Duduk Paling Depan: review
Cara Mendapatkan Viu Premium Gratis Sebulan

Cara Mendapatkan Viu Premium Gratis Sebulan



Setuju nggak, kalau nonton film atau series itu rasanya bukan hanya untuk mengisi waktu luang, tapi justru buat menghilangkan penat dan stres dari rutinitas harian kita. 

Sebelumnya saya sempat cerita di postingan "Review Aplikasi Cinema21" kalau saya suka banget nonton bioskop. Tapi sayangnya sekarang saya tinggal di tempat yang nggak ada bioskopnya 😭. 

Solusinya adalah nonton di aplikasi layanan streaming legal kayak Netflix, Vidio, Viu, dan lain sebagainya. 

Tapi memang kalau harus berlangganan semua aplikasi ya boros juga. Apalagi dengan rutinitas pekerjaan, nggak mungkin punya waktu nonton setiap hari. 

Makanya biasanya saya pilih dulu nih series atau film apa yang pengen saya tonton dan itu kebanyakan ada di aplikasi yang mana. Baru deh bayar biaya berlangganannya.  

Akhir-akhir ini kan saya lagi senang nonton series F4 Thailand yang tayangnya exclusive di aplikasi Viu. Sebagai pencinta series F4 berbagai versi, saya excited banget dong. Nanti di bawah akan saya ceritain ya tentang F4 Thailand ini. 

Nah karena ceritanya yang seru dan bikin nagih, jadi saya cari-cari deh cara buat dapatin Viu Premium dengan harga murah atau diskonan. Eh malah ketemu yang gratisan😍. 

Cara Mendapatkan Viu Premium Gratis

Buat teman-teman yang belum tahu, ini cara untuk mendapatkan Viu Premium Gratis Sebulan. 

1. Harus Pakai Provider Telkomsel

Ini syarat utamanya ya. Jadi kalau teman-teman yang pakai provider lain, saya kurang tahu. Coba deh tanya sama sales atau admin medsosnya, mana tahu ada kerja sama bareng Viu juga. 

2. Cek Poin di MyTelkomsel



Jadi memang Viu Premium gratis ini merupakan layanan untuk pelanggan setia Telkomsel. Setiap kita isi pulsa atau kuota, kan dapat poin tuh. Nah coba deh cek poin kalian masing-masing, ada berapa. Untuk dapatin Viu Premium gratis ini kita bisa menukarkan 50 poin kita. 

Cara Menukarkan Poin Telkomsel ke Viu Premium



  • Buka aplikasi My Telkomsel
  • Lihat menu di bawah dan pilih menu "Poin". Jumlah poin akan terlihat pada bagian kiri atas
  • Lihat bagian kanan atas ada ikon pencarian klik itu lalu ketik "viu" di kolom nama merchant terus langsung klik cari. Kalau mau manual bisa juga cari di bagian menu "hiburan" ya. 
  • Nanti muncul pilihan bebas akses Viu Premium 30 hari dengan menukarkan 50 poin. Klik "tukar". 
  • Setelah itu akan dikirimkan kode voucher dan melalui sms dari 777. Perhatikan batas waktu penukaran vouchernya ya, jangan sampai kadaluarsa.
3. Ubah akun Viu gratisan Jadi Akun Premium

Nah ini agak tricky, simak caranya di bawah ini ya. Pastikan teman-teman login di aplikasi Viu menggunakan email. Kalau login pakai nomor HP, malah nggak bisa. 

Setelah itu buka viu.com dari laptop atau komputer. Ribet emang, ini yang saya sayangkan dan sempat komplain ke Viunya. Tapi cuma dijawab template gitu😓. 

Setelah buka website Viu di laptop, Klik garis tiga pada kiri atas scroll ke bawah pilih dan klik "ubah jadi premium". Kemudian kita diarahkan pada pilihan penawaran paket Viu Premium. Lihat tulisan di bagian bawahnya "punya kode promo? terapkan" nah klik yang "terapkan". 





Baru deh kita masukkan kode voucher yang tadi didapatkan dari Telkomsel melalui sms. Setelah itu kita akan diarahkan login dan ada notifikasi berhasil. Nah balik lagi ke Viu di hp, login dengan email yang sama, otomatis akun kita berubah jadi akun Viu Premium. 

Itu langkah-langkah dan cara mendapatkan akun Viu Premium Gratis selama sebulan dari Telkomsel. Sebenarnya kalau lihat tutorial di website resmi Viu Indonesia, langkah memasukan kode vouchernya ada di menu aplikasi Viu. Tapi entah kenapa sekarang menu itu nggak ada, saya sudah cek di android maupun ios. 

