Duduk Paling Depan: Inspiratif
Do'a untuk papa

Do'a untuk papa

Ketika aku kecil aku terjatuh dari sepeda kau menenangkanku, meniup lutut ku yang luka dan berkata "jangan menangis, luka begini akan cepat sembuh". ketika aku sakit, kau mengelus ubun-ubunku, membacakan ayat suci Alqur-an dan mencium dahiku, tanpa perlu berkata aku tau kau mengharapkanku segera pulih dan aktif bermain lagi. Kau adalah tempatku merengek uang jajan, telah diberi seribu aku minta dua ribu, aku selalu merasa kurang karena aku selalu ingin membeli apa yang dijual abang-abang mainan di dekat sekolahku. Kau tetap sabar mengajari ku mengaji padahal aku sendiri tidak begitu tertarik memperhatikan huruf-huruf Al-qur'an dan selalu saja melirik ke arah televisi.

pelajaran hidup

pelajaran hidup

pengalaman ini itu bikin gue banyak belajar. belajar menjadi yang lebih baik tentunya. mulai menata hati untuk nggak terus berharap orang lain mengingat aku, care sama aku, atau berharap orang lain selalu ada buat aku. tapi itu egois namanya. sedikit-sedikit aku mulai belajar gimana menjadi yang terbaik untuk orang lain bukan mengharap yang terbaik dari orang lain.

lho, bukan nya itu merugikan pihak kita namanya? nggak. kalau kita ingin di hargai orang lain coba lah untuk menghargai orang itu terlebih dahulu. :)