√ Untuk Kamu yang Sedang Memegang Pecahan Kaca - Duduk Paling Depan

Untuk Kamu yang Sedang Memegang Pecahan Kaca


Hai, dear. 

Yuk lepaskan pecahan kaca itu. 

Perlahan saja. 

Sudah?


Bagus.

Kamu mau mendengarkan aku?

Kamu nggak perlu menjawab apapun. Cukup dengarkan saja. 

Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri sayang. 

Aku tidak membenarkan perbuatanmu. Tapi lihat, semua sudah berlalu. 

Kamu nggak bisa merubah takdir, merubah semua yang sudah terjadi. 

Yang kamu bisa adalah mengikhlaskan, memaafkan. 

Ikhlaskan semuanya terjadi, dan maafkanlah dirimu sendiri. 

Kamu sudah melakukan hal yang benar. Buktinya hal yang sama nggak terulang, kan. 

You're not a bad girl. 

Maybe you was a bad girl but remember, nobody's perfect.

Lihat perjuangan yang sudah kamu lalui selama ini. 

You deserve to be happy, dear. 

Jangan gantungkan kebahagiaanmu pada kejadian di masa lalu. Tapi gantungkan harapanmu untuk meraih keindahan di masa depan.

Dan yang paling penting, lakukan yang terbaik dimasa kini. Karena masa depanmu bergantung dengan apa yang kamu lakukan hari ini. 

Jadi kalau kamu masih sibuk menyalahkan diri sendiri, kamu akan kalah dengan waktu yang terus melaju. 

Satu lagi, kamu harus tahu ada banyak orang yang menyayangimu. Sepenuh hati mereka. Sekalipun mungkin kamu belum pernah mendengar pernyataan langsung dari mereka tapi bagaimana kamu sekarang adalah andil mereka. 

Dan jika kamu merasa nggak ada yang sayang sama kamu, bercerminlah. 

Pertama, disana akan kamu lihat bahwa bayangan yang memantul itu adalah bukti dari cinta-Nya. 

Kedua, kamu akan melihat aku. 

Nggak ada yang lebih menyayangi kamu daripada aku. 

Aku yakin kamu memahami semua yang aku ucapkan di atas. 

Aku pergi ya, aku bawa potongan kaca ini. Ia akan lebih bermanfaat di tempat lain, bukan di lengan kita.


***
Tulisan di atas mengalir begitu saja, bingung juga mau namainnya apa. Entah puisi, entah cerpen, entah syair belaka. Intinya saya mau bilang untuk siapapun yang pernah terpikir untuk mengakhiri hidupnya coba tenang sejenak dan berdialog dengan diri sendiri. 

Kalau kamu ngerasa nggak punya siapapun, jangan lupa kamu ada karena dari kasih sayang DIA yang Maha Pencipta. Selalu ingat, bahwa di dunia ini nggak ada yang pantas mencintai kita sebesar diri sendiri. 

Bersabarlah, kita ini di dalam roda. Ada waktunya ia bergerak dan mengangkat kita ke atas. 


Get notifications from this blog

12 comments

  1. aku nangis mba baca blog ini, makasih mba kata2nya mengena sekali.

    ReplyDelete
  2. Benar sekali, kita ada seperti roda yang berputar. Terkadang di atas kadang juga di bawah

    ReplyDelete
  3. Mungkin itu yang dinamakan takdir :)

    ReplyDelete
  4. Terus berjuang kak, semangat :D

    ReplyDelete
  5. Masa lalu biarlah berlalu hehe

    ReplyDelete
  6. Semangat 😊💪💪

    ReplyDelete
  7. Kadang kita memang butuh menangisi diri sendiri tapi kemudian lupa bahwa sebenarnya kita itu kuat banget. Thanks for sharing.

    ReplyDelete
  8. Kisah nyata yang ditulis seperti syair.... kalau dinyanyikan pasti enak. :) bisa viral juga,hehehe...

    ReplyDelete
  9. Ahh, setuju banget mbak. Jangan gantungin hidup kita pada orang lain. Kita harus belajar kuat menghadapi hidup kita sendiri :)

    ReplyDelete
  10. Masya Allah ini real banget yang terjadi pada sesorang(bisa aku atau someone else) izin share dong mba enny di ig story ..

    ReplyDelete

Jalan-jalan ke rumah caca, mampir sebentar beli kedondong, jangan cuma dibaca, kasih komentar juga dong.