Sempat mau nyerah soalnya di website pun nggak ada pilihan masukkan kode voucher. Ternyata loginnya harus pakai email. Kalau login pakai nomor hp, tulisan "punya kode voucher? Terapkan" itu nggak muncul😴. 

Semoga bermanfaat ya buat teman-teman yang suka nonton khususnya film dan drama Asia. 

Rekomendasi Series dan Film Seru di Aplikasi Viu



Seperti yang saya ceritakan di atas, alasan saya ngebet langganan Viu Premium karena mau nonton F4 Thailand. Karena memang saya suka banget sama series Meteor Garden atau Boys Over Flowers baik yang versi Taiwan, Korea Selatan, Tiongkok. 

Kalau versi Indonesia dulu katanya pernah dibuat juga ya judulnya "Siapa Takut Jatuh Cinta?" tapi kalau nggak salah itu cuma inspirasi saja, bukan kerja sama adaptasi dari komik Hana Yori Dango (Jepang). #CMIIW

Saya ingat banget baca komik Hana Yori Dango itu pas SD. Wah sekarang sudah jadi emak-emak eh masih aja suka sama versi seriesnya. 

f4 Thailand



Kalau untuk urusan alur cerita pastinya F4 Thailand ini sama dengan versi lainnya. Pembedanya tentu ada vibes tersendiri dari komedi khas series Thailand. Komedinya itu banyak disuguhkan dengan mematahkan ekspetasi kita dari adegan satu ke adegan berikutnya. 

Para pemainnya juga fresh banget, kayaknya memang dipilih aktor dan aktris yang lagi hits di sana. Sebelumnya I have no clue dengan para pemainnya. Tapi karena nonton dan suka, jadi cari tahu para pemainnya deh. Ada Bright, Tontawan, Win, Dew, dan Hirunkit.

Series F4 Thailand ini juga diproduksi oleh GMMTV yang mana sudah banyak banget memproduksi series dengan cerita yang bagus dan pemain yang keren. 

Selain series F4, saya mau rekomendasikan juga film yang bisa ditonton di aplikasi Viu diantaranya ada Parasite, film asal Korsel yang memenangkan Oscar sebagai film terbaik pada Tahun 2020. 

Ada juga film Kim Ji Young Born 1982 yang mengangkat isu Patriarki di Korea yang berpengaruh pada mental perempuan khususnya seorang Istri/Ibu/Menantu. Film ini juga diangkat dari buku best seller yang berjudul sama. 

Untuk film Indonesia saya merekomendasikan "Imperfect" yang mengangkat isu bullying terutama soal fisik (berat badan). Ada juga film "Orang Kaya Baru" yang menghibur, kemudian ada "Sweet 20" cerita tentang nenek-nenek yang balik lagi ke umur 20. 

Sebenarnya ada banyak pilihan lagi selain yang saya sebutkan di atas ya. Kadang yang bikin lama bukan nontonnya tapi malah pas bagian milih-milihnya. Dikasih banyak pilihan malah pusing sendiri 😓. 

Nah, kalau kalian suka nggak nonton di aplikasi Viu? Atau punya rekomendasi series/film Asia yang bagus untuk ditonton? Kasih tahu di kolom komentar, ya😍.



Menikmati Romantisme Pergantian Tahun di Hotel BW Luxury Jambi

Menikmati Romantisme Pergantian Tahun di Hotel BW Luxury Jambi

 


Akhir Tahun Kemana, Ya?


Akhir tahun 2021 memang nggak ada cuti bersama, tapi tanggal merahnya jatuh pas akhir pekan. Langsung mikir dong, enaknya ngapain dan kemana? Apalagi di tempat tinggal saya, akhir pekan malah sering mati lampu *maklum ya tinggal di Kabupaten kecil*.


Setelah berpikir panjang, melewati lembah, gunung, Alfamart, dan Indomart, saya dapat ide untuk nginap di hotel aja bareng suami. Anak dikemanain? Ditipin dulu sama neneknya, hihihi.


Pucuk dicinta ulampun tiba, kakak saya menghubungi dan bilang kalau dia dapat voucher menginap di salah satu hotel di kota Jambi, dan dia mau ajak anak saya juga. Nah, kan pas kalau gitu. Anak nginep di hotel bareng sepupu dan tantenya, saya bareng suami bisa berduaan *memanfaatkan kesempatan langka*.


