√ Surat Untuk Mukhlas - Tahun Pertama - Duduk Paling Depan

Surat Untuk Mukhlas - Tahun Pertama

Assalamualaikum, anak baik. 

Kemarin umur Mukhlas pas setahun. Maaf ya Miny baru sempat nulis suratnya hari ini. Karena ada banyak hal yang ingin Miny sampaikan ke Mukhlas. 

Kita flashback dulu yaa, Waktu itu Miny sudah harus masuk Rumah Sakit karena ketuban sudah merembes terus-terusan. Miny ditempatkan di ruang bersalin yang kecil. Maklum kita tinggal di daerah yang fasilitas kesehatannya masih minim. Abati bahkan sampai harus tidur dilantai. Padahal waktu itu Abati baru pulang dinas malam, jadi belum tidur. Ditambah lagi malam itu juga sedikit sekali tidurnya karena Miny sebentar-sebentar mengeluh karena kontraksi.

Baca : Cerita Persalinan (Pengalaman Operasi Caesar)



7 maret 2017, di RSU Tebo.

Abati itu adalah ayah yang baik untuk Mukhlas. Dari dalam kandungan, dia sudah sayang sekali sama kita. Kalau kita lagi pengen makanan tertentu, dia pasti carikan sampai dapat. Kalau nggak ada jualnya disini dia berusaha buatkan, walaupun rasanya absurd hihihi. Abati juga rajin mijitin kaki Miny setiap malam, soalnya ibu hamil itu kakinya sering pegal. Belum lagi saat Mukhlas sudah beranjak 7 bulan di dalam kandungan, perut Miny semakin besar jadi susah untuk pakai celana dan kaos kaki. Abatilah yang membantu memasangkannya.

Baca : Pregnancy Story (Ngidam)

Tanggal 8 maret kira-kira jam 10 pagi, Mukhlas lahir dengan proses operasi caesar. Alhamdulillah Mukhlas sehat tanpa kurang suatu apapun. Tapi Miny sempat nangis, baru aja lihat Mukhlas beberapa detik setelah dilahirkan eh kita sudah harus dipisah karena Miny harus bed rest total 24 jam dan Mukhlas dibawa ke ruang bayi. 

Besoknya Miny berusaha belajar jalan meski masih rada ngilu karena jahitan operasi masih terasa. Cuma Miny nggak sabar untuk ketemu Muhklas di ruang bayi. Sampai disana, hati Miny adem sekali. Jahitan di perut berkurang jauh sakitnya karena wajah Mukhlas sangat menenangkan. 

ketemu Mukhlas setelah bedrest 24 jam, belajar menyusui pertama kali juga.

Ingat nggak pertama kali kita belajar menyusui? masih rada bingung ya awalnya. Maaf kalau Miny rada kaku, maklum ini pengalaman pertama, hehe. Tapi Mukhlas anak yang pintar, nggak lama belajar sudah pandai. Meskipun waktu itu ASI Miny hanya keluar beberapa tetes. 

Hari ketiga di rumah sakit alhamdulillah kita dibolehkan pulang ke rumah. Selamat datang di Rumah dinas kita yang mungil ini, nak. Rumahnya memang nggak besar, tapi rumah ini penuh kehangatan kasih sayang dan cinta. 

Miny semangat banget belajar menjadi ibu untuk Mukhlas. Belajar menyusui, gantiin popok, mandiin, semua itu Miny lakukan dengan senang hati. Saat malam hari kalau Mukhlas nangis karena popok basah atau haus, Miny dan Abati selalu siaga. Sekali lagi terimakasih untuk Abati kita yang mau gantian jaga Mukhlas di malam hari. 

Jagain Mukhlas sampai ketiduran


Alhamdulillah dari bulan ke bulan, Mukhlas tumbuh dengan sehat. Setiap jadwal imunisasi, Miny dan Abati nggak pernah lupa untuk membawa Mukhlas ke Posyandu. Disuntik dikit nggak apa-apa ya, ini ikhtiar kita nak dalam mencegah beberapa penyakit mematikan yang banyak terjadi di Indonesia.

suntik vaksin
Bulan pertama Mukhlas sudah sangat responsif terhadap suara. Kalau ada suara besar dikit aja Mukhlas kaget. Mukhlas juga sudah bisa mengikuti arah suara, kalau Miny mainkan kincringan di dekat Mukhlas. 

