Duduk Paling Depan: Jambi
Tempoyak. Cherrybelle Aja Suka.

Tempoyak. Cherrybelle Aja Suka.

Aku suka tempoyak hingga tetes terakhir” *pakek nada lagu iklan susu*

Kuahnya yang kental dengan rasa asam manis pedas, harum khas durian. Kuah nikmat itu bergumul dengan ikan patin yang dagingnya lembut dan gurih. Bisa juga dengan jenis ikan lain atau udang, euum.. Delicious *lap iler*.

Kalau orang Jambi udah pasti tahu lah ya sama yang namanya Tempoyak. Apa? gak tahu? Duh, pasti Jambinya karbitan nih, atau kw 20?!. Meski nggak semua orang Jambi suka sama Tempoyak (berdasarkan survey aku ke warga komplek) tapi hampir semua orang Jambi tahu kalau salah satu makanan khas Jambi adalah Tempoyak.
Kalau Palembang punya empek-empek, Jakarta punya kerak telor, Jogja punya gudeg, nah Jambi punya tempoyak sebagai kuliner khasnya. Tempoyak itu terbuat dari fermentasi buah Durian. Tempoyak memang jadi sejenis lauk yang enak disantap dengan nasi putih. Apalagi kalau dihidangkan pas hangat-hangatnya, ditambah lalap dan makannya bareng orang tercinta, beeeeeh!
Aku sendiri suka banget makanTempoyak. Kalau nemu rumah makan yang jualan lauk Tempoyak, rasanya kayak nemu gebetan dengan kriteria yang diidam-idamkan *sekalian curcol*. Iya, soalnya meski Tempoyak makanan khas Jambi tapi disini lebih banyak kita temuin Rumah Makan Padang dari pada Rumah Makan Jambi. Itulah kenapa ada orang bilang, orang Padang nggak bisa lihat perempatan jalan, bawaannya pasti pengen buka rumah makan.
Meski begitu aku tahu dimana tempat makan Tempoyak yang enak di Jambi ini. Ada rumah makan “Bu Salma” yang memang menyajikan kuliner khas Jambi kayak Ikan patin tempoyak dan ikan patin pindang. Di beberapa restoran di Jambi juga menyajikan Tempoyak sebagai menu andalannya. Di depan kampus aku juga ada yang jual tempoyak yang seporsinya sesuai sama kantong mahasiswa.
Penasaran tempoyak itu penampakannya kayak apa? ini dia.



tempoyak udang made by mrs.Nur'aini a.k.a my emak.
Karena tempoyak berbahan dasar fermentasi durian, nggak semua orang bisa makan karena ada orang yang nyium bau durian aja udah mual. Aku sih kasian banget sama orang yang nggak suka Durian, nggak menikmati hidup tuh. Karena bagi aku durian adalah buah surga yang bibitnya jatuh ke bumi dan kemudian dikembangbiakkan sama manusia. Kalau bukan buah surga nggak mungkin tuh seenak itu *teori ngasal*.

Tapi anehnya ada temen aku yang suka durian tapi nggak suka tempoyak, ada juga yang suka tempoyak tapi nggak suka durian. Kenapa nggak kayak aku aja sih, yang mencintai durian apa adanya bagaimanapun bentuknya. Dan tahukah kamu nggak aku aja yang doyan tempoyak, Cherrybelle aja suka, nih buktinya.
Oh iya kalau ada yang mau coba masak Tempoyak tinggal googling aja resepnya. Jangan tanya aku karena aku masak mie instan aja nggak enak apalagi masak tempoyak. Walaupun banyak cowok yang suka sama cewek yang jago masak, semoga jodoh gue kelak memaklumi bahwa gadisnya ini nggak bisa masak. Lah, curcol lagi ._.
Kalau kalian yang belum pernah nyobain Tempoyak tapi penasaran sama rasanya, boleh lho hubungin aku untuk jadi guide dan temen makan tempoyak bareng. *ini bukan modus* *kalau dianggep modus ya nggak apa-apa juga sih* *sambil menyelam minum susu*.