 Perawatan Praktis Rambut Berhijab dengan Wardah Shampoo

Perawatan Praktis Rambut Berhijab dengan Wardah Shampoo


"Berhijab bukan halangan muslimah untuk berkarya dan bekerja"

Saya setuju banget dengan pernyataan itu. Apalagi seiring berkembangnya zaman, sudah banyak jenis profesi yang bisa dilakoni perempuan berhijab. Semakin kesini juga sudah banyak yang pemikirannya terbuka dengan nggak menilai seseorang dari atribut agamanya saja, tapi juga dari kemampuannya.

Review Aplikasi Cinema21, Cara Praktis Beli Tiket Nonton Tanpa Antri

Review Aplikasi Cinema21, Cara Praktis Beli Tiket Nonton Tanpa Antri

Review aplikasi cinema21 beli tiket nonton bioskop tanpa antri



Saya suka banget nonton film di bioskop. Walau orang bilang sekarang enakan berlangganan layanan streaming film yang mana satu kali bayar dalam sebulan bisa nonton ribuan film dan series, tapi tetap aja sensasinya beda. 

Kenangan Tentang Bioskop


Saya ingat banget pertama kali ke bioskop itu waktu SMA kelas sepuluh. Karena sebelumnya saya tinggal di Kecamatan yang nggak ada bioskopnya. Pas SMA pindah ke Kota, pas pula salah satu mall di kota saya baru buka bioskop. 

Waktu itu kalau mau nonton, ngantri panjang banget, sampai rasanya pegal betis karena kelamaan berdiri. Belum lagi kalau filmnya memang ditunggu-tunggu banyak orang seperti film Harry Potter atau Ayat-Ayat cinta, Tusuk Jelangkung, Tali Pocong Perawan, Kuntilanak yang Nggak Perawan, ah macam-macam deh. Belum buka aja bioskopnya, antrian sudah mengular panjang. 

Saya biasanya nonton film itu sama teman-teman atau sama "ehem" gebetan. Karena saya suka baca novel teenlit dan nonton film romantis gitu, yang saya tahu ngedate itu ya nonton dan makan. Tapi pernah nih gara-gara kelamaan ngantri, pas depan saya sudah maju saya salah tarik orang. Kirain gebetan, tahunya pak security yang lagi ngawasin antrian. Haduh, maaf ya, Pak. 

Tapi saking sukanya nonton bioskop, saya nggak masalah kalau nggak ada teman. Sendirian pun jadi. Lagian kan nggak ada tulisan depan pintu bioskopnya "jomlo dilarang nonton". Lagian waktu itu saya sudah nyiapin jawaban kalau ketemu orang yang dikenal dan tanya kenapa saya nonton sendirian.

"Eh kamu nonton sama siapa?"

"Sendiri. Soalnya lagi LDR sama pacar di Korea, hehe".

Mau percaya syukur, nggak yaudah soalnya jawaban saya juga ngarang.




Lagian apa salahnya kan nonton sendiri? Yang penting beli tiketnya nggak ngutang, apalagi nyicil sampai 12 kali. 

Sampai setelah nikah saya juga pernah nonton sendiri. Gara-gara pengen banget nonton Spiderman : Homecoming. Tapi nggak ada yang bisa dititipin anak. Jadinya saya dan suami sepakat nontonnya gantian. Daripada maksain anak saya masuk bioskop terus dia nangis karena gelap dan berisik, kan nggak enak kalau jadi ganggu penonton lainnya.

Sensasi Menyenangkan Nonton di Bioskop





Masih ngomongin nonton di bioskop, sensasinya tuh beda dibanding dengan nonton di rumah lewat TV atau laptop. Karena kalau di bioskop suaranya yang menggelegar itu membantu memasuki emosi penonton. Misalnya adegan sedih bisa berasa banget sedihnya sampai mewek. Begitu juga dengan adegan lucu atau adegan yang bikin emosi. 

Lagian seru aja kalau pas adegan sedih, banyak yang nangis, itu suara "srooot..sroooot" dari sedotan ingusnya bersahut-sahutan, jadi banyak temen kan wkwkw. Kalau ada adegan lucu, itu pasti ada aja penonton yang ketawanya unik, jadi malah kita ngetawain dia yang ketawa. #ehgimana

Sensasi yang berbeda dan menyenangkan itu membuat saya tetap suka nonton bioskop sampai sekarang. 

Koleksi Tiket Nonton


Oh ya ada juga nggak yang punya kebiasaan seperti saya dulu yaitu suka ngoleksi potongan tiket nonton. Apa lagi kalau nontonnya sama orang spesial. Duh rasanya pengen disimpan, dibingkai, dipajang.

