Duduk Paling Depan
Serasa Dunia Milik Berdua

Serasa Dunia Milik Berdua

Saya
Saya memutuskan menghapus isi postingan ini, karena ternyata banyak yang mengarah kepostingan ini dengan keyword c3r1t4 d3w4s@. Padahal tulisan saya tidak bermuatan kesana. Daripada malah saya kena dosa dan citra buruk untuk blog ini, jadi saya putuskan hapus isinya. Namun postingan tetap ada agar menghindari brokenlink.
Pengalaman Anak Mimisan [Review Aplikasi YesDok]

Pengalaman Anak Mimisan [Review Aplikasi YesDok]


"Astagfirullah, nak. Hidungnya kenapa? Mas, sini mas. Mukhlas hidungnya berdarah"
Saya ingat banget malam itu saya lagi nemenin Mukhlas main di kamar. Namanya anak-anak ada aja yang dia mainin, bolak-balikin buku, mindahin botol-botol, bongkar bantal dan selimut. Intinya sepengawasan saya dia nggak ada main mainan yang berbahaya atau sampai kepleset atau kejedot. 
Jangan Jadi Generasi Latah Menindas

Jangan Jadi Generasi Latah Menindas


Ada artis digosipin pelakor? dibully rame-rame. Ada transgender katanya laki tapi ngaku perempuan? dihina rame-rame. Ada artis Tiktok aslinya lebih hitam daripada di video? dicaci rame-rame. Masih banyak lagi berita yang mencuat kemudian warganet rame-rame ngebully dengan cacian dan hinaan. 
5 Tips Rutin Ngeblog Meskipun Sibuk

5 Tips Rutin Ngeblog Meskipun Sibuk


Saya yakin ada banyak blogger yang punya profesi lain, bahkan bisa dibilang profesi yang utama. Misalnya bagi saya profesi utama adalah karyawati di Lapas, dan blogger adalah profesi sampingan. Keduanya saling melengkapi. Sebagai karyawati gajinya mencukupi kebutuhan saya dan keluarga. Namun menjadi blogger duitnya masih sedikit, menuangkan ide dan opini melalui tulisan adalah passion saya. Dibayar ataupun tidak, saya tetap senang melakukannya. 
Lebaran Ke Kebun Binatang [Taman Rimbo Kota Jambi]

Lebaran Ke Kebun Binatang [Taman Rimbo Kota Jambi]



Lebaran kali ini bisa dibilang nggak terlalu semarak dengan acara kumpul keluarga. Beberapa bulan lalu nenek saya, satu-satunya orang tua yang tersisa dari sisi mama dan papa saya meninggal. Terakhir kali sembilan orang anak nenek berkumpul saat pengajian 40 hari. Selebihnya kembali ke kotanya masing-masing. Sehingga alasan kuat untuk pulang ke Jambi sudah nggak ada.