√ Tiga Profesi yang Saya Cintai - Duduk Paling Depan

Tiga Profesi yang Saya Cintai




Saya adalah seorang ibu rumah tangga yang juga bekerja sebagai petugas lapas dan blogger. Semua pekerjaan tersebut sangat saya cintai sekalipun saya sering merasa keteteran dan kecapekan karena mengerjakan ketiganya. Tapi kalau disuruh memilih salah satu, apa yang saya pilih? mari kita bahas satu-satu. 


Saya sudah menjadi petugas lapas sejak saya masih single, jadi saya sudah terbiasa dengan ritme pekerjaan baik berhadapan dengan orang lain ataupun di depan komputer. Apalagi punya gaji sendiri itu sudah kayak hal yang menyatu dalam diri saya, akan aneh rasanya kalau saya menadah tangan ke orang tua. Beruntungnya Allah memberikan saya jodoh yang satu profesi alias sesama petugas lapas jadi dia mengerti pekerjaan saya dan nggak menuntut saya harus menjadi full time ibu rumah tangga. 

Menjadi ibu rumah tangga rasanya kayak makan permen nano-nano 😜 (ketahuan deh generasi berapa nih tahunya permen nano-nano). Beneran rasanya manis asam asin. Bahagia itu pasti, tapi lelahnya dan menguji kesabarannya juga luar biasa. 

Bayangin pagi-pagi saya sudah harus  melakukan banyak pekerjaan dalam waktu yang singkat menjelang ke kantor. Sholat subuh, nyususin Mukhlas kalau dia kebangun, bikin sarapan saya dan suami (kadang skip kalau nggak sempat), bikin makanan Mukhlas, Pumping ASI, cuci botol, mandi, mandiin Mukhlas (gantian juga sama suami kalau dia lagi libur), pakaikan baju, lalu saya yang siap-siap pakai seragam baru pergi ke kantor. Nggak jarang saya terlambat beberapa menit meskipun kantor di sebelah rumah 😥.

Pulang kantor ya sibuk lagi. Masak, mandiin Mukhlas, nyusuin, belanja keperluan rumah, dll. 

Malamnya nemenin Mukhlas main sampai dia ngantuk, disusuin, nah biasanya kalau Mukhlas tidur saya ikut tidur karena sudah keburu lelah mau beres-beres rumah. Makanya pagi-pagi selalu riweh karena saya nggak bisa masak atau beberes malam-malam. Pernah saya paksain, saya masak dan beres-beres sampai tengah malam. Besoknya saya sempoyongan karena kurang tidur dan jadi nggak konsentrasi di kantor. 

Pada akhirnya saya memilih untuk nggak memaksakan diri, yang penting prioritas keluarga terpenuhi. Misalnya nih saya sudah capek masak, saya biarkan pakaian belum dilipat karena saya mau istirahat. Besoknya saya lipat pakaian yang sudah menggunung, tapi saya nggak masak alias beli aja di rumah makan. Biarin kalau ada yang mau komentar saya pemalas atau apa, daripada saya sakit dan nggak bisa ngurus anak. 

Malah pernah suatu hari nggak ada angin nggak ada hujan suami saya bilang "nanti kalau ekonomi kita sudah stabil dan ada rejeki lebih kita cari pembantu aja yang nyuci, masak, beres-beres. Jadi adek nggak capek lagi, cuma urusin mas dan Mukhlas aja". 

Uuuh, saya terharu banget rasanya suami bilang begitu. Sekalipun itu masih wacana, tapi setidaknya dia udah peduli dan mikirin sampai kesana. Nggak jarang juga dia bantu pekerjaan rumah, aaah aku tresno karo koe mas 😍.


Walaupun jadi ibu rumah tangga yang juga bekerja itu rempong, tapi saya menikmatinya dan bahagia. Sekalipun saya ada mengeluh, ya wajarlah ya namanya juga manusia. Emangnya robot yang nggak pernah ngeluh dan kalau baterai habis tinggal diganti atau dicharge

Saya memang sudah mendedikasikan hidup saya sebagai seorang ibu dan abdi negara, tapi di dalam diri saya masih ada cita-cita dan passion yang harus saya hidupkan yaitu menjadi penulis. Nggak muluk-muluk harus punya sekian buku atau nulis yang berat-berat. Menulis pengalaman dan cerita yang sekiranya bisa bermanfaat bagi orang lain di blog sudah membuat saya senang 😃. 