Tapi setelah makin dewasa saya tahu yang saya lakukan itu NGGAK GUNA! ngumpulin sampah doang. Mana yang spesialnya udah jadi hambar, wkwkwkw. Ujung-ujungnya dibuang. Kalau sekarang sih paling saya foto aja tiketnya kalau emang niat buat kenangan.

Nggak Bisa Sering-Sering Nonton



Meski hobi nonton sekarang saya cuma bisa nonton beberapa kali dalam setahun. Karena semenjak menikah saya ikut suami ke Kabupaten lain yang boro-boro ada bioskop, ada Alpa aja udah syukur. 

Sampai-sampai kalau berantem ini saya ungkit-ungkit "adek rela ya ikut mas ke daerah yang nggak ada mall, nggak ada bioskop, kalau ada film baru yang adek mau nonton terpaksa cuma bisa ngikutin review dan spoiler orang di medsos" begitulah kira-kira ngomelnya, wkwkwk. Tapi gimana lagi ya, istri kan memang sebaiknya ikut suami. 

Lagian masak iya kalau saya maksain LDM pas ditanya orang alasannya, karena saya lebih memilih tinggal di kota yang ada bioskopnya. Memangnya kalau saya kedinginan yang ngelonin mesin pop corn di XXI? Kan nggak.

Jadi pas ada kegiatan di Kota, biasanya saya dan suami usahakan menyisihkan waktu untuk nonton. Keluarga saya mengerti sih dan mau bantu jagain anak selama kami nonton. 

"Woiiii ini kok jadi cerita nostalgia nonton bioskop, review aplikasinya manaaa?"

Oke-oke. Sabaaaaar. Nunggu pandemi yang nggak kelar-kelar aja kalian bisa sabar, kan? Masak nungguin intisari tulisan ini aja nggak sabar.

Beli Tiket Nonton Nggak Perlu Antri Lagi dengan Aplikasi Cinema21



Sebenarnya sudah lama ya ada aplikasi untuk beli tiket online. Cuma aplikasi lama itu pas saya mau nonton Spiderman : No Way Home, kok pilihan bioskopnya cuma satu untuk di kota saya? Sedangkan saya mau nonton di mall yang berbeda. Setelah saya cari tahu karena ternyata ada aplikasi langsung dari Cinema21nya.

Bagi yang sudah tahu lama ya, bagoooos. Ini buat yang belum tahu aja, begitu. *mengantisipasi komen netizen "aah gue udah tahu lama kaliiik"*.

Nah setelah download aplikasi Cinema21, kita perlu daftar untuk membuat akun, ini sama aja kayak bikin akun email atau medsos lainnya tinggal isi data dan verifikasi email.

Setelah berhasil login, pertama kali ubah dulu lokasi kotanya. Kan nggak lucu, misal saya tinggal di Jambi tapi malah kebeli tiket di bioskop Jakarta. Mau disusul kesana malah mahalan tiket pesawatnya. 

Oke lanjut, sebelum kita pilih bioskop dan filmnya, ada baiknya isi dulu saldo M-Tixnya. Cara isi saldonya bisa via virtual account bank yang tersedia, bisa via mini market, bisa juga via Tokopedia.

Saya pilih isi saldo lewat Tokopedia karena di Tokopedia bisa bayar pakai Gopay. Ribet ya emang, seandainya dari aplikasi Cinema21 bisa langsung pakai Gopay kan enak. Tapi yaudahlah ya, ikutin aja. 

Cara isi saldonya lihat di bagian produk digital yang kayak kita mau beli pulsa atau token listrik itu lho. Lalu pilih saldo yang kita mau, dan pilih bayar pakai Gopay. 

Cara Pesan Tiket Nonton di Aplikasi Cinema21



Setelah saldo terisi, balik lagi ke aplikasi Cinema21, lalu lakukan langkah-langkah ini:

  • pilih theater
  • pilih film
  • pilih kursi yang kita mau. Kalau favorit saya sih di barisan A/B di tengah-tengah. Kalau paling depan, setelah keluar studio bukannya senang malah mesti ke tukang urut karena sakit urat leher
  • selesaikan pembayaran dengan saldo m-tix yang tadi sudah diisi
  • pesanan selesai kita akan dapat barcode untuk discan dan dicetak saat di bioskopnya
Cara cetak tiketnya juga gampang, biasanya di dekat meja pembelian tiket ada meja komputer dan mesin scan plus printernya. Tinggal scan barcode yang sudah kita dapat tadi lalu tiket akan tercetak otomatis. 