Bulan kedua makin gembul, makin gemes dicium-ciumin. Mukhlas juga sudah bisa mengeluarkan ocehan yang Miny nggak ngerti, hihi. 



Bulan ketiga alhamdulillah Mukhlas sudah tegak kepalanya. Gendongnya makin enak, deh. Terus Mukhlas hobi banget ngelihatin tangan Mukhlas sendiri kalau orang sini bilang namanya "ngeker". Kenapa dilihatin, nak? gemes ya sama tangan sendiri mirip roti bantal? :P



Bulan keempat Mukhlas sudah bisa miring-miring tapi belum bisa tengkurap sendiri. Padahal Miny sudah heboh menyemangati Mukhlas untuk tengkurap. Mungkin keberatan perut ya nak? Sampai umur Mukhlas 5 bulan tiga hari, pagi saat kita bangun tidur eh Mukhlas tiba-tiba dari posisi berbaring memiringkan badan dan tengkurap. Yeaaaay, Miny senang sekali. 



Semenjak Mukhlas sudah bisa tengkurap, Mukhlas jadi hobi guling-guling di kasur. Miny dan Abati harus siaga jangan sampai Mukhlas kebentur atau jatuh ke lantai. Mukhlas nggak ada capeknya guling sana guling sini. Seru ya nak, guling-guling begitu?

Bulan keenam, Mukhlas nggak cuma bisa guling-guling tapi juga mulai merayap. Udah kayak tentara yang lagi latihan. Bulan ini juga Mukhlas mulai makan, yippie!! Senang ya makan buah naga, Mukhlas acak-acak buah naganya. Nggak apa-apa, karena itu juga proses dari belajar makan kok. 


Bulan ketujuh, Mukhlas merayap lebih cepat dan sudah bisa posisi merangkak walau belum maju-maju, haha. Gigi Mukhlas tumbuh pertama kali juga di bulan ketujuh ini. Makannya juga pinter banget, kecuali kalau Mukhlas sakit. Di bawah umur setahun, Mukhlas beberapa kali kena batuk pilek dan juga radang tenggorokan. Miny dan Abati khawatir banget, tapi kata dokter itu memang penyakit yang sering diderita balita. Kita ikhtiar kasih Mukhlas obat, dipijit, dan diterapi uap. Kalau Mukhlas lagi sakit maunya digendong Miny terus, gak boleh Miny jauh. Memang pelukan ibu itu paling nyaman ya nak.



Bulan kedelapan, Mukhlas sudah bisa merangkak. Waduuh, kabel-kabel dan barang pecah belah dijauhkan. Karena Mukhlas sudah pintar meraih apapun yang Mukhlas mau. 

Bulan kesembilan Mukhlas makin jago merangkak dan belajar berdiri. Sudah bisa duduk sendiri juga dari posisi berbaring. Good job, honey. 

Bulan kesepuluh sudah bisa berdiri sendiri, horeee. Sudah bisa bilang nenen, ma..ma..ma.., da..da.. ya..ya..yaa. Susah ya panggil Miny? nggak apa-apa, di awal panggil mama juga boleh. Miny itu artinya Ummi Enny. Bukan cerminan dari ukuran badan ya nak. *menatap timbangan*.

Bulan kesebelas selain berdiri, mukhlas mulai belajar melangkah meskipun masih takut-takut. Mukhlas juga sudah kenal banget sama Miny dan Abati. Kalau lagi digendong bude (pengasuh mukhlas) terus Miny lewat, Mukhlas pasti langsung angkat tangan minta gendong. Kalau Miny ke kamar mandi sebentar, nangis jejeritan. Kadang-kadang terpaksa Miny ajak Mukhlas ke kamar mandi nemenin Miny pipis daripada Mukhlas nangis kejer. 




Bulan kedua belas ini atau tepatnya setahun, Mukhlas sudah makin banyak kepandaiannya. Bisa dadah, tepuk tangan, ngomong "minum" dengan sangat jelas, jalan 2-3 langkah, joget-joget kalau dengar musik. Banyak deh, pokoknya. Selalu ada tingkah Mukhlas yang bikin keluarga kita tersenyum senang. Bahagia. 

