Duduk Paling Depan: cerita petugas lapas
Pengalaman Kerja Sebagai Penjaga Narapidana/Tahanan di Lapas

Pengalaman Kerja Sebagai Penjaga Narapidana/Tahanan di Lapas



petugas lapas

Saya pernah nulis sistem kerja polsuspas (polisi khusus pemasyarakatan) secara umum, nah kali ini saya mau cerita lebih spesifik pengalaman saya jadi penjaga narapidana/ tahanan di lapas beberapa tahun lalu. Suami juga profesinya sama. Jadi ada gambaran untuk petugas wanita dan laki-laki ya. 

Tulisan ini dibuat karena banyak banget pembaca tulisan cerita-cerita petugas lapas yang saya tulis tahun lalu. Dari sana muncul banyak pertanyaan. Ya udah sekalian deh bikin postingan khusus lagi. Perlu saya kasih tahu dulu ya, tulisan ini sifatnya menceritakan pengalaman. Pengalaman tiap petugas lapas bisa beda-beda, tapi kalau sistem kerjanya ya secara umum sama.


Tips Untuk Pejuang CPNS

Tips Untuk Pejuang CPNS

Sudah hampir dua minggu nggak ngeblog, kangen euy. Kali ini datang-datang saya mau berbagi tips untuk pejuang CPNS.

source : Tribunnews

Mungkin sudah pada tahu ya kalau pemerintah tahun ini membuka kembali pendaftaran CPNS. Lumayan banyak juga kuotanya dua ratus lima puluh ribuan lebih. Tapi dua ratus ribunya disebar untuk CPNS pemerintah daerah. Sisanya untuk kementrian dan lembaga.

Semenjak saya sharing pengalaman saya ikut tes CPNS kemenkumham pada 2012 lalu,banyak banget yang baca dan akhirnya mampir nanya-nanya ke IG dan email. Kalau saya sempat pasti saya balas. Kalau nggak sempat ya mohon maaf yak, namanya juga mak-mak rempong. 

Salah satu pertanyaan paling banyak adalah gimana caranya lulus CAT (Computer Assited Test). Sistem CAT ini baru berjalan beberapa tahun belakangan. Soalnya jaman saya tes dulu masih manual mengerjakan soal dengan lembar kunci jawaban pakai pensil 2b. 

Bagus sih sekarang pemerintah sudah mengubah sistemnya. Soalnya dengan sistem CAT, ujian jadi lebih transparan. Setelah selesai, nilai langsung keluar. Beberapa jam kemudian, panitia akan menempelkan daftar skor seluruh peserta. Jadi minim kecurangan dan KKN.

Hanya saya dari beberapa curhatan teman saya, tes CAT ini cukup sulit. Malah semenjak ada tes CAT anak pejabat sekalipun nggak ada jaminan bisa lulus. Kalau mau lulus emang kudu belajar dan latihan-latihan soal. 

Jadi tiap ditanya apa tipsnya lulus tes CAT? Jawaban saya ya cuma satu: rajin belajar dan latihan soal. 

Biasanya soal-soal ujian begini mirip dari tahun ke tahun. Bukan soalnya sama persis, tapi model soalnya. Sama kayak ujian nasional kita waktu SMA. Misal pelajaran matematika pasti muncul soal deret, substitusi, persentasi, dll. Model soalnya sama, tapi pertanyaannya beda.

Jadi semakin sering kalian latihan akan semakin terbiasa menghadapi soal-soal seperti itu. Setahu saya di toko buku seperti Gramedia banyak kok jual buku-buku soal tes CAT. Coba beli dan lahap habis bukunya. Jangan lupa juga setiap latihan soal, pasang stop watch. Hitung berapa detik yang dibutuhkan untuk membaca dan mengisi jawaban. Ini penting karena banyak juga teman saya yang merasa mampu mengerjakan tapi waktu sudah keburu habis. Fyi, durasi tes CAT 100 soal adalah 90 menit. 

Selain itu BKN juga mengadakan simulasi tes CAT di beberapa kota. Jangan ketinggalan informasinya di media sosial mereka. Kalau ada kayak gitu mending ikutan, lumayan untuk ajang latihan. 