Gampang, praktis, nggak perlu antri. Cuma, di aplikasi ada biaya adminnya. Waktu itu saya beli dua tiket yang harusnya 80ribu jadi 83ribu. Anggap saja biaya adminnya untuk membayar waktu kita yang nggak perlu antri. 

Selain beli tiket, di aplikasi ini bisa juga untuk pesan makanan. Caranya kurang lebih sama dengan cara beli tiket nontonnya ya. Nanti makanannya diambil di counternya. Bagi yang di rumah mau delivery makanan minuman di XXI jug abisa via aplikasi ini. Oh ya saya baru nyobain pop corn yang rasa cookies n cream, itu enak bangeeet. Lebih enak dari yang caramelnya. 

Nah segitu deh reviewnya. Untuk tampilan aplikasinya sendiri memudahkan banget meski untuk yang pertama kali pakai. Berharap kedepannya metode pembayarannya lebih beragam lagi. Terus coba deh tiru inovasi cucian motor/mobil, misalnya kalau sudah beli tiket 5 kali nanti gratis 1.

 *Cinema21 be like: Heh ini gue bisa bertahan setelah badai pandemi aja udah syukur, pakek minta tiket gratisan lagi*.

Sekian dulu reviewnya. Kalau teman-teman ada cerita seru apa nih tentang nonton bioskop atau beli tiketnya? Cerita di kolom komentar ya.



Asah Kreativitas Anak di Era Digital Dengan Faber-Castell Art Series

Asah Kreativitas Anak di Era Digital Dengan Faber-Castell Art Series

faber castell art series

Dulu ketika masih gadis saya bertekad kalau punya anak kelak nggak mau memberikan gadget minimal sampai masuk SD. Tapi ternyata ketika sudah punya anak, realita nggak seindah wacana.

Mengasuh anak bergantian dengan suami saja karena jauh dari kedua belah pihak keluarga, dan dengan status sama-sama bekerja, tentu saya menjadi kewalahan.

Saat kondisi badan terasa sehat mungkin akan bersabar menghadapi tingkah laku anak. Membujuknya dengan mainan, atau menggendong-gendong dan mengajak berjalan-jalan keluar.

Namun ketika badan sedang lelah, pikiran juga terasa penat, rasanya kesabaran cepat habis saat menghadapi anak yang rewel. Maka solusi cepatnya adalah dengan memberikannya tontonan di gadget. Anak jadi senang dan anteng. 

Pentingnya Mengatur Durasi Menggunakan Gadget Bagi Anak


Meski bukan tipe yang melarang penuh anak bermain atau menonton dari gawai, tapi tentu saya paham akan resiko positif dan negatifnya. 

Positifnya anak juga dapat belajar banyak dari konten edukasi anak yang sudah saya pilihkan, tanpa iklan. Negatifnya tentu anak bisa jadi kecanduan jika diberikan terlalu sering.

Untuk itu saya dan suami sepakat membuat aturan mengenai durasi anak bermain gadget. Kemudian kami juga berusaha mencarikan kegiatan yang menyenangkan dan kreatif untuk mendistraksi anak ketika mulai kecanduan ponsel pintar. 

Adaptasi Era digital Untuk Anak, Perlu Dibatasi Namun Jangan Dihindari


Seperti dua mata pisau, era digital yang sudah semakin serba canggih ini tentu bukan hanya memberikan dampak buruk. Namun juga banyak dampak baik yang bisa didapatkan.

Hanya saja tentu perlu pendampingan khusus dari orang tua kepada anak agar anak dapat tumbuh cerdas dan kreatif dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan banyak konten digital yang bermanfaat.

Hal tersebut selaras dengan acara dari Faber-Castell yang saya ikuti pada 28 September 2021 lalu. Dengan tema "Soft Skill Apa yang Dibutuhkan di Era Digital".

Cegah Gangguan Kesehatan Mental Pada Anak dengan Permainan yang Mengasah Kreativitas


Dalam webminar parenting yang diadakan Faber-Castell, saya mendapatkan insight dari ibu Yohana Theresia, M.Psi., Psikolog dari Yayasan Heart of People.id, yang menyatakan bahwa anak juga bisa terkena dampak psikis dari pandemi. 

Biasanya anak bebas riang bermain di luar rumah, atau di tempat-tempat wisata anak yang ramai, namun karena pandemi anak harus beraktifitas dari rumah saja.

Seperti orang dewasa yang bisa stres ketika ruang geraknya dibatasi, anak pun bisa merasakan hal yang sama. Gejala yang tampak bisa seperti anak yang terlihat murung, malas diajak bermain, kurang nafsu makan, atau sebaliknya bisa jadi terlalu aktif dan cenderung mencari-cari perhatian. 



