Duduk Paling Depan: review
Asah Kreativitas Anak di Era Digital Dengan Faber-Castell Art Series

Asah Kreativitas Anak di Era Digital Dengan Faber-Castell Art Series

faber castell art series

Dulu ketika masih gadis saya bertekad kalau punya anak kelak nggak mau memberikan gadget minimal sampai masuk SD. Tapi ternyata ketika sudah punya anak, realita nggak seindah wacana.

Mengasuh anak bergantian dengan suami saja karena jauh dari kedua belah pihak keluarga, dan dengan status sama-sama bekerja, tentu saya menjadi kewalahan.

Saat kondisi badan terasa sehat mungkin akan bersabar menghadapi tingkah laku anak. Membujuknya dengan mainan, atau menggendong-gendong dan mengajak berjalan-jalan keluar.

Namun ketika badan sedang lelah, pikiran juga terasa penat, rasanya kesabaran cepat habis saat menghadapi anak yang rewel. Maka solusi cepatnya adalah dengan memberikannya tontonan di gadget. Anak jadi senang dan anteng. 

Pentingnya Mengatur Durasi Menggunakan Gadget Bagi Anak


Meski bukan tipe yang melarang penuh anak bermain atau menonton dari gawai, tapi tentu saya paham akan resiko positif dan negatifnya. 

Positifnya anak juga dapat belajar banyak dari konten edukasi anak yang sudah saya pilihkan, tanpa iklan. Negatifnya tentu anak bisa jadi kecanduan jika diberikan terlalu sering.

Untuk itu saya dan suami sepakat membuat aturan mengenai durasi anak bermain gadget. Kemudian kami juga berusaha mencarikan kegiatan yang menyenangkan dan kreatif untuk mendistraksi anak ketika mulai kecanduan ponsel pintar. 

Adaptasi Era digital Untuk Anak, Perlu Dibatasi Namun Jangan Dihindari


Seperti dua mata pisau, era digital yang sudah semakin serba canggih ini tentu bukan hanya memberikan dampak buruk. Namun juga banyak dampak baik yang bisa didapatkan.

Hanya saja tentu perlu pendampingan khusus dari orang tua kepada anak agar anak dapat tumbuh cerdas dan kreatif dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan banyak konten digital yang bermanfaat.

Hal tersebut selaras dengan acara dari Faber-Castell yang saya ikuti pada 28 September 2021 lalu. Dengan tema "Soft Skill Apa yang Dibutuhkan di Era Digital".

Cegah Gangguan Kesehatan Mental Pada Anak dengan Permainan yang Mengasah Kreativitas


Dalam webminar parenting yang diadakan Faber-Castell, saya mendapatkan insight dari ibu Yohana Theresia, M.Psi., Psikolog dari Yayasan Heart of People.id, yang menyatakan bahwa anak juga bisa terkena dampak psikis dari pandemi. 

Biasanya anak bebas riang bermain di luar rumah, atau di tempat-tempat wisata anak yang ramai, namun karena pandemi anak harus beraktifitas dari rumah saja.

Seperti orang dewasa yang bisa stres ketika ruang geraknya dibatasi, anak pun bisa merasakan hal yang sama. Gejala yang tampak bisa seperti anak yang terlihat murung, malas diajak bermain, kurang nafsu makan, atau sebaliknya bisa jadi terlalu aktif dan cenderung mencari-cari perhatian. 



Memang menonton konten digital menjadi hiburan paling praktis ketika kita nggak bisa kemana-mana. Namun jika terlalu sering dan lama, tentu akan menimbulkan masalah baru. 

Asah Kreativitas Anak Dengan Faber-Castell Creative Art Series 2



Mengajak anak bermain secara langsung, bukan dari layar saja, tentu akan membantu anak mengasah kreativitasnya serta meningkatkan bonding antara orang tua dan anak.

Senang sekali saya diberikan kesempatan untuk bermain bersama anak dengan Faber-Castell Creative Art Series 2, yaitu membuat "Glow in the Dark Clock".

Product Spv Faber-Castell International Indonesia, Harsyal Rosidi mengatakan bahwa Produk Creative Art Series ke-2 ini dikembangkan sesuai dengan melihat kondisi yang terjadi pada saat ini, dimana pandemik menyebabkan anak mengalami kebosanan, serta dengan produk ini diharapkan akan memberikan kesempatan bagi orang tua dan anak untuk bisa meluangkan waktu bersama.

