Lebaran Ke Kebun Binatang [Taman Rimbo Kota Jambi]
Jadi Bisa Liburan Tenang Dengan Traveloka
Beberapa waktu lalu sebelum saya menikah, saya pernah pergi liburan sendirian dari Jambi lalu ketemuan dengan sahabat saya di bandara Jakarta. Kami sama-sama ingin ke Belitung. Saya senang banget karena itu pertama kalinya saya traveling tanpa keluarga. Sebenarnya dapat izin dari orang tua terutama ayah agak susah karena beliau takut saya kenapa-kenapa. Tapi namanya sudah kebelet liburan segala cara saya pakai meyakinkan mereka. Akhirnya diizinkan juga dengan syarat harus sering-sering kasih kabar, handphone harus selalu aktif.
Gentala Arasy, Wisata di Tengah Kota.
Sebenarnya bisa sih liburan ke Paris dan selfie depan menara Eifel, tapi gimana dong ya nggak punya banyak waktu tuh. *digeplak sendok nasi*. Intinya sih nggak punya duit banyak buat kesana, tapi bahagia itu nggak selamanya tergantung pada uang banyak kok, yang pas-pas-an juga bisa bikin bahagia. Kayak kamu, pas di hati aku #eaaa #salahfokus
Museum Kata Andrea Hirata
on
May 21, 2015
Sebagai pekerja kantoran yang kerjanya Senin-Sabtu dari pagi sampai sore rasa jenuh pasti sering muncul (yang senasib mana suaranyaaaaaa?!!). Apalagi aku kerjanya di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang dikelilingi tembok tinggi berwarna abu-abu. Mana nggak ada cowok kece lagi (kalau dibaca senior aku, dijitak deh nih). Jadi pengen banget liburan tapi ada beberapa hal yang masih perlu dikerjakan sehingga belum bisa ambil cuti (cailaaaah gayanya, padahal bilang aja duitnya belum ada).
Daripada berkeluh kesah gundah gulana gelisah merana, mending aku mengingat kembali serunya liburan ke Belitung Februari lalu (klik disini untuk cerita tentang Belitung). Selain pantai, ada satu destinasi wajib untuk para wisatawan yang berkunjung ke Tanjung Pandan ini. Kalau kalian pernah baca novel Laskar Pelangi yang kemudian difilmkan tersebut pasti tahu dengan penulisnya, Andrea Hirata. Nah di Belitung ada satu museum namanya "Museum Kata Andrea Hirata"
Main-Main di Belitung
Seperti janji dipostingan sebelumnya, aku mau lanjut cerita tentang indahnya pesona Pulau Belitung. Disana aku sempat mengunjungi tiga pulau yaitu Pulau Langkuas, Pulang Kepayang, dan Pulau Pasir. Semuanya indah dan memanjakan mata. Untuk mencapai kesana bisa menyewa motor atau mobil. Karena aku takut diphpin bawa motor di tempat asing jadinya aku memutuskan untuk nyewa mobil + driver yang sekaligus jadi guide. Serunya lagi guidenya masih muda nggak beda jauh umurnya dari aku jadi ngobrolnya lebih nyambung *sekalian modus*.
Untuk menuju pulau-pulau tersebut bisa menyebrang dengan menyewa kapal nelayan dari pantai Tanjung Kelayang. Ketika sampai di Tanjung Kelayang aja udah jingkrak-jingkrak norak ngelihat putihnya pasir pantai dan birunya air laut dengan suara ombaknya yang merdu. Ternyata pulau-pulau yang ada di sekitar sana lebih bagus lagi dan bikin aku tambah norak.
Sore-Sore Unyu di Pantai Panyabong, Belitung.
Berawal dari mumetnya sama rutinitas harian dan butuh sesuatu untuk merefresh raga dan jiwa ini *cailaaaah lebay beudh dah* maka tanpa banyak persiapan aku beli tiket, ngerayu sahabat untuk nemenin, izin cuti di kantor, cuuuuus dari Jambi ke Jakarta lanjut ke Belitung.
Jadilah jum’at pagi dengan bawa satu ransel doang (iya cuma satu
tapi isinya belendung banget) aku ngojek ke Bandara. Niatnya sih pengen
ngangkot aja biar hemat, tapi bangunnya kesiangaaaan. Untungnya Lion air udah
ada fasilitas self check-in via website jadi nggak terlalu deg-deg-an sih.
Dengan Bismillah, aku minta abang ojeknya ngebut. Untung Jambi macetnya masih
wajar nggak kayak kota besar, aku sampai bandara tepat waktu. Perjalanan Jambi-Jakarta
Cuma 50 menit pakai pesawat. Iya sih judulnya kali ini backpackeran tapi aku
nggak kuat kalau mesti naik bus sehari semalam. Alih-alih mau refreshing, sampe
sana malah kliyengan mabuk darat. Transit di Jakarta lanjut ke Belitung cuma empat
puluh menit. Malah sangking sebentarnya, aku baru aja ngerumpiin satu cowok ke
temen eh udah ada pengumuman pesawat mau mendarat. Padahal niatnya ngerumpiin
sepuluh cowok gitu.