Memang menonton konten digital menjadi hiburan paling praktis ketika kita nggak bisa kemana-mana. Namun jika terlalu sering dan lama, tentu akan menimbulkan masalah baru. 

Asah Kreativitas Anak Dengan Faber-Castell Creative Art Series 2



Mengajak anak bermain secara langsung, bukan dari layar saja, tentu akan membantu anak mengasah kreativitasnya serta meningkatkan bonding antara orang tua dan anak.

Senang sekali saya diberikan kesempatan untuk bermain bersama anak dengan Faber-Castell Creative Art Series 2, yaitu membuat "Glow in the Dark Clock".

Product Spv Faber-Castell International Indonesia, Harsyal Rosidi mengatakan bahwa Produk Creative Art Series ke-2 ini dikembangkan sesuai dengan melihat kondisi yang terjadi pada saat ini, dimana pandemik menyebabkan anak mengalami kebosanan, serta dengan produk ini diharapkan akan memberikan kesempatan bagi orang tua dan anak untuk bisa meluangkan waktu bersama.

Adapun Creative Art Series 2 terdiri atas 4 (empat) produk, yakni Basketball Arcade, Glow in the Dark Clock, Colour Your Own Drawstring Bag, Finger Printing Art Set yang melengkapi edisi sebelumnya Stone Deco Art, Origami Fashion Design, Colour Your Own Tote Bag, Air Jet Sport Car, Make Your Own Kite dan 3D Frame Art.

Langsung saja pada kesempatan yang sama, melalui webminar dari Faber-Castell, saya dan anak mengikuti tutorial pembuatan jam dinding yang bisa menyala dalam gelap. 

Jadi untuk alat dan bahannya sudah tersedia dalam satu paket Faber-Castell Art Series 2. Hal ini tentu memudahkan saya sebagai ibu bekerja yang nggak sempat jika harus membuat dan menyiapkana alat dan bahannya satu persatu.



Berikut langkah-langkah pembuatan "Glow in the Dark Clock":

  • Campurkan bubuk green glow bersama cat akrilik lalu aduk rata
  • Warnai jam dengan cat yang sudah dicampur tadi
  • Tunggu 20-30 menit hingga cat kering 
  • Kemudian lepaskan pola satu persatu, lalu tempelkan pada jam. Ikuti saja kertas petunjuk yang juga telah disediakan di dalam kotak paket Faber-Castell Art Series 2.
  • Terakhir pasang jarum jam, dan baterai. Jam sudah bisa dipajang di dinding.


Manfaat yang Dirasakan Bermain Bersama Faber-Castell Art Series 2 


Saya pribadi merasa senang karena bisa menjalin kehangatan bersama buah hati tercinta. Walau pun tentu ada repotnya ya karena anaknya kurang sabaran jadi lemnya belepotan, atau cat dan tempelannya kurang rapi.

Meski begitu saya menghargai setiap langkah dan menganggap itu adalah proses yang baik untuk mengasah kreativitas anak saya. 

Apa lagi ketika jamnya sudah jadi, anak saya senang sekali. Dia yang biasanya takut di ruang gelap sendirian, tapi jadi berani hanya karena ingin melihat jamnya menyala dalam gelap. 



Menurut saya memiliki paket Faber-Castell Art Series 2 ini merupakan pilihan cerdas bagi orang tua. Karena selain mengasah kreativitas anak, kita juga melatih anak kesabaran dan ketelitian hingga bisa mendapatkan rasa senang ketika prakaryanya selesai.

Setelah ini mungkin saya akan melirik dan membeli varian lainnya dari paket Faber-Castell Art Series 2 ini. Jika teman-teman juga tertarik untuk bermain bersama anak dengan paket ini, bisa klik berikut di bawah ini ya:



Oh ya, lebih asiknya lagi setiap kemasan Creative Art Series Faber-Castell juga disertai voucher untuk bisa mengikuti workshop yang diadakan secara daring oleh Faber-Castell. 

Ada cerita tentang permainan seru yang mengasah kreativitas bersama anak juga? Ceritakan di kolom komentar, ya.



Rawat Kulit Berjerawat dengan Scarlett Acne Cream

Rawat Kulit Berjerawat dengan Scarlett Acne Cream

  

Review Scarlett Acne Cream

Kecil tapi nyebelin, siapa lagi kalau bukan jerawat. Saya sendiri sudah akrab banget dengan jerawat sejak SMP. Mulai dari jerawat satu-satu sampai penuh semuka pernah saya alami.