Nb: tulisan ini sebelumnya dimuat di http://jabloco.blogspot.com/2014/06/tempoyak-cherrybelle-aja-suka.html
Mengabdi, Menginspirasi, Berprestasi!

Mengabdi, Menginspirasi, Berprestasi!

Judul di atas adalah slogan dari LSO (Law Science Organization) , Organisasi yang kemarin berkolaborAKSI bersama komunitas B+ mengadakan kegiatan di Lapas Anak Ma.Bulian, Jambi.


Ada bahagia yang nggak bisa dinilai dengan apapun saat aku berkegiatan seperti ini. Ada rasa haru disaat melihat teman-teman relawan yang rata-rata aku nggak kenal sebelumnya tapi atas rasa kepedulian mereka mau menempuh perjalanan kurang lebih satu jam dari kota Jambi menuju Lapas.

Lebih haru lagi saat aku melihat anak-anak didik di Lapas yang biasanya minder, malu untuk mengungkapkan pendapat, hari itu malah rebutan tunjuk tangan bahkan berdiri untuk menyuarakan opininya. Hari itu teman-teman dari LSO mengusung tema "Kejujuran mencegah korupsi" yang disampaikan dengan ringan melalui film pendek yang menarik.
Melawan Ragu

Melawan Ragu

Setiap akan memulai hal baru selalu terlintas keraguan bahkan ketakutan di dalam diri ini. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul seolah-olah menahan diri untuk melangkah. "Apa ini akan berhasil?" "Gimana kalau ternyata nggak ada yang support?" "Gimana kalau ternyata malah dicemooh orang?" "Yakin ini nggak akan sia-sia?" dan serentetan pertanyaan lainnya di dalam hati yang bikin semakin ragu memulai hal baru.


Kadang-kadang suka stres sendiri karena pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari diri sendiri justru nggak bisa aku jawab. Kalau sudah gitu kadang suka stuck sendiri dan nggak tahu harus ngapain. Tapi biasanya setelah melewati guling-guling di rumput kamar seharian akhirnya muncul kalimat lain di dalam kepala "Kalau mau tahu jawaban dari semua pertanyaan itu satu-satunya cara adalah mencoba. Gimana bisa tahu itu gagal atau berhasil kalau nggak dicoba? gimana bisa tahu ada yang support atau nggak kalau nggak berani memulai? gimana bisa tahu orang-orang akan mencibir atau malah memuji jika terus bergumul dengan keraguan? gimana bisa tahu ini akan sia-sia atau malah bermanfaat untuk orang lain jika kamu terus diam di kamar? Keluarlah, mulailah dengan sederhana, semampu yang kau bisa".
Sharing is caring

Sharing is caring



“This life is for loving, sharing, learning, smiling, caring, forgiving, laughing, hugging, helping, dancing, wondering, healing, and even more loving. I choose to live life this way. I want to live my life in such a way that when I get out of bed in the morning, the devil says, 'aw shit, he's up!”
Steve Maraboli, Unapologetically You: Reflections on Life and the Human Experience




Udah mayan lama nih nggak nge-post. Maafkanlah penulis amatiran yang sok sibuk ini. huhu.
Ramadhan Ceria Bersama Anak Didik di Lapas Anak Ma.Bulian, Jambi.

Ramadhan Ceria Bersama Anak Didik di Lapas Anak Ma.Bulian, Jambi.


Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. Alhamdulillah..

Duh, nggak henti-hentinya aku bersyukur atas kelancaran acara kemarin.

Sudah lama sebenarnya aku menggagas sebuah komunitas sosial anak muda yang melakukan pendampingan ke Lapas (Lembaga Pemasyrakatan) namun belum ketemu moment yang pas untuk memulai langkah awal. Pas banget waktu lagi main twitter ngeliat timeline @DreamDelion yang mengadakan acara “Share the Love” yang menggalang dana  buka bersama dan pemberian donasi buku untuk anak-anak di Lapas Tanggerang. 