Dengan menulis di blog juga sebagai "me time" untuk saya dari penatnya rutinitas pekerja dan ibu rumah tangga. Disini saya bisa menuliskan ide, unek-unek, pengalaman, bahkan dituntut membuat konten kreatif. Bonusnya lagi, saya bisa dapat uang dengan nge-blog. Mungkin jumlahnya nggak banyak dan nggak tetap seperti pekerjaan saya, tapi dapat uang dari sesuatu yang kita sukai itu rasanya kayak cinta kita dibalas sama orang yang selama ini kita kagumi *eaaak*. 

Ngeblog juga bikin saya nambah teman, misalnya dengan ikutan komunitas blogger. Salah satu yang saya ikuti adalah komunitas blogger Muslimah Jambi. Selain sharing tentang ilmu blog, setiap dua minggu ada writing challenge dengan tema yang berbeda sehingga memacu saya untuk menggali ide dan menuliskannya 💻. 

Balik lagi ke pertanyaan kalau disuruh milih, saya bakalan pilih profesi yang mana? Jawabannya : semuanya. Karena ketiga profesi tersebut melengkapi hidup saya, kalau hanya salah satu mungkin saya nggak akan bahagia seperti sekarang. 

Tapi ingat ya semua orang punya pilihan hidupnya masing-masing, ada yang bahagia dengan menjadi full time mom ada yang bahagia jika menjadi working mom. Ada yang bahagia kerja full time di rumah, ada yang bahagia kerja di kantor. Tingkat kebahagiaan setiap orang berbeda-beda dengan pilihannya masing-masing. Please, don't judge.

Kalau kalian, profesi apa yang kalian cintai? kenapa? sharing di kolom komentar ya 😄






Get notifications from this blog

28 comments

  1. Sekarang saya Istri sekaligus Ibu rumah tangga, Blogger, Seniman dan Guru.. semuanya saya suka sih soalnya sesuai passion hihi tfs mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. mantep mba sandra, emang wanita itu multi talenta banget deh :D

      Delete
  2. pertanyaan yang sulit di jawab nih mbak, aq sama seperti mbak, irt di weekend, working mom di weekdays dan suka nulisss juga diantaranya,, melengkapilah kalo menurut aq mah, jadinya blm bisa milih satu nih yang paling di cintai,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. cinta nggak cuma satu kok mba, hihi. yang penting kita happy ngejalaninya :)

      Delete
  3. mbak mau nanya mbak, soalny mau ngikutin mbak gitu jadi sipir, ad kontak buat nanya nanya yg lebih privasi ga mbak?

    ReplyDelete
  4. jadi full time mom juga pahalanya banyak, mak. asal ikhlas selama menjalani ya. kadang ada yang nyesel kalau nggak sesuai dengan harapan. :)

    ReplyDelete
  5. Semangatttt bunda 😃. Kalau saya, pekerjaan yang saya cintai adalah mengajar, menjadi pembicara, aktivis. Tapi selama full jadi IRT. Saya mengurangi kadar kuantitasnya. Apapun itu, slalu brusaha mmbrikn yg trbaik. Smngattt 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. semangat mba, malah kalau saya lihat bunda erysha produktif banget ngeblognya ^^

      Delete
  6. Buat yang masih single kayak saya, profesi yang paling diidamkan ya jadi istri dan ibu hahaha..tapi kalau real life, kayaknya jadi blogger paling asyik mbak. profesi yang saya masih bisa sambil happy-happy ngerjainnya plus profesi yang bikin saya nggak bosen buat belajar terus :)

    ReplyDelete
  7. Mba kayaknya ku juga ga bisa lepasin 3 profesi ini ibu RT, ibu bekerja n blogger hehhee..
    btw i feel u banget dulu aku pernah maksain plg kerja habis nyusuin masak makan malam aku bebenah dan racik lagi masakan pokoknya beres sampe jam 12 besok subuhnya udah bangun pakpikpek di kantor saya kurang tidur bawaannya lemes dan emosian wkwkwk alhamdulilah udah 2 th kami diberi titipan rezeki buat pembantu jadi tugasku skrg masak dan urus anak-suami klo dirumah. Smeoga sehat dan semangat terus y mba ^^ kita BISA!