Dari yang awalnya santai aja ngehadapin jerawat, sampai stres dan nangis terus karena jerawatnya susah banget pergi. Jerawat yang banyak bertengger di wajah saya tentunya menekan rasa percaya diri. 

Penyebab Munculnya Banyak Jerawat

Saya ceritakan pengalaman ini biar teman-teman bisa ambil hikmahnya ya. Ingat banget waktu baru mulai puber sekitar umur 14 tahun, saya mulai coba-coba cream wajah. Pada masa itu nggak ada produk khusus remaja, dan informasi tentang skincare juga masih minim.

Jadilah saya mencoba cream wajah berdasarkan apa yang teman saya beli dan hasilnya terlihat cepat. Misalnya wajah bisa jadi cerah banget hanya dalam waktu dua minggu, walau pun resikonya kulit terkelupas. 

Hanya saja efeknya pada saya, nggak cerah sama sekali tapi malah timbul jerawat. Karena panik, saya malah ganti produk. Begitu terus sampai yang ada jerawat bukannya sembuh malah makin parah. 

Karena jerawat makin banyak, bikin saya nggak percaya diri dan kepikiran. Semakin dipikirin, semakin stres. Stres tersebut saya alihkan dengan makan makanan manis. Ya bisa ditebak jerawat semakin menjadi-jadi. 

Kesalahan Merawat Kulit Berjerawat

Sebenarnya saya nggak tinggal diam dengan jerawat-jerawat yang banyak tersebut. Saran orang-orang di sekitar, saya ikuti. Mulai dari masker buah dan sayur, cream-cream wajah, salep, obat minum, ke klinik, facial, dan masih banyak lagi sampai nggak kehitung sudah berapa uang yang habis.

Ternyata kesalahan saya adalah menganggap jerawat sebagai penyakit yang dengan suatu obat, bisa sembuh. Hanya saja waktu itu saya merasa belum menemukan “obat” yang pas.

Padahal harusnya saya juga fokus dengan perawatan keseluruhan kulit wajah. Bukan hanya jerawatnya saja. Mau pakai cream semahal apapun, kalau saya nggak bersih cuci mukanya, atau malah terlalu sering cuci muka dan scrub, ya nggak akan selesai jerawatnya. 

Belum lagi karena suka gregetan, jerawatnya saya pencetin akhirnya nimbulin bekas, bopeng, ada pula yang infeksi jadi makin besar. 

Pernah juga lho saya kemakan mitos kalau nggak mau jerawatan harus cuci muka pakai sabun bayi yang batangan itu. Ternyata malah nggak cocok. Karena formula sabun bayi itu nggak sesuai untuk wajah orang dewasa. 

Aduuuuh, ternyata ketidaktahuan saya tentang merawat kulit wajah yang berjerawat justru bikin perjuangan saya melawan  jerawat jadi lebih lama. 

Pentingnya Menerapkan CTMP Untuk Perawatan Kulit Wajah

Ketika saya berjerawat, banyak yang menyarankan produk ini dan itu. Nggak ada yang menjelaskan cara pakai skincare yang benar. Seperti yang sudah saya bilang di atas, mau produknya mahal dan bagus kalau cara pakainya salah ya nggak bakalan ngaruh.

Misalnya saya dulu pernah ngescrub wajah dua kali sehari. Niatnya biar kulit bersih dari jerawat. Si penjualnya juga bilang boleh dipakai setiap hari. Tapi apa yang saya dapat, malah jerawat makin meradang. Ternyata scrub wajah itu bolehnya cuma 1-2 kali aja lho dalam sebulan. Itu pun harus pilih produk yang lembut banget di wajah. 

Begitu pula dengan tahapan skincare. Nggak bisa fokus hanya pada satu produk saja. Tapi kita butuh CTMP (Cleansing, Toning, Moisturizing, Protecting) atau bisa diartikan tahapannya adalah pembersihan wajah, pemakaian toner, pelembab, dan tabir surya.

Dengan rangkaian tersebut, kandungan masing-masing produk akan “bekerja sama” sehingga akan memaksimalkan fungsinya pada kulit wajah. 

Cleansing juga nggak cukup sekali, apa lagi yang suka pakai makeup. Perlu double cleansing dengan micellar water/oil cleangsing dan facial foam. Pemakain toner juga perlu. Lebih joss lagi ditambah pemakaian serum. Pelembab wajah juga penting banget. Terakhir sun screen atau tabir surya adalah wajib hukumnya.