Terinspirasi @Dreamdelion akhirnya aku mengajak teman-teman komunitas B+ dan bekerja sama dengan komunitas Sketchers Jambi dan Bara Api untuk mengadakan acara “Ramadhan Ceria” di Lapas Anak Ma.Bulian, Jambi.

Pemuda : Berkarya, Peduli dan Berkontribusi. (Pelatihan Puisi di Lapas Anak dan Wanita Ma.Bulian)

Pemuda : Berkarya, Peduli dan Berkontribusi. (Pelatihan Puisi di Lapas Anak dan Wanita Ma.Bulian)



Senin, 26 mei 2014 yang lalu, di lapas tempat aku bekerja kedatangan teman-teman komunitas “Malam Puisi Jambi (MPJ)”. Komunitas yang isinya anak-anak muda pencinta puisi. Biasanya setiap sebulan sekali mereka mengadakan pesta puisi mengundang siapa saja untuk membacakan puisi. Aku juga sering datang untuk baca puisi atau jadi mc. 

Hari itu mereka memberikan pelatihan membaca puisi ke warga binaan wanita dan anak didik di lapas tempat aku bekerja. Pelatihan satu setengah jam dirasa kurang cukup untuk mereka semua belajar mengekspresikan diri melalui pembacaan puisi. Awalnya sih warga binaan pada malu-malu untuk bacain puisinya, harus dipancing dulu sama temen-temen komunitas MPJ.
Mereka juga bisa berkarya #NapiCraft

Mereka juga bisa berkarya #NapiCraft

Assalamualaikum...

Kalau ditanya hobiku apa, salah satunya adalah menulis. Tapi nggak sinkron banget sama blog yang sering terbengkalai :P

Mau cerita soal kerjaan ah,
Kerjaan aku nih kadang-kadang bisa santai banget, kadang-kadang bisa sibuk banget, kadang-kadang bisa santai tapi sekaligus sibuk atau sebaliknya sibuk sekaligus santai.
Jadi Polsuspas atau yang biasa dikenal sipir penjara emang ngeri-ngeri -sedep. Bisa ngebayangin kan yang dihadapin sehari-hari itu orang yang  nakal-nakal gimanaaa gitu makanya bisa dapat tiket ekslusif menginap gratis selama bertahun-tahun di hotel prodeo.
Pendampingan Sahabat Ilmu Jambi

Pendampingan Sahabat Ilmu Jambi

Meski mereka rada susah diatur, meski mereka susah untuk duduk diam dan mendengarkan dengan seksama, tapi selalu ada senyum dan tawa yang tulus terpancar dari bocah-bocah itu :)

Sabtu (26/10) kemarin aku dan relawan Sahabat Ilmu Jambi (SIJ) ke panti Al-kautsar untuk pendampingan.
Kangen banget sama anak-anak itu, udah lebih sebulan aku nggak ke panti karena sebelumnya masuk asrama untuk prajabatan. Ketemu mereka itu kayak moodbooster. Padahal kepala aku rada pusing karena kurang tidur (abis dinas malem) dan capek juga abis nemenin keponakan berenang. Tapi mereka itu kayak sumber semangat, moodboosternya aku.

"Hai... Apa kabar? masih inget nggak sama kakak?" 
"baik.. masih dong, kak Ein"

Duh, senengnya mereka masih inget meski ada juga lupa :P
Happy Second Anniversary Sahabat Ilmu Jambi  :D

Happy Second Anniversary Sahabat Ilmu Jambi :D


Yeaaaaay, Sahabat Ilmu Jambi (SIJ) udah dua tahun. Nggak kerasa, komunitas yang diinisiator oleh senior aku, kak Bella Moulina sampai sekarang masih eksis dan terus berkontribusi khususnya di bidang sosial dan pendidikan di daerah kami tercinta, Jambi.
Buka bersama Sahabat Ilmu Jambi

Buka bersama Sahabat Ilmu Jambi




Yuhuuu, apa kabar readers? :)