Adapun Creative Art Series 2 terdiri atas 4 (empat) produk, yakni Basketball Arcade, Glow in the Dark Clock, Colour Your Own Drawstring Bag, Finger Printing Art Set yang melengkapi edisi sebelumnya Stone Deco Art, Origami Fashion Design, Colour Your Own Tote Bag, Air Jet Sport Car, Make Your Own Kite dan 3D Frame Art.

Langsung saja pada kesempatan yang sama, melalui webminar dari Faber-Castell, saya dan anak mengikuti tutorial pembuatan jam dinding yang bisa menyala dalam gelap. 

Jadi untuk alat dan bahannya sudah tersedia dalam satu paket Faber-Castell Art Series 2. Hal ini tentu memudahkan saya sebagai ibu bekerja yang nggak sempat jika harus membuat dan menyiapkana alat dan bahannya satu persatu.



Berikut langkah-langkah pembuatan "Glow in the Dark Clock":

  • Campurkan bubuk green glow bersama cat akrilik lalu aduk rata
  • Warnai jam dengan cat yang sudah dicampur tadi
  • Tunggu 20-30 menit hingga cat kering 
  • Kemudian lepaskan pola satu persatu, lalu tempelkan pada jam. Ikuti saja kertas petunjuk yang juga telah disediakan di dalam kotak paket Faber-Castell Art Series 2.
  • Terakhir pasang jarum jam, dan baterai. Jam sudah bisa dipajang di dinding.


Manfaat yang Dirasakan Bermain Bersama Faber-Castell Art Series 2 


Saya pribadi merasa senang karena bisa menjalin kehangatan bersama buah hati tercinta. Walau pun tentu ada repotnya ya karena anaknya kurang sabaran jadi lemnya belepotan, atau cat dan tempelannya kurang rapi.

Meski begitu saya menghargai setiap langkah dan menganggap itu adalah proses yang baik untuk mengasah kreativitas anak saya. 

Apa lagi ketika jamnya sudah jadi, anak saya senang sekali. Dia yang biasanya takut di ruang gelap sendirian, tapi jadi berani hanya karena ingin melihat jamnya menyala dalam gelap. 



Menurut saya memiliki paket Faber-Castell Art Series 2 ini merupakan pilihan cerdas bagi orang tua. Karena selain mengasah kreativitas anak, kita juga melatih anak kesabaran dan ketelitian hingga bisa mendapatkan rasa senang ketika prakaryanya selesai.

Setelah ini mungkin saya akan melirik dan membeli varian lainnya dari paket Faber-Castell Art Series 2 ini. Jika teman-teman juga tertarik untuk bermain bersama anak dengan paket ini, bisa klik berikut di bawah ini ya:



Oh ya, lebih asiknya lagi setiap kemasan Creative Art Series Faber-Castell juga disertai voucher untuk bisa mengikuti workshop yang diadakan secara daring oleh Faber-Castell. 

Ada cerita tentang permainan seru yang mengasah kreativitas bersama anak juga? Ceritakan di kolom komentar, ya.



Rawat Kulit Berjerawat dengan Scarlett Acne Cream

Rawat Kulit Berjerawat dengan Scarlett Acne Cream

  

Review Scarlett Acne Cream

Kecil tapi nyebelin, siapa lagi kalau bukan jerawat. Saya sendiri sudah akrab banget dengan jerawat sejak SMP. Mulai dari jerawat satu-satu sampai penuh semuka pernah saya alami.

Dari yang awalnya santai aja ngehadapin jerawat, sampai stres dan nangis terus karena jerawatnya susah banget pergi. Jerawat yang banyak bertengger di wajah saya tentunya menekan rasa percaya diri. 

Penyebab Munculnya Banyak Jerawat

Saya ceritakan pengalaman ini biar teman-teman bisa ambil hikmahnya ya. Ingat banget waktu baru mulai puber sekitar umur 14 tahun, saya mulai coba-coba cream wajah. Pada masa itu nggak ada produk khusus remaja, dan informasi tentang skincare juga masih minim.

