencobal hal baru, karena dibalik pandangan “sulit” selalu ada hikmah yang bisa
diambil.
"budak bagak" nama regu yang isinya orang-orang yang suka bikin ketawa (dok. kanwil kemenkumham Jambi) |
ayo merayap (dok. kanwil kemenkumham Jambi) |
nunduuuk, ada batang pohon! eh tahunya.... :P (dok. kanwil kemenkumham Jambi) |
tidur di kuburan?!! (dok. kanwil kemenkumham Jambi) |
merayap tambang yang bikin perih #ifyouknowwhatImean (dok.kanwil Kemenkumham Jambi) |
fun game, fun moment. (dok. kanwil kemenkumham Jambi) |
Selama dua minggu pelatihan dan pendidikan di hari terakhir kami juga melakukan peragaan di Kantor Wilayah Kemenkumham Jambi untuk menunjukkan kepada keluarga besar Kemenkumham Jambi bahwa kami bisa mengikuti pelatihan dengan baik.
Ka.Kanwil memberi kata sambutan (dok. kanwil kemenkumham Jambi) |
peragaan bela diri menggunakan tongkat T (dok. kanwil kemenkumham Jambi) |
panca daya yang mengubah beberapa mereka menjadi harimau :P (dok. kanwil kemenkumham Jambi) |
Masih banyak lagi nano-nanonya rasa kesemaptaan tahun ini, tapi cukup segini yang bisa aku ceritakan disini, selebihnya akan terus terkenang di hati #sedaaap.
Oh ya aku juga mau ngucapin happy second anniversarry untuk
polsuspas Kemenkumham Jambi angkatan 2012 :D cerita tahun lalu aku tulis
disini. Harapannya semoga aku, kamu, kita semua bisa menjadi pegawai
yang lebih baik, berintegritas, dan bekerja dengan nurani. Amiiin.
Jayalah Pemasyarakatan!!!
(dok.kanwil Kemenkumham Jambi) |
Get notifications from this blog
Mantap dan bikin haru T_T
ReplyDeleteLapas Bangko
makasih sudah mampir dan baca, abang ^_^ makasih juga kerja samanya selama diklat kesemaptaan 2015 :D
ReplyDeletewah keren juga yaaa,,
ReplyDeletebtw itu yang 'merayap tambang yang bikin perih' bikin gue jadi gemetar sejenak hahahaa..
eh, blognya makin cantik aja ih :D
Pengalaman yang berharga, ya :) Kalau nasi sama semangka aku juga belum pernah. Tapi kalau sama apel dan nanas pernah, malah enak, hihihi.
ReplyDeleteWara Lofitra : makasih bang wara, haha silahkan artikan sendiri ya :P masih template gratisan ini bukan customize, pengen sih desain sendiri cuma nggak ngerti hehe
ReplyDelete@dunia kecil indi : halo indi, makasih sudah mampir dan baca ya. kalau nanas dan apel sih udah sering dibikin sambel emang enak :D
wah diklatnya pasti seru tuh,,hehe kebersamaannya pasti kerasa banget ya,walaupun cape tapi dapet pelajaran dan pengalaman yang berharga :)
ReplyDeletemantap,,
ReplyDeleteHai ka Ein ..
ReplyDeleteKak, untk pembinaan putra dan putri apa disatu tempat yang sama atau gimana?
Hai ka Ein ..
ReplyDeleteKak, untk pembinaan putra dan putri apa disatu tempat yang sama atau gimana?
Kak. Berapa lama kakak pendidikan nya ?
ReplyDeleteKak berapa lama kakak pendidikan
ReplyDeletekak, untuk penempatan kerja bagaimana? ditempatkan sesuai daerah asal atau dirandom?
ReplyDeletebaca disini yaa http://www.dudukpalingdepan.com/2017/07/question-dan-answer-terkait-pembukaan.html
DeleteHaii kak.. Tahun ini sy jg mau daftar nih jd polsuspas.. Semoga aja rejeki bisa lulus jg kyk kaakak..
ReplyDeleteTp sy minder sm tinggi badan *hiks soale utk cewek 155 dn sy cuma 156pas ngukur di puskesmas.. Takutnya nnti pas diukur diknwil malah berkurang ðŸ˜
Klo sdh lulus nnti, apakah langsung diklat?
ReplyDeleteHy kakak... tahun ini juga saya daftar nih jadi SIPIR. semoga rejeki bija lulus seperti kakak
ReplyDeleteTq
Mantapp .itu kesemapta an , TKD dan kompetensi bidang ujian nya di kakanwil ya mbak ??
ReplyDeleteBukan di lapas/rutan yg akan ditempati tugas nantinya ??
Tempat diumumkan lebih lanjut jika lulus ya
Deletekak yg merayap d tambang itu bawah ny sungai ny dalam gak ya kak? hehe
ReplyDeletekalo gak bisa berenang gmnana ya?
Enak ya ceeritanya ..semuanya menjadi muda dan inda setelah lulus
ReplyDeleteDiklatnya 2 minggu yaa?? Sy kira hitungan bulan 😂
ReplyDeleteSalam pemasyarakatan, letting 2017 #solidar17as
ReplyDeletegmna rasanya mb tidur di kuburan
ReplyDelete