Ini udah masuk puasa yang ke.. masih tetap semangat kan? Puasa nya udah bolong berapa? Atau masih belum ada yang bolong? Hebaaat.
Oh ya, Koleksi sendal gimana? Udah banyak? :P

Oke daripada ngelantur, aku mau cerita kalau hari sabtu (20 juli’13) aku bersama komunitasku, Sahabat Ilmu Jambi ngadain buka bersama di panti asuhan Al-Kautsar. Panti ini memang menjadi asuhan komunitas SIJ yang mengadakan pendampingan setiap minggunya bersama adik-adik asuh disini. 

Alhamdulillah, acaranya berjalan lancar dan seru.  Sambil menunggu waktu berbuka, kami (relawan SIJ dan adik-adik) baca yasin bersama sekaligus tahlilan. Habis itu dilanjutin ceramah dari ustad Ahamad Nopriansyah. Beliau menyampaikan dengan bahasa yang ringan bahwa kita semua harus bersyukur terutama untuk adik-adik asuh, mereka adalah orang-orang kuat yang Allah pilih sehingga mereka harus hidup bersama dengan rukun di panti asuhan. 

Serunya pas sesi tanya jawab, ada-ada aja pertanyaan dari adek-adek asuh yang bahkan kakak-kakak relawan aja nggak kepikiran. Misalnya “Kebahagiaan itu apa?” atau “Kesuksesan itu diukur dari apa?” ada juga yang nanya “Di dalam Alqur’an dibilang kalau orang yang mencuri hukumannya potong tangan. Terus kenapa kalau di Indonesia orang yang mencuri tidak dipotong tangan melainkan hanya di penjara? Apa orang-orang di negara ini melalaikan ajaran Allah?”
Perjalanan Sahabat Ilmu Jambi ke Desa rukam dan Sakean

Perjalanan Sahabat Ilmu Jambi ke Desa rukam dan Sakean



Assalamualaikum...

Udah lama aku gak posting blog, padahal koneksi internet lancar-lancar aja sih tapi mood nulisnya yang nggak lancar huhuhuh.

Aku mau cerita tentang perjalananku bersama komunitas Sahabat Ilmu Jambi (SIJ) ke Desa Rukam dan Sakean. Oh ya sebelumnya aku udah pernah cerita tentang komunitas SIJ di blog ini.

Beberapa waktu lalu antara bulan Januari-Februari beberapa wilayah di kota Jambi terkena musibah banjir yang disebabkan curah hujan yang tinggi dan meluapnya permukaan sungai terpanjang di pulau Sumatera, sungai batanghari.
Mengenal dan Melestarikan Lagu Daerah Jambi

Mengenal dan Melestarikan Lagu Daerah Jambi


Remaja mana yang nggak mengenal lagu Baby-Justin Bieber atau I Heart You dari SM*SH. Mulai dari yang tua, remaja sampe anak-anak tau dan bahkan hafal lagu tersebut. Tapi coba tanyakan tentang lagu Injit-injit Semut, Batanghari, Dagang Manumpang, Selendang Mak Inang, pasti hanya sedikit yang tau lagu-lagu tersebut. Padahal lagu-lagu tersebut adalah lagu daerah kita, Jambi.

Lagu-lagu daerah Jambi tidak hanya yang saya sebutkan di atas, tetapi masih banyak lagi. Taukah anda? Mau kah anda mencari tahu nya?

Derasnya budaya asing yang masuk ke Indonesia memang tidak dipungkiri banyak mempengaruhi kebudayaan kita, termasuk lagu-lagu. Bagaimana tidak, televisi nasional pagi-pagi sudah menayangkan  acara musik yang didominasi lagu cinta dan lagu orang dewasa. Kalaupun ada lagu anak, gaya anak yang menyanyikanpun meniru-niru orang dewasa. Jadi mungkin terlihat wajar bahwa anak jaman sekarang kurang bahkan tidak mengenal lagu daerahnya sendiri.