Menyikapi Pertanyaan "Kapan Nikah?"
Lebaran sebentar lagi, sudah pada terima THR belum? kalau saya sih sudah dari seminggu lalu dapat jadwal THR (Tugas Hari Raya) karena Lapas meski lebaran tetap buka. Tapi kali ini saya mau bahas pertanyaan yang mungkin akan jadi momok saat lebaran tiba nanti. Dimana keluarga besar pada kumpul, pasti ada sih yang bakal nanyain pertanyaan yang bikin enak atau bikin eneg, hehe.
Salah satunya adalah pertanyaan "Kapan Nikah?"
Merencanakan Kembali Bulan Madu yang Pernah Gagal
on
May 20, 2018
Setiap pasangan yang baru
menikah pasti memimpikan bulan madu yang indah. Termasuk saya dan suami. Membayangkan
dua insan yang saling mencintai menikmati keindahan alam tanpa harus memikirkan
pekerjaan dan rutinitas lainnya. Benar-benar berdua memadu kasih, menikmati
cinta yang halal. Namun sayangnya ekspetasi nggak selalu berbanding lurus
dengan realita.
Bukan Teman Tapi Menikah
Dulu saya mikirnya nggak akan bisa menikah dengan orang yang baru saya kenal. Rasanya akan sangat canggung memulai rumah tangga yang seumur hidup dengan orang yang baru dikenal beberapa bulan. Saya pikir tentu akan lebih asik kalau menikah dengan orang yang sudah lama kita kenal perangainya, lingkungannya, keluarganya, ya seperti teman sendiri. "Teman tapi menikah", mengutip istilah pasangan Ayudia dan Ditto.
Tips Menghemat Biaya Pernikahan
Banyak yang bilang kalau nikah itu sebenarnya adalah proses
sakral yang mudah untuk dilaksanakan. Jika sudah punya kesiapan mental, sudah
baligh, sudah bisa menafkahi lahir dan batin, dan yang paling penting sudah
punya calonnya maka siapapun bisa menikah. Eits, sayangnya kenyataan nggak
semudah FTV pemirsaah. Ada lika-liku yang harus dihadapi, salah satunya adalah
biaya resepsi pernikahan.
[RelationTips] Pisah atau Maklumi
Saya bukan ahlinya, pengalaman saya juga masih seujung kuku. Tapi dari saya single dulu, saya sering dijadikan tempat curhat tentang masalah rumah tangga dari orang-orang yang lebih tua dan berpengalaman. Saya masuk kerja mulai dari umur 19 tahun, otomatis di kantor rekan saya beragam umurnya. Entah apa yang bikin mereka percaya cerita sama saya yang bisa dibilang "masih bocah" di antara mereka.
Nodong Nikah
“Aku sayang sama kamu”
“hm.. aku juga. Tapi hubungan kita mau dibawa kemana?”
“jalanin aja dulu, urusan kedepannya gimana nanti”
Nggak asing sama percakapan tersebut? Saya juga mengalaminya
ketika dulu menjadi aktivis pacaran. Saya menganggap pacaran adalah aktivitas
menuju pernikahan yang sebenarnya tameng dari ketidakmampuan saya menahan
nafsu.
Mengeluh Itu Manusiawi
Kemarin mas Agus, suami saya tiba-tiba muji katanya saya manis..................... tapi kalau lagi nggak ngomel-ngomel 😅Dia bilang kalau saya lagi marah kayak orang lain, apa aja yang dilakuin dia selalu salah dimata saya. Gara-gara itu saya jadi instropeksi diri. Apa yang bikin saya seemosi itu? Meskipun nggak sampai ngomong kasar, tapi pasti nyebelin ya kalau diomelin berulang-ulang? *mana suara para suami yang sering kena omel istri? hihi*
Setelah saya ingat-ingat, hari itu saya capek di kantor. Sampai rumah, lihat anak rewel, rumah berantakan, mungkin ditambah kurang istirahat. Alih-alih nggak mau ngeluh capek saya malah ngomel-ngomel ke suami, padahal dia sudah bantu jaga anak hari itu. 😳
BOSAN
"Mas, adek bosan"
"bosan sama mas?"
"bosan sama rutinitas. tapi kadang-kadang ada bosannya jugalah sama mas"
"hm...mas harus gimana?"
"iya gimana yaaa, masak mas operasi plastik. Tapi kalau mau boleh juga di dapur banyak kantong plastik ndak terpakai".
Percakapan yang rada absurd , tapi nyata.
NONTON BOLA
-
(Dialog Tadi Pagi)
Him : dek, nanti sore nonton turnamen sepak bola yok.
Me : dimana? Mas main?
Him : di Stadion. Bukan, mas pengen nonton aja.
Me : oh ayok, adek juga mau lihat......... stadion yang baru dibangun itu kan. .Saya lebih tertarik lihat stadionnya, ya iyalah ngerti bola juga nggak. Males sebenernya ikut, mending bikin kue di rumah.
Tapi mengingat mas Agus nggak pernah nolak kalau saya minta temenin kesana kemari, minta tolong bantu kerjaan rumah, rasanya egois kalau saya nggak mau nemenin dia nonton bola.
.
.
.
Ternyata untuk cocok itu nggak perlu sama hobi, yang penting saling memahami.
.
.
#CeritaHariIni
Apa Rasanya? (2)
"Mas, apa rasanya nikah?"
"lah, adek gimana rasanya?"
"Jawab dulu lah yang mas, kan adek duluan yang nanya"
"Lebih hidup"
"Haa, jadi kemaren-kemaren rasanya setengah hidup apa gimana?"
"Maksudnya tuh, jadi lebih tahu tujuan hidup. Tahu tujuan bekerja untuk apa, pulang ke rumah untuk siapa. Menata masa depan sama-sama"
"hehehehe" *cengegesan*
"lah, adek gimana rasanya?"
"Jawab dulu lah yang mas, kan adek duluan yang nanya"
"Lebih hidup"
"Haa, jadi kemaren-kemaren rasanya setengah hidup apa gimana?"
"Maksudnya tuh, jadi lebih tahu tujuan hidup. Tahu tujuan bekerja untuk apa, pulang ke rumah untuk siapa. Menata masa depan sama-sama"
"hehehehe" *cengegesan*