Review Scarlett Acne Cream, Pelembab Wajah yang Cocok Untuk Kulit Berjerawat

 

Scarlett Acne Cream Day and Night

Seperti yang sudah saya jelaskan, salah satu rangkaian skincare wajib adalah pelembab. Dulu saya sempat takut pakai pelembab karena kulit wajah saya berminyak. 

Ternyata wajah akan semakin banyak memproduksi minyak jika kulit nggak terhidrasi dengan baik. Itulah kenapa pakai pelembab itu penting banget.

Pilihan saya jatuh kepada Scarlett Acne Cream. Setelah mencoba Scarlett Acne Serum yang pernah saya review juga di blog ini, senang banget Scarlett ada pelembabnya juga khusus untuk kulit berjerawat.

Saya akan bahas beberapa hal yang saya suka dari Scarlett Acne Cream ini. Yuk, disimak terus sampai habis.

Packaging yang Cantik nan Elegan

Karena saya pencinta warna ungu, cocok banget deh packaging Scarlett Acne Cream ini juga warna ungu. Kemasan dalam bentuk jarnya juga terlihat elegan dan cantik banget dipajang di meja rias. Dengan size 30gram, masih muat di pouch saya sehingga gampang dibawa kemana-mana.

Terdiri dari Dua Varian Sesuai Kebutuhan



Scarlett Acne Cream ada dua jenis varian yaitu Acne Cream Day dan Acne Cream Night. Menurut saya memang harus dipisah karena fungsinya tentu berbeda saat siang hari kita banyak beraktifitas baik di dalam dan di luar ruangan sedangkan malam hari kulit beristirahat saat kita tidur.

Bau yang Nggak Menyengat dan Tekstur yang Lembut

Sebagai pejuang jerawat, saya hafal banget sama cream wajah yang diklaim khusus untuk kulit berjerawat. Rata-rata memiliki bau khas seperti bau obat, dan saya kurang suka akan hal itu. 

Sedangkan Scarlett Acne Cream ini nggak ada bau yang menyengat seperti itu, sehingga lebih nyaman saat diaplikasikan. Tekstur creamnya juga lembut banget, mudah di-blend, dan tentunya mudah menyerap pada kulit wajah. 

Dibuat dengan Kandungan Bahan yang Berkualitas


Scarlett Acne Cream Day terdiri dari kandungan berupa Double action salicylic acid, natural squalance, hexapeptide-8, natural vit c, tricaramide, dan aqua peptide glow yang berfungsi untuk melembabkan wajah, merawat tekstur kulit, dan tentu saja untuk mengatasi serta mencegah jerawat datang kembali. 

Sedangkan untuk Scarlett Acne Cream Night terdiri dari kandungan CM Acnatu, natural squalance, hexapeptide-8, poreaway, natural vit c, tricaramide, dan aqua peptide glow yang berfungsi untuk melembabkan, mencegah kerutan, dan sebagai anti inflamasi yang dapat melawan bakteri penyebab jerawat.

Melembabkan Wajah dan Meredakan Peradangan Jerawat

 


Sudah hampir tiga minggu saya pakai  Scarlett Acne Cream terasa banget wajah jadi lebih lembab dan kenyal. Walau tentu saja untuk hasil maksimal baru bisa dilihat setelah pemakaian yang lebih lama. 

Untuk jerawatnya, kebetulan waktu menstruasi akhir bulan lalu ada jerawat besar muncul di atas bibir saya. Aduh, walau hanya satu tapi sangat menggangu karena terasa perih banget. 

Alhamdulillah Scarlett Acne Cream membantu meredakan peradangan jerawat. Pada hari ketiga dari munculnya jerawat tersebut, sudah mulai kempes dan mengering. 

Saya juga berharap dalam jangka waktu yang lama, cream wajah dari Scarlett ini bisa membantu menghilangkan bekas-bekas jerawat lama. 

Harga yang Terjangkau

 


Dengan harga 75ribu dan berat bersih 30gram menurut saya cukup terjangkau karena isinya cukup banyak bisa dipakai lebih dari sebulan. Apa lagi Scarlett sering ada promo diskon juga. Ordernya di official Shop Scarlett ya bisa klik link berikut https://linktr.ee/scarlett_whitening

Oh ya, untuk teman-teman yang masalah kulitnya bukan jerawat seperti saya, Scarlett juga ada lho Face Care varian lainnya yaitu Brightly Ever After Cream Day and Night yang dapat melembabkan dan membuat kulit wajah tampak lebih cerah.

Semoga review saya kali ini bermanfaat ya. Semangat selalu untuk para pejuang jerawat. 

Baca juga: 

Review Bodycare Scarlett Whitening