Kata "bahagia" aja rasanya nggak cukup menggambarkan perasaan Miny semenjak punya Mukhlas. Kadang ada juga masanya Miny nangis karena kecapean tapi Mukhlas rewel terus. Pernah juga Miny nggak sengaja bentak Mukhlas disaat Miny ngantuk banget tapi Mukhlas masih mau main. Maafin ya sayang, Miny manusia biasa. Untung ada Abati yang berusaha nyabarin Miny. Nanti kalau Mukhlas sudah bisa ngomong, Mukhlas ingatin ya "Jangan marah-marah Miny, marah itu dosa".

Baca : Dijambak, Dipukul, Dicakar

Melalui surat ini, Miny ingin Mukhlas tahu bahwa Miny dan Abati sayang banget sama kamu bahkan sebelum kita bertatap muka. Mukhlas juga harus tahu, bukan Miny saja yang berperan dalam merawat dan memberi Mukhlas kasih sayang. Tapi ada Abati, ayah siaga yang bisa mandiin, nyebokin, bikinin makan, nyuapin, cuciin baju Mukhlas, gendong, ayun-ayun. Dia adalah sosok ayah yang penuh kasih sayang (sesuai dengan panggilan Abati = Ayah Sayang). Jadi hormati Abati ya nak. Jangan melawan, kalau kelak kalian beda pendapat ajukanlah pendapat Mukhlas dengan santun. Setiap Mukhlas ingin marah, ingatlah bahwa pengorbanannya dan cintanya untuk Mukhlas sangat banyak.


Ada mbah, ada nenek, ada datuk, ada bude yang juga sayang banget sama Mukhlas. Semua kasih sayang yang kami berikan semoga bisa menjadi Mukhlas orang yang lembut hatinya, penuh kasih sayang dengan sesama. 

Surat ini Miny tulis supaya kenangan kita di tahun pertama ini abadi dalam tulisan. Meskipun 1000 halaman nggak akan cukup untuk menggambarkan kenangan kita setiap harinya. Tapi semoga surat ini bisa mewakili ungkapan hati Miny dan Abati.


Do'a Miny setiap harinya semoga Mukhlas selalu sehat, jadi anak sholeh yang menghapal dan mengamalkan isi Al-Quran. Semoga Mukhlas kelas menjadi sosok yang Mukhlas mau. Miny dan Abati akan support hobi dan profesi Mukhlas apapun itu selama itu halal. Mukhlas nggak harus jadi PNS kok, be what you want to be. 

Miny sayang Mukhlas karena Allah. 

I love you more than I love myself.




Get notifications from this blog

11 comments

  1. wah imut dan lucu kali ya mbak, apalagi gambar waktu si mukhlas tidur

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, saya yang tiap hari lihatnya masih suka gemas.

      Delete
  2. Betapa sakitnya saat lahiran secara caesar. Itulah perjuangan seorang ibu.
    Untung sekali dikelilingi orang-orang tercinta yang penuh dengan kasih sayang.

    ReplyDelete
  3. Aaaamiiinnnn

    How sweet :')

    Lucu dan menggemaskan kamu naaaak
    Titip cipika cipiki dari jauh buat Mukhlas dari Om Aul ya Minyy..

    ReplyDelete
  4. Selamat ulang Dedek gemes Mukhlas.

    ReplyDelete
  5. Aamiin...

    Foto terakhir romatis sbiz mba. ��
    Kenangan mmg mesti digoreskan agar abadi yah. Terlebih terkait buah hati.

    ReplyDelete
  6. MasyaAllah, ikut meleleh baca suratnya Miny buat Mukhlas.
    Semoga Allah menjadikan Mukhlas anak yang selalu sehat, cerdas juga shalih yaaa. Amiinn^^

    ReplyDelete
  7. Wah, Mukhlas nanti kalau sudah bisa baca pasti senang sekali baca tulisan ini. Pastinya jadi makin sayang dan bangga pada Miny dan Abati nya

    ReplyDelete
  8. Kak ein apaaa kabar? Duh udah lama ga baca blognya. Barakallah fii umrik mukhlas sayang. Semoga jadi anak sholeh buat miny sama abati yaa.. Kiss peluk dari onty tikaa 💐

    ReplyDelete
  9. Wah ternyata Mukhlas dari lahir senyumnya udah manis ya hihihi. Lucu lihat foto2nya Mukhlas apalagi senyumnya itu lho. Lepas bangettttt. Keliatan anak yang bahagianya. Smga jdi anak yang sholeh ya Mukhlas 😘😘

    ReplyDelete