Percaya nggak percaya saya dulu latihan soal-soal dari internet lho. Pas ujian saya kaget, karena model soalnya mirip. Saya ngerasa beruntung banget ketemu latihan soal itu, padahal modal Googling doang.

Selain itu bisa juga cari guru privat. Apalagi kalau yang memang kesulitan pada pelajaran  matematika. Biasanya mtk sulit dipelajari sendiri, harus ada yang membimbing. Dulu sih saya beruntung karena kebetulan kuliah di fakultas keguruan matematika.

Jangan malas juga nonton berita serta update wawasan sejarah dan kebangsaan. Karena tentu saja itu masuk dalam ujian. Pokoknya sebulan sebelum tes puasa dulu deh nonton YouTube dan drama Korea.

Ingat yaaa, para pejuang CPNS jangan minder kalau kalian berasal dari keluarga ekonomi biasa saja atau kurang mampu. Jangan pernah berpikir bahwa kalian akan tersingkirkan dengan orang yang punya kekuasaan dan uang banyak. Percaya deh makin kesini sistem sudah semakin transparan, layanan pengaduan pun terbuka lebar dan mudah diakses via online. Percaya aja kalau kalian sudah berusaha dan berdoa maksimal, Allah pasti kasih yang terbaik.

Sedikit cerita nih, dulu saya juga beranggapan nggak bakalan lulus tes CPNS. Karena saya tahu banget kondisi keuangan orang tua saya, dan di keluarga kami nggak ada yang kerja di Semenkumham. 

Saya sempat pesimis dan ogah-ogahan ikut, tapi saya lihat orang tua saya berharap banget. Akhirnya saya jalanin semua test dengan baik, eh ternyata lulus. Saya yakin sih ini hasil dari doa orang tua. Soalnya setelah lulus bapak saya cerita kalau beliau bangun tahajjud tiap malam dan mendoakan saya dapat yang terbaik dari hasil tes CPNS yang saya ikuti. Jadi terharu, padahal anaknya sendiri boro-boro tahajjud, subuh aja suka telat, hiks.

Percayalah Allah pasti memberikan sesuatu sesuai usaha kita, sesuai kebutuhan kita. Just do your best, and Let Allah do the rest. 

Terakhir, jangan malas cari informasi ya. Tapi carinya di website resmi BKN, kemenpan, atau institusi yang kalian tuju. Soalnya sering banget saya dapat pertanyaan kebenaran informasi yang ternyata didapat dari website hoax. Di blog ini pun kebanyakan saya berbagi pengalaman, informasi lainnya tentu saya kutip dari web resmi. 

Sebelum ada pertanyaan lebih lanjut baca dulu tulisan saya pada related post di bawah atau kolom menu bagian "cerita petugas lapa"s. Sudah banyak tips  dan pengalaman yang saya bagikan. 



Semoga tulisan ini membantu ya, selamat berjuang. 

Merayakan Kemerdekaan Dari Dalam Lapas

Merayakan Kemerdekaan Dari Dalam Lapas

Agak telat sih bahas ini karena sudah lewat beberapa hari dari HUT RI ke 73 beberapa hari lalu. Tapi sebagai orang yang berkerja di Lapas sayang rasanya kalau saya nggak menulis tentang ini. 

Serasa Dunia Milik Berdua

Serasa Dunia Milik Berdua

Saya
Saya memutuskan menghapus isi postingan ini, karena ternyata banyak yang mengarah kepostingan ini dengan keyword c3r1t4 d3w4s@. Padahal tulisan saya tidak bermuatan kesana. Daripada malah saya kena dosa dan citra buruk untuk blog ini, jadi saya putuskan hapus isinya. Namun postingan tetap ada agar menghindari brokenlink.
Belajar Dari Anak Nakal

Belajar Dari Anak Nakal



Jaman sekolah dulu saya suka nggak habis pikir dengan anak nakal. Kenapa ya kok ada anak yang hobi melanggar aturan sekolah? Suka bolos, baju dipendek-pendekin, ngerokok di belakang kelas, nonton bokep di dalam  kelas (hayooo siapa yang begini), malakin anak-anak lain. Kok mereka nggak mikirin orang tua yang sudah capek-capek bayar sekolah, beliin buku, kasih uang saku, supaya mereka bisa mendapatkan pendidikan tapi malah dibalas dengan kenakalan mereka. 
Tips Lolos Seleksi Poltekip (Politeknik Ilmu Pemasyarakatan)

