7 Cara Mengatasi Keringat Berlebih Paling Ampuh
Freepik/Spukkato |
Keringat yang keluar dari tubuh merupakan hal yang wajar. Apa lagi sehabis melaksanakan aktifitas fisik yang cukup berat. Namun keringat berlebih juga bisa muncul saat gugup, cemas, atau stres. Sehingga sering kali membuat kita salah tingkah dan kurang percaya diri.
5 Khasiat Teh Hijau yang Bermanfaat untuk Tubuh dan Wajah
Sebagai orang yang bermasalah dengan jerawat dari dulu, saya sering banget dapat rekomendasi tentang khasiat teh hijau yang bagus banget untuk kulit berjerawat. Setelah saya cari tahu, ternyata teh hijau banyak mengandung polifenol yang disebut katekin. Katekin sendiri adalah antioksidan dan juga anti peradangan.
Nah selain bermanfaat untuk kulit berjerawat, ada lagi beberapa khasiat teh hijau yang wajib kita ketahui. Yuk, simak di bawah ini.
Tak Bisa Beraktivitas Saat Haid? Ini Cara Mengatasinya!
image source : freepik/tutatama |
Haid merupakan fase yang wajar dilalui setelah seorang wanita menjadi dewasa. Peristiwa haid ditandai dengan keluarnya darah akibat meluruhnya dinding uterus. Masing-masing wanita memiliki kondisi yang berbeda saat haid. Beberapa diantaranya mengalami nyeri yang cukup hebat saat haid terutama di hari-hari pertama.
Tertusuk Paku Berkarat, Awas Terkena Tetanus! Segera Lakukan Pertolongan Pertama Ini Sebelum Terlambat
source : health.clevelandclinic.org |
Waktu kecil saya sering banget main di tanah tanpa sendal. Rasanya lebih menyenangkan jika kaki bisa langsung menyentuh tanah dan rumput. Tapi gara-gara nggak pakai sendal dan terlalu asik bermain, kaki saya sampai tertusuk paku berkarat.
Sewaktu tertusuk saya merasa sakit sedikit dan mencabut sendiri pakunya. Saya baru nangis kencang ketika lihat darahnya yang bercucuran. Langsung heboh deh keluarga dan tetangga menggotong saya ke dalam rumah.
Setelah luka saya dibersihkan, orang tua saya mengajak ke dokter. Kemudian diberi obat dan antibiotik. Alhamdulillah nggak terjadi hal yang ditakutkan, dan lukanya cepat kering tanpa bekas.
Tertusuk paku
atau benda-benda logam berkarat ternyata bisa menimbulkan resiko tetanus yang
sangat berbahaya dan bahkan bisa berujung kematian. Namun sebagian besar orang masih
saja menyepelekan luka terbuka dan tak segera melakukan perawatan yang tepat.
Padahal dengan penanganan yang tepat, resiko kematian akibat tetanus bisa saja
dihindari.
Apa Itu Tetanus?
Tetanus adalah
sebuah kondisi kerusakan sistem syaraf yang disebabkan oleh racun dari bakteri
Clostridium tetani. Ternyata bakteri ini tidak hanya hidup di paku atau besi
berkarat lainnya, namun juga bisa hidup di tanah. Selain itu, bakteri ini juga
bisa bertahan hidup pada debu dan kotoran hewan.
Racun yang
disebarkan oleh bakteri ini sangat ganas karena bisa menyerang syaraf tulang
belakang hingga otak melalui luka yang terbuka. Orang yang kecelakaan bahkan
juga bisa mengalami tetanus jika lukanya tak segera dibersihkan dengan benar.
Selain itu,orang-orang yang memiliki luka terbuka kemudian bersentuhan langsung
dengan tanah atau kotoran hewan juga rentan terkena tetanus.
Pertolongan Pertama pada Tetanus
Jika nggak sengaja tertusuk paku atau benda-benda berkarat lainnya, teman-teman harus segera
melakukan pertolongan pertama agar bakteri tetanus tidak menyebar dalam tubuh.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Upayakan bagian tubuh yang tertusuk agar berada lebih
tinggi dari posisi jantung agar tak terjadi pendarahan yang parah.
2. Cabut paku dengan perlahan dan hati-hati. Anda bisa
menggunakan kasa steril atau kain bersih untuk mencabut pakunya.
3. Setelah paku tercabut segera tekan luka dengan kasa
steril atau kain bersih agar pendarahan berhenti.
4. Setelah darah berhenti mengalir, cuci luka dengan air
bersih (air suling atau air mengalir) selama 15 menit sampai kotoran yang
menempel pada luka hilang.