    ReplyDelete
    Replies
    1. huhu doain juga bunda nameera smoga tahun depan udah ada rejeki uang dan asisten rumah tangga yang baik. Semangat kitaaaa

      Delete
  8. terkadang saya suka salut sama yg menjalankan peran ganda mbak. pada saat hamil ini, saya tiba2 mengingat para wanita2 tangguh yg bekerja saat mereka menjalani masa kehamilan. Belum lagi nanti setelah melahirkan mereka hanya diberikan waktu beberapa bulan untuk cuti dan mengharuskan mereka bekerja kembali. saya merasakan betul bagaimana sebenanya perasaan mereka. Jika ada sebuah pilihan mgkin mereka akan tetap memilih dirumah.

    saya sangat setuju untuk tidak menjugde persolan working mom, karna kita tak pernah tau ada dapur yg hrus mengepul setiap hari, meskipun sesungguhnya nafkah urusan suami. namun kita tak pernah tau ada berapa juta wanita diluar sana yg tidak mendapatkan suami yg bertanggung jawab atas hidup mereka.

    semoga lelah mereka berganti lillah. Semoga Allah kuatkan pula pundak2 mereka dalam menjalankan peran ganda ini. 👍👍👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul sekali mba, saya mah kerjanya di ruangan apa kabar ibu2 hamil yang harus kerja di pasar panas-panasan? 👍👍👍

      Delete
  9. Kalau buat Saya Enaknya jadi Bos, gak usah kerja, duduk di rumah saja ngurus anak doang duit banyak bisa belanja sesuka hati hahaha... *Mimpi siang bolong*.

    ReplyDelete
  10. Kamu termasuk hebat mba, udh kerja, tp ttp masih ngelakuin kerjaan RT. Aku jujurnya ga sanggub sih, makanya masih pake asisten utk beresin rumah dan babysitter utk anak. Itu kerjaan berat sih aku akuin. Alasan itu jg kenapa aku masih betah kantoran. Kerja kantor ada jam2nya. Salutlah ama semua ibu rumah tangga apalagi yg double ama kantoran sekalian

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada masanya nggak sanggup juga mba, disanggup2in aja sih :D
      betulll, semua itu hebat kita harus saling support :D

      Delete
  11. Semangat menjalani semua kerjanya mba! Semoga amanah... tetap bermanfaat

    ReplyDelete
  12. Keep strong ya mak. Insya Allah repotnya akan berkurang ketika anak2 sudah mulai mandiri. Para suami merasakan kok capeknya para ibu meski kelihatannya tidak membicarakannya.

    ReplyDelete
  13. Saat ini sudah banyak yg teredukasi tentang mom war..
    Lewat tulisan gini, juga bisa menjadi media edukasi untuk tak saling menjatuhkan satu sama alias a.k.a jugdemental lah..

    Sama mbak..3 pekerjaan itu saling mendukung.. Dari kerja bisa jadi ide konten blog, dari IRT bisa jadi tulisan menarik..

    Menulislah maka kamu akan mengerti siapa dirimu ,gitu katanya.. 😁

    Salam kenal dari kawasan tugu jogja 😘

    ReplyDelete
  14. Bonusnya lagi, saya bisa dapat uang dengan nge-blog. Mungkin jumlahnya nggak banyak dan nggak tetap seperti pekerjaan saya, tapi dapat uang dari sesuatu yang kita sukai itu rasanya kayak cinta kita dibalas sama orang yang selama ini kita kagumi *eaaak*.


    Uwaaaaaa sepakaaaaaaaaaat



    Aku juga pengen loh ngucapin "aku tresno karo kowe mas"
    Tapi nggak tau mau bilang ke siapa 😆😆😆

    ReplyDelete
  15. Luar biasa ibu yang satu ini. Gak bisa ngebayangin betapa repotnya melakukan semuanya multitasking. Berarti mba nya kerja dua-duanya ya? Mukhlas sendiri dong di rumah.

    Untung aja kantornya deket rumah ya mba, gak kebayang kalo kantornya jauh dari rumah, semakin berburu dengan waktu.

    ReplyDelete
  16. Mbak, posting dong apa yang harus kita persiapkan jika sudah lulus tes sbg sipir mulai dr pemberkasan, tentang diksar, mulai kerja,sampe prajabnya. Ditunggu ya mbak postingan inspiratifnya.

    Salam kenal dari yang sudah lulus di Provinsi Bangka Belitung

    ReplyDelete
  17. Bagus mba..
    Ak ngga bisa komen apa-apa, soalnya bukan ibu-ibu :D tapi makasih mba tulisanya.. jadi menjadi lebih tau...
    pasti repot, cape ya :D

    ReplyDelete