Tips Lolos Seleksi Poltekip (Politeknik Ilmu Pemasyarakatan)


Cerita Petugas Lapas balik lagi nih dengan kabar gembira. Saya akan bahas tentang Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip). Poltekip ini perguruan tinggi ikatan dinas di bawah naungan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).  Karena ini Perguruan Tinggi Ikatan Dinas, maka biaya selama perkuliahan ditanggung negara. Setelah lulus harus siap langsung menjadi abdi negara atau Calon Pegawai Negeri Sipil. 


Cerita Petugas Lapas : Sahabat Paling Setia

Cerita Petugas Lapas : Sahabat Paling Setia



Siapa sih yang nggak senang kalau punya sahabat setia. Setia dalam artian selalu ada untuk kita di saat kita senang ataupun susah. Nggak mesti setiap hari ada sih tapi senggaknya, sahabatlah yang siap menjadi garda terdepan untuk membantu kita di saat sulit. Sahabat juga yang merayakan keberhasilan kita bahkan melebihi diri kita sendiri. 

Tapi gimana kalau orang-orang yang kita anggap sahabat itu ternyata palsu? selalu ada disaat kita happy aja. Giliran kita kesusahan, semuanya berubah menjadi ninja dengan jurus menghilang secepat bayangan. 
Tipe-Tipe Pengunjung Lapas (Part 2)

Tipe-Tipe Pengunjung Lapas (Part 2)



Sudah dua bulan terakhir ini saya ditugaskan menjadi petugas pendaftaran layanan kunjungan di Lapas tempat saya bekerja. Awalnya saya pikir asik nih, kalau jadi petugas pendaftaran nggak mikir yang namanya laporan. Kalau jam layanan kunjungan habis, selesai kerja saya. Tapi ternyata nggak semudah itu juga. Namanya melayani masyarakat yang berkunjung itu berarti saya bertemu bermacam-macam orang dengan karakter yang beda-beda. Mulai dari yang ramah sampai yang bikin urut dada.

1. Nggak ada kartu identitas, tapi maksa mau masuk

Syarat utama setiap pengunjung yang mau membesuk narapidana itu harus ada kartu identitas. Satu rombongan cukup 1 ktp saja. Sering nih saya temui orang yang mau berkunjung tapi pas diminta ktpnya jawabannya nggak ada karena ketinggalan, sudah ngurus tapi  belum jadi karena dikorupsi ._.” , ktp hilang pas malam tahun baru, ada aja jawabannya.

Terus saya tanya dong ada kartu identitas yang lain nggak? SIM? STNK boleh juga deh yang penting ada data nama dan alamat lengkap.

Malah dijawab “nggak ada bu, BPJS boleh?”

Eh buset, dia kira disini Puskesmas? Ini LAPAS woi.

Lain hari malah ada yang bilang “ATM aja boleh nggak bu?”

Kalau bersedia ngasih sama PINnya baru saya bolehin.

Ada-ada aja nih kelakuan pengunjung, masak kartu identitas nggak dibawa kemana-mana.

2. Nggak percayaan

Ada hari-hari tertentu selain tanggal merah, kunjungan ditiadakan.  Biasanya kalau di lapas lagi ada acara. Pengumuman sudah ditempel di depan pintu. Tetap aja ada beberapa pengunjung yang nggak percaya.

“nggak bisa besuk ya, bu?”

“nggak bisa, itu ada pengumumannya”

“tolonglah  bu, kami pengen ketemu dari jauh”

“emang dari mana?”

“(nyebut nama tempat)”

“ya ampun, itu cuma sejam dari sini besok aja balik lagi”

Tetap lho mereka nunggu di depan, dikiranya kita petugas layanan kunjungan ini bohong. Zzzzz.