5. Setelah luka dibersihkan kemudian keringkan dengan
kain steril. Kemudian berikan antiseptik yang bisa juga menjadi obat untukmempercepat penyembuhan luka. Cairan antiseptik ini bisa menghambat
pertumbuhan bakteri dan mikroorganisme penyebab tetanus.
6. Mengkonsumsi obat antibiotik untuk
memerangi perkembangan bakteri tetanus.
7. Setelah luka diobati dengan antiseptik, kemudian
perbanlah luka dengan kasa steril agar luka tetap bersih dan tidak infeksi.
Kain kasa harus rutin Anda ganti setiap hari.
Jika merasa kurang yakin setelah melakukan pertolongan
pertama, teman-teman bisa segera menuju ke rumah sakit/klinik untuk mendapatkan
suntikan tetanus.
Baca juga : gejala vertigo dan cara mengatasinya
Nah, teman-teman ada pengalaman tertusuk paku juga nggak? ceritakan di kolom komentar ya.
Startup Dini.id hadir untuk membantu Orang Tua Menangani Speech Delay Anak
Masih ingat nggak beberapa hari yang lalu saya menulis tentang cara stimulasi anak bicara di blog ini? Karena memang di sekitar saya masih ada orang tua yang menganggap sepele masalah keterlambatan berbicara pada
anak usia dini. Beberapa ada yang percaya mitos bahwa perkembangan berbicara anak
bisa saja terlambat karena perkembangan di bidang lain lebih cepat.
Tidak bermaksud menghakimi, namun kemudian ada pembaca bertanya lebih jauh tentang keterlambatan bicara pada anak. Kebetulan saya ada artikel hasil wawancara Dini.id bersama Psikiater
Konsultan Anak & Remaja, dr. Anggia Hapsari, SpKJ (K).
Rahasia Sehat Dengan Air Mineral
source: freepik/rawpixel |
Siapa sih yang nggak mau hidup sehat? Menikmati hidup tanpa harus bolak-balik ke dokter atau rutin minum obat. Sehat adalah dambaan semua orang di dunia, baik anak-anak hingga
orang tua. Tetapi serangan berbagai jenis penyakit bisa saja terjadi pada siapa
saja, tugasnya manusia menjaga dan melindungi tubuhnya masing-masing agar tidak
mengalami masalah tersebut.
5 Cara Menjaga Sistem Imun Anak Saat Cuaca Tak Menentu
Sistem imun anak dapat menurun saat cuaca tak menentu. Di daerah tempat tinggal saya sedang musim kemarau disertai kabut, sehingga membuat udara terasa kotor dan nafas jadi sesak. Ketika hujan turun, saya kira itu pertanda musim kemarau berakhir, tetapi nyatanya masih berlanjut. Bahkan anak saya tak terhindarkan dari flu, batuk, dan diare.
Mengobati Luka Anak Tanpa Rasa Perih [Review Hansaplast Spray Antiseptik]
Anak saya Mukhlas sudah 22 bulan umurnya, lagi
lincah-lincahnya. Nggak bisa lihat tempat luas pasti dia lari-lari kesana
kemari. Padahal sudah dibilangin “Mukhlas, jangan lari-lari nak” terus dia
jawab “Iya, lali-lali”. Hadeeeh, dasar bocah.
Jadi waktu itu kami sedang main di taman, nah pas waktunya
pulang suami mau ambil mobil di parkiran. Saya sendiri mau ambil tas yang
ditaruh di bangku taman. Saya sudah bilang “Mukhlas tunggu sini ya” Eh lengah
sedikit dia sudah lari ngejar Abatinya. Ternyata dia kesandung, lututnya
berdarah.
Masak Sehat dan Enak dengan Himalayan Salt dan Kaldu Organik
Dulu saya sering banget ngerasain sakit kepala. Hampir tiap hari malah. Saya pikir kenapa ya? kalau gara-gara uang alhamdulillah ada kok walau dikit, hehe. Kalau masalah asmara sih nggak pernah ada yang berarti karena waktu itu jomblo juga. Intinya saya nggak ngerasa punya masalah berat tapi kok sering sakit kepala?
Menjaga Imunitas Anak Dengan Botanina Baby Oil
Kata orang-orang, anak di bawah dua tahun itu wajar kalau langganan batuk, pilek, demam, karena memang daya tahan tubuhnya belum terlalu kuat. Tapi bagi saya nggak enak banget melihat anak sakit meski hanya flu. Apalagi Mukhlas itu kalau sudah demam, bapil, jadi rewel banget dan nggak mau makan sama sekali, cuma mau nyusu. Pokoknya kalau anak sakit saya juga jadi puyeng, di kantor pun nggak konsentrasi.