Jadilah saya mencoba cream wajah berdasarkan apa yang teman saya beli dan hasilnya terlihat cepat. Misalnya wajah bisa jadi cerah banget hanya dalam waktu dua minggu, walau pun resikonya kulit terkelupas. 

Hanya saja efeknya pada saya, nggak cerah sama sekali tapi malah timbul jerawat. Karena panik, saya malah ganti produk. Begitu terus sampai yang ada jerawat bukannya sembuh malah makin parah. 

Karena jerawat makin banyak, bikin saya nggak percaya diri dan kepikiran. Semakin dipikirin, semakin stres. Stres tersebut saya alihkan dengan makan makanan manis. Ya bisa ditebak jerawat semakin menjadi-jadi. 

Kesalahan Merawat Kulit Berjerawat

Sebenarnya saya nggak tinggal diam dengan jerawat-jerawat yang banyak tersebut. Saran orang-orang di sekitar, saya ikuti. Mulai dari masker buah dan sayur, cream-cream wajah, salep, obat minum, ke klinik, facial, dan masih banyak lagi sampai nggak kehitung sudah berapa uang yang habis.

Ternyata kesalahan saya adalah menganggap jerawat sebagai penyakit yang dengan suatu obat, bisa sembuh. Hanya saja waktu itu saya merasa belum menemukan “obat” yang pas.

Padahal harusnya saya juga fokus dengan perawatan keseluruhan kulit wajah. Bukan hanya jerawatnya saja. Mau pakai cream semahal apapun, kalau saya nggak bersih cuci mukanya, atau malah terlalu sering cuci muka dan scrub, ya nggak akan selesai jerawatnya. 

Belum lagi karena suka gregetan, jerawatnya saya pencetin akhirnya nimbulin bekas, bopeng, ada pula yang infeksi jadi makin besar. 

Pernah juga lho saya kemakan mitos kalau nggak mau jerawatan harus cuci muka pakai sabun bayi yang batangan itu. Ternyata malah nggak cocok. Karena formula sabun bayi itu nggak sesuai untuk wajah orang dewasa. 

Aduuuuh, ternyata ketidaktahuan saya tentang merawat kulit wajah yang berjerawat justru bikin perjuangan saya melawan  jerawat jadi lebih lama. 

Pentingnya Menerapkan CTMP Untuk Perawatan Kulit Wajah

Ketika saya berjerawat, banyak yang menyarankan produk ini dan itu. Nggak ada yang menjelaskan cara pakai skincare yang benar. Seperti yang sudah saya bilang di atas, mau produknya mahal dan bagus kalau cara pakainya salah ya nggak bakalan ngaruh.

Misalnya saya dulu pernah ngescrub wajah dua kali sehari. Niatnya biar kulit bersih dari jerawat. Si penjualnya juga bilang boleh dipakai setiap hari. Tapi apa yang saya dapat, malah jerawat makin meradang. Ternyata scrub wajah itu bolehnya cuma 1-2 kali aja lho dalam sebulan. Itu pun harus pilih produk yang lembut banget di wajah. 

Begitu pula dengan tahapan skincare. Nggak bisa fokus hanya pada satu produk saja. Tapi kita butuh CTMP (Cleansing, Toning, Moisturizing, Protecting) atau bisa diartikan tahapannya adalah pembersihan wajah, pemakaian toner, pelembab, dan tabir surya.

Dengan rangkaian tersebut, kandungan masing-masing produk akan “bekerja sama” sehingga akan memaksimalkan fungsinya pada kulit wajah. 

Cleansing juga nggak cukup sekali, apa lagi yang suka pakai makeup. Perlu double cleansing dengan micellar water/oil cleangsing dan facial foam. Pemakain toner juga perlu. Lebih joss lagi ditambah pemakaian serum. Pelembab wajah juga penting banget. Terakhir sun screen atau tabir surya adalah wajib hukumnya.

Review Scarlett Acne Cream, Pelembab Wajah yang Cocok Untuk Kulit Berjerawat

 

Scarlett Acne Cream Day and Night

Seperti yang sudah saya jelaskan, salah satu rangkaian skincare wajib adalah pelembab. Dulu saya sempat takut pakai pelembab karena kulit wajah saya berminyak. 

Ternyata wajah akan semakin banyak memproduksi minyak jika kulit nggak terhidrasi dengan baik. Itulah kenapa pakai pelembab itu penting banget.

Pilihan saya jatuh kepada Scarlett Acne Cream. Setelah mencoba Scarlett Acne Serum yang pernah saya review juga di blog ini, senang banget Scarlett ada pelembabnya juga khusus untuk kulit berjerawat.

Saya akan bahas beberapa hal yang saya suka dari Scarlett Acne Cream ini. Yuk, disimak terus sampai habis.

Packaging yang Cantik nan Elegan

Karena saya pencinta warna ungu, cocok banget deh packaging Scarlett Acne Cream ini juga warna ungu. Kemasan dalam bentuk jarnya juga terlihat elegan dan cantik banget dipajang di meja rias. Dengan size 30gram, masih muat di pouch saya sehingga gampang dibawa kemana-mana.

Terdiri dari Dua Varian Sesuai Kebutuhan



Scarlett Acne Cream ada dua jenis varian yaitu Acne Cream Day dan Acne Cream Night. Menurut saya memang harus dipisah karena fungsinya tentu berbeda saat siang hari kita banyak beraktifitas baik di dalam dan di luar ruangan sedangkan malam hari kulit beristirahat saat kita tidur.

Bau yang Nggak Menyengat dan Tekstur yang Lembut

Sebagai pejuang jerawat, saya hafal banget sama cream wajah yang diklaim khusus untuk kulit berjerawat. Rata-rata memiliki bau khas seperti bau obat, dan saya kurang suka akan hal itu. 

Sedangkan Scarlett Acne Cream ini nggak ada bau yang menyengat seperti itu, sehingga lebih nyaman saat diaplikasikan. Tekstur creamnya juga lembut banget, mudah di-blend, dan tentunya mudah menyerap pada kulit wajah. 

Dibuat dengan Kandungan Bahan yang Berkualitas


Scarlett Acne Cream Day terdiri dari kandungan berupa Double action salicylic acid, natural squalance, hexapeptide-8, natural vit c, tricaramide, dan aqua peptide glow yang berfungsi untuk melembabkan wajah, merawat tekstur kulit, dan tentu saja untuk mengatasi serta mencegah jerawat datang kembali. 

Sedangkan untuk Scarlett Acne Cream Night terdiri dari kandungan CM Acnatu, natural squalance, hexapeptide-8, poreaway, natural vit c, tricaramide, dan aqua peptide glow yang berfungsi untuk melembabkan, mencegah kerutan, dan sebagai anti inflamasi yang dapat melawan bakteri penyebab jerawat.

Melembabkan Wajah dan Meredakan Peradangan Jerawat

 


Sudah hampir tiga minggu saya pakai  Scarlett Acne Cream terasa banget wajah jadi lebih lembab dan kenyal. Walau tentu saja untuk hasil maksimal baru bisa dilihat setelah pemakaian yang lebih lama. 

Untuk jerawatnya, kebetulan waktu menstruasi akhir bulan lalu ada jerawat besar muncul di atas bibir saya. Aduh, walau hanya satu tapi sangat menggangu karena terasa perih banget. 

Alhamdulillah Scarlett Acne Cream membantu meredakan peradangan jerawat. Pada hari ketiga dari munculnya jerawat tersebut, sudah mulai kempes dan mengering. 

Saya juga berharap dalam jangka waktu yang lama, cream wajah dari Scarlett ini bisa membantu menghilangkan bekas-bekas jerawat lama. 

Harga yang Terjangkau

 


Dengan harga 75ribu dan berat bersih 30gram menurut saya cukup terjangkau karena isinya cukup banyak bisa dipakai lebih dari sebulan. Apa lagi Scarlett sering ada promo diskon juga. Ordernya di official Shop Scarlett ya bisa klik link berikut https://linktr.ee/scarlett_whitening

Oh ya, untuk teman-teman yang masalah kulitnya bukan jerawat seperti saya, Scarlett juga ada lho Face Care varian lainnya yaitu Brightly Ever After Cream Day and Night yang dapat melembabkan dan membuat kulit wajah tampak lebih cerah.

Semoga review saya kali ini bermanfaat ya. Semangat selalu untuk para pejuang jerawat. 

Baca juga: 

Review Bodycare Scarlett Whitening