3.   Ngaku keluarga tapi nggak tahu nama lengkapnya

Salah satu prosedur berkunjung saya harus tanya nama warga binaan yang ingin dikunjungi. Harus nama lengkap karena banyak nama warga binaan yang sama atau mirip. Saya juga butuh datanya untuk diinput di aplikasi SDP. 

“yang mau dikunjungi namanya siapa bu?”

“mi”

“hah?”

“mi, namanya mi.

“masak mi doang bu? Mi goreng?”

“haduh saya nggak tahu nama lengkapnya, biasa manggil mi..mi gitu.”

“ibu nih siapanya?” mungkin cuma kenalan jadi maklum kalau nggak tahu.

“saya keluarganya. Bibinya”

“lah, kalau keluarga kok nggak tahu nama lengkapnya?!!*

KZL.




4. Manggil seenaknya

“Yuk, mau besukan”

“daftar besukan, nte (tante)”

“ besukan, kak. “

Padahal jelas-jelas saya pakai seragam dan lagi kerja, kenapa nggak “Ibu” aja sih?

5. Ngasih tanpa diminta

Nah, kalau pengunjung kayak gini nih menyenangkan. Kami petugas lapas dilarang keras untuk pungli (pungutan liar) pada pengunjung. Ada banner nomor pengaduan kok kalau memang ada pungli. Tapi sesekali ada pengunjung yang tanpa diminta ngasih gorengan, rambutan, mangga. Saya sudah bilang “nggak usah bu (tapi sambil nyiapin kresek)” tetap mereka ngasih. Kan nggak enak ya nolak rejeki 🤗.

Pernah juga ada yang ngasih uang. Sudah ditolak juga, tapi dia bilang “jangan ditolak ini bukan suap”. Ya udah sih kalau si bapaknya maksa, hehe. Saya jajanin deh uangnya ke Alfamart di depan Lapas.

Ingat ya, berkunjung ke LAPAS itu GRATIS. Kalau ada oknum yang minta jangan mau ngasih.


6.  Bohong

Setiap pengunjung juga ditanya saat pendaftaran bawa hp atau nggak? Kalau bawa jumlahnya berapa? Karena HP nggak boleh dibawa sampai ruang kunjungan, harus dititip di locker yang sudah disediakan.

Ada nih pengunjung yang ditanya jawabnya satu, pas diperiksa ternyata hpnya ada dua. Atau bilangnya nggak bawa hp pas diperiksa kedapatan 1 hp. Biasanya yang model begitu langsung “diusir” karena dari awal sudah kelihatan niat nggak baiknya.  Kalau di Lapas memang harus waspada, soalnya bisa saja barang terlarang masuk lewat pengunjung.

7. Saya kira laki tahunya perempuan

Ini baru aja kejadian kemaren, ada yang mau besukan dan ngasih KTPnya. Saya reflek mau nyapa “mau besuk siapa pak?” eh pas lihat KTPnya jenis kelamin perempuan. Habis gaya si ibu itu kayak laki-laki. Rambut pendek, pakai celana jeans dan jaket.

Karena nggak enak hati saya ulang lagi “mau besuk siapa, mba? 😬”

***


Gitu deh suka dukanya kerja di bagian layanan kunjungan, kudu sabar menghadapi aneka ragam jenis sifat orang. Apalagi kalau pengunjungnya lebih galak daripada petugas. Dih, kudu nyetok sabar banyak-banyak😓.

Ada juga yang kerja di bagian pelayanan masyarakat dan ngalamin kejadian lucu/aneh/unik? Share di kolom komentar ya.






Semua Orang Bisa Kuliah [Review Universitas Terbuka]

Semua Orang Bisa Kuliah [Review Universitas Terbuka]

pengalaman kuliah di Universitas Terbuka (UT)

Dulu saya nggak kebayang sama sekali bakal menjalani perkuliahan dengan status sebagai ibu rumah tangga dan seorang karyawati di Lapas. Mikirnya pasti rempong banget, euy. Dulu saya waktu single aja kuliah masih ada keteteran ketika dalam satu minggu tugas barengan datangnya, belum lagi kuis-kuis dan ujian. Maklum sih, saya nggak pinter-pinter banget jadi kalau belajar nggak bisa lama-lama. Kelamaan